Internasional
Uber Pecat 100 Operator Mobil Tanpa Sopir, Ada Apa?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
12 July 2018 18:25
Jakarta, CNBC Indonesia - Uber telah memecat 100 pengemudi penguji coba mobil tanpa sopir (self-driving) di Pittsburgh setelah terjadi kecelakaan di Arizona.
Perusahaan mengganti mereka dengan 55 spesialis teknis yang disebut "spesialis misi", yang dilatih untuk menguji coba mobil di jalur uji coba dan di jalanan (on-road and test track) saat perusahaan terus mengurangi operasi setelah kecelakaan itu.
Berita tentang pemutusan hubungan kerja itu pada awalnya dilaporkan oleh Quartz dan kemudian dikonfirmasi oleh CNBC.
"Tim kami tetap berkomitmen untuk membangun teknologi mobil tanpa sopir yang aman, dan kami berharap dapat kembali ke jalan umum dalam beberapa bulan mendatang," kata juru bicara Uber dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari CNBC International hari Kamis (12/7/2018).
Menurut laporan Quartz, Uber mengadakan pertemuan dengan 100 operator pada hari Rabu untuk memberi tahu mereka bahwa pekerjaan mereka dihentikan.
Awal tahun ini, salah satu operator mobil otonom Uber menabrak dan menewaskan seorang wanita di Tempe, Arizona, saat mobil dibuat dalam mode autopilot.
Perusahaan menutup operasi dan memutuskan hubungan kerja 300 pengemudi di Arizona menyusul insiden itu. Perusahaan mengatakan ke depannya akan fokus untuk mendorong pengembangan kendaraan otonom di San Francisco dan Pittsburgh.
Beberapa saat setelah kecelakaan, polisi mengklaim bahwa Rafaela Vasquez, wanita yang mengoperasikan kendaraan pada saat itu, sedang menonton acara 'The Voice' di telepon selulernya sesaat sebelum kecelakaan itu terjadi. Laporan Departemen Kepolisian Tempe mengatakan insiden itu "sepenuhnya bisa dihindari" jika pengemudi memperhatikan jalan.
Banyak perusahaan berupaya untuk meluncurkan kendaraan tanpa pengemudi. Beberapa di antaranya termasuk perusahaan besar seperti Waymo milik Alphabet, Tesla, Apple dan Samsung, serta pembuat mobil seperti Volkswagen dan Nissan.
Uber memperkirakan akan kembali menguji coba mobil self-driving ke jalan-jalan di Pittsburgh pada musim panas.
(prm) Next Article Kembangkan Mobil Otonom, Uber 'Bakar Duit' Rp 280 M/Bulan
Perusahaan mengganti mereka dengan 55 spesialis teknis yang disebut "spesialis misi", yang dilatih untuk menguji coba mobil di jalur uji coba dan di jalanan (on-road and test track) saat perusahaan terus mengurangi operasi setelah kecelakaan itu.
Berita tentang pemutusan hubungan kerja itu pada awalnya dilaporkan oleh Quartz dan kemudian dikonfirmasi oleh CNBC.
"Tim kami tetap berkomitmen untuk membangun teknologi mobil tanpa sopir yang aman, dan kami berharap dapat kembali ke jalan umum dalam beberapa bulan mendatang," kata juru bicara Uber dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari CNBC International hari Kamis (12/7/2018).
Awal tahun ini, salah satu operator mobil otonom Uber menabrak dan menewaskan seorang wanita di Tempe, Arizona, saat mobil dibuat dalam mode autopilot.
Perusahaan menutup operasi dan memutuskan hubungan kerja 300 pengemudi di Arizona menyusul insiden itu. Perusahaan mengatakan ke depannya akan fokus untuk mendorong pengembangan kendaraan otonom di San Francisco dan Pittsburgh.
Beberapa saat setelah kecelakaan, polisi mengklaim bahwa Rafaela Vasquez, wanita yang mengoperasikan kendaraan pada saat itu, sedang menonton acara 'The Voice' di telepon selulernya sesaat sebelum kecelakaan itu terjadi. Laporan Departemen Kepolisian Tempe mengatakan insiden itu "sepenuhnya bisa dihindari" jika pengemudi memperhatikan jalan.
Banyak perusahaan berupaya untuk meluncurkan kendaraan tanpa pengemudi. Beberapa di antaranya termasuk perusahaan besar seperti Waymo milik Alphabet, Tesla, Apple dan Samsung, serta pembuat mobil seperti Volkswagen dan Nissan.
Uber memperkirakan akan kembali menguji coba mobil self-driving ke jalan-jalan di Pittsburgh pada musim panas.
(prm) Next Article Kembangkan Mobil Otonom, Uber 'Bakar Duit' Rp 280 M/Bulan
Most Popular