Startup

Tantang Uber, Ola Luncurkan Layanan di Inggris

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
07 August 2018 18:21
Keduanya telah berkompetisi di pasar taksi India yang bernilai US$12 miliar (Rp 173 triliun).
Foto: REUTERS/Anindito Mukherjee/File Photo
New Delhi, CNBC Indonesia - Perusahaan pemesanan transportasi online asal India, Ola, pada hari Selasa mengatakan berencana meluncurkan layanannya di Inggris bulan ini, hanya beberapa bulan setelah berekspansi di Australia. Langkah itu akan semakin memanaskan persaingannya dengan perusahaan serupa asal Amerika Serikat (AS), Uber Technologies.

Ola telah mendapatkan izin untuk memulai operasi di South Wales pada bulan September, dibarengi juga dengan operasi di Greater Manchester serta rencana untuk ekspansi dalam skala nasional hingga akhir tahun ini, kata Ola dalam pernyataan yang dikutip Reuters.

Perusahaan akan menawarkan kendaraan pribadi untuk disewa serta taksi black cab yang populer di Inggris dalam platform-nya. Ola berencana menambah lebih banyak moda transportasi di masa depan.

Ola dan Uber sama-sama mendapatkan investasi dari perusahaan Jepang, Softbank Group. Keduanya telah berkompetisi di pasar taksi India yang bernilai US$12 miliar (Rp 173 triliun) dan beberapa bulan ini mereka telah memperluas persaingannya ke negara lain.


Ola menargetkan pasar dengan permintaan tinggi dalam rangka mencari keuntungan karena di India, hanya ada sedikit pelanggan setia dan mereka meminta ongkos tumpangan yang lebih murah sehingga persaingan menjadi lebih panas, kata Neil Shah, direktur riset di konsultan Counterpoint Research.

Pada bulan Februari, Ola meluncurkan operasinya di Australia, yang merupakan serangan pertamanya di luar India dan dilakukan di salah satu benteng Uber. Perusahaan asal India ini sekarang memiliki 40.000 pengemudi di pangkalannya di tujuh kota di negara itu.

Uber juga menjalankan bisnisnya di Inggris.

"Ini bisa memberi tekanan pada Uber dan bisa saja membuat mereka melakukan merger di India," kata Shah.

Uber, pada bulan Maret, memutuskan keluar dari Asia Tenggara karena ingin fokus di India.

Ola, didirikan pada tahun 2011, menyediakan satu miliar tumpangan setiap tahun secara global, dan memiliki lebih dari satu juta mitra pengemudi di lebih dari 110 kota, kata Ola.

Perusahaan ini juga memperluas layanan dengan menambahkan pengiriman makanan, juga telah bermitra dengan Microsoft Corp untuk membangun platform mobil berjaringan (networked cars), dan bereksperimen dengan kendaraan listrik.
(prm) Next Article Tantang Uber, Taksi Online India Ini Dapat Dana Rp 4,2 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular