
Perkembangan Teknologi
Selidiki Penyimpangan, Facebook Hapus Laman Asal Iran & Rusia
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
22 August 2018 13:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Facebook mengatakan pihaknya menghapus laman dan konten asal Iran dan Rusia atas "perilaku terkoordinasi yang tidak sahih". Upaya itu dilakukan untuk membersihkan situs jejaring sosialnya akibat pemilu kepresidenan Amerika Serikat (AS) 2016.
Perusahaan mengatakan dalam sebuah postingan blog hari Selasa (21/8/2018) bahwa pihaknya sudah menghapus 652 laman, grup dan akun yang menargetkan masyarakat di Timur Tengah, Amerika Latin, Inggris dan AS.
"Kampanye-kampanye ini berbeda dan kami belum mengidentifikasi hubungan atau koordinasi apapun di antara mereka," kata perusahaan, dilansir dari CNBC International. "Meskipun begitu, mereka menggunakan taktik serupa dengan menciptakan jaringan akun untuk memperdaya orang lain tentang siapa mereka dan apa yang mereka lakukan."
Upaya terkini Facebook dalam menangani campur tangan pemilu dan penyalahgunaan platform muncul sebulan setelah perusahaan mengungkapkan kampanye dengan kesalahan informasi yang terkoordinasi menjelang pemilu pertengahan di bulan November.
Di bulan Juli, perusahaan mengatakan sudah menghapus 32 akun dan laman palsu baik dari Facebook maupun Instagram setelah menemukan bukti dari apa yang Facebook sebut sebagai "perilaku tidak sahih".
Dalam telekonferensi dengan jurnalis setelah postingan blog dipublikasi hari Selasa, CEO Mark Zuckerberg mengatakan penting bagi Facebook untuk membangun relasi dengan aparat penegak hukum, pemerintah dan negara-negara lain. Relasi tersebut dimaksudkan untuk saling bertukar informasi agar perusahaan bisa mengembangkan peralatan sendiri guna memberantas konten bermasalah.
"Menurut kami ada banyak pekerjaan baik yang dilakukan dari berbagai kalangan," katanya. "Ini adalah prioritas utama bagi perusahaan kami."
Dalam telekonferensi itu, juru bicara Facebook mengatakan perusahaan awalnya sudah berencana untuk merilis informasi baru pada hari Kamis (16/8/2018), tetapi mengubah tanggal pengumumannya.
Perusahaan mengatakan dalam sebuah postingan blog hari Selasa (21/8/2018) bahwa pihaknya sudah menghapus 652 laman, grup dan akun yang menargetkan masyarakat di Timur Tengah, Amerika Latin, Inggris dan AS.
Di bulan Juli, perusahaan mengatakan sudah menghapus 32 akun dan laman palsu baik dari Facebook maupun Instagram setelah menemukan bukti dari apa yang Facebook sebut sebagai "perilaku tidak sahih".
Dalam telekonferensi dengan jurnalis setelah postingan blog dipublikasi hari Selasa, CEO Mark Zuckerberg mengatakan penting bagi Facebook untuk membangun relasi dengan aparat penegak hukum, pemerintah dan negara-negara lain. Relasi tersebut dimaksudkan untuk saling bertukar informasi agar perusahaan bisa mengembangkan peralatan sendiri guna memberantas konten bermasalah.
"Menurut kami ada banyak pekerjaan baik yang dilakukan dari berbagai kalangan," katanya. "Ini adalah prioritas utama bagi perusahaan kami."
Dalam telekonferensi itu, juru bicara Facebook mengatakan perusahaan awalnya sudah berencana untuk merilis informasi baru pada hari Kamis (16/8/2018), tetapi mengubah tanggal pengumumannya.
Next Page
Investigasi Facebook
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular