Startup

Akan IPO, Didi Chuxing Kucurkan Rp 14,4 T untuk Unit Otomotif

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
06 August 2018 17:48
Unit ini akan dikonsolidasikan di bawah bisnis baru Xiaoju Automobile Solutions Co.
Foto: REUTERS/Carlos Jasso
Beijing, CNBC Indonesia - Layanan transportasi online terbesar di China, Didi Chuxing Technology, pada hari Senin (6/8/2018) mengatakan akan menginvestasikan US$1 miliar (Rp 14,4 triliun) untuk bisnis layanan otomotifnya.

Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari upaya rebranding unit karena perusahaan berencana melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/ IPO) yang dinantikan banyak pihak.

Bisnis layanan Didi, yang mencakup layanan penyewaan mobil, perawatan mobil, dan jasa pom bensin, memiliki nilai penjualan barang kotor (gross merchandise value/ GMV) sebesar 60 miliar yuan (US$8,79 miliar), tambah perusahaan itu, dilansir dari Reuters.

Unit ini akan dikonsolidasikan di bawah bisnis baru Xiaoju Automobile Solutions Co.

Keputusan itu muncul ketika Didi sedang mempersiapkan IPO besar, yang mungkin terjadi pada awal tahun depan, menurut orang-orang yang mengetahui rencana tersebut. Namun, raksasa layanan kendaraan online China itu belum mengonfirmasi rencana untuk listing.

IPO Didi akan menjadi salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir mengingat valuasi perusahaan yang sebesar US$56 miliar pada putaran penggalangan dana terakhir pada tahun 2017.


Bulan lalu, beberapa sumber mengatakan kepada Reuters bahwa unit layanan mobil Didi bernilai sekitar US$2 miliar-US$3 miliar, dan bahwa ada rencana untuk memisahkannya dari bisnis utama Didi sebelum listing.

Perusahaan mulai menawarkan layanan otomotif pada tahun 2015, tetapi meluncurkan platform yang menyatukan layanan tersebut pada bulan April tahun ini.

Didi mengharapkan penjualan tahunan Xiaoju melebihi 90 miliar yuan (US$13,17 miliar) pada akhir 2018, dan saat ini beroperasi di 257 kota dengan sekitar 7.500 mitra dan distributor.

Perusahaan juga telah banyak berinvestasi dalam memperluas bisnis intinya di luar pasar dalam negerinya. Sejak Uber meninggalkan China pada tahun 2016, Didi telah mulai merambah Asia Tenggara, Brasil, Meksiko, dan Australia dengan berinvestasi di mitra lokal atau meluncurkan sendiri layanan mereka.

Bulan lalu Didi mengatakan menerima investasi sebesar US$500 juta dari perusahaan perjalanan AS, Booking Holdings Inc sebagai bagian dari kemitraan strategis.
(prm) Next Article Sopir Bunuh Penumpang, Uber China Tangguhkan Layanan 'Nebeng'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular