Internasional
Menang di Pengadlian, Uber Bisa Beroperasi Penuh di London
Roy Franedya, CNBC Indonesia
27 June 2018 11:43
Jakarta, CNBC Indonesia - Uber Inc berhasil mempertahankan bisnisnya di London, setelah hakim pengadilan tinggi membatalkan keputusan pengadilan negeri yang mencekal operasinya di ibu kota Inggris.
Dalam keputusannya, hakim memberikan izin beroperasi pada Uber hingga 15 bulan ke depan dengan beberapa ketentuan. Perusahaan berbagi tumpangan (ride-hailing) ini harus menyerahkan hasil penilaian indenpenden pada prosedur dan keamanan ke regulator setiap enam bulan sekali.
Tahun lalu, Badan Pengatur Transportasi London (TFL) menuduh Uber menunjukkan sikap "kurangnya tanggung jawab perusahaan" dalam kaitannya dengan "keselamatan dan keamanan publik," dan gagal memperbarui lisensi yang memungkinkan Uber beroperasi di London.
Uber diizinkan melanjutkan bisnisnya di London karena mengajukan banding dan belum ada keputusan inkracht atau berkekuatan hukum tetap.
London merupakan salah satu pasar paling penting Uber. Lebih dari 3,6 juta orang di London secara teratur menggunakan aplikasi Uber, dan sekitar 45.000 pengemudi bergabung layanan ini.
"Kami senang dengan keputusan hari ini. Kami akan terus bekerja dengan TFL untuk mengatasi kekhawatiran mereka dan mendapatkan kepercayaan mereka, sambil memberikan layanan terbaik bagi pelanggan kami," ujar Tom Elvidge, GM Uber Inggris seperti dikutip dari CNBC International, Rabu (27/6/2018).
Melalui sidang itu, Uber menerima kesalahannya di masa lalu. Pengacara Uber mengatakan keputusan TFL pada 2017 telah mendorong perusahaan untuk melakukan perubahan.
Salah satunya dengan melaporkan insiden serius ke polisi daripada menyerahkannya kepada pengendara dan pengemudi. Pada bulan Januari 2018, Uber memperkenalkan kebijakan wajib istirahat selama enam jam bagi pengemudi setelah 10 jam kerja.
Hakim juga memerintahkan Uber untuk memberikan pelatihan bagi para pengemudi. Menangani dan melaporkan keluhan keselamatan penumpang tentang pengemudi dalam 48 jam. Memberi tahu pihak berwenang bila ada pengemudi telah dikeluarkan dari platform.
(prm) Next Article Lisensi Bisnis di London Tak Diperpanjang, Uber Banding
Dalam keputusannya, hakim memberikan izin beroperasi pada Uber hingga 15 bulan ke depan dengan beberapa ketentuan. Perusahaan berbagi tumpangan (ride-hailing) ini harus menyerahkan hasil penilaian indenpenden pada prosedur dan keamanan ke regulator setiap enam bulan sekali.
Tahun lalu, Badan Pengatur Transportasi London (TFL) menuduh Uber menunjukkan sikap "kurangnya tanggung jawab perusahaan" dalam kaitannya dengan "keselamatan dan keamanan publik," dan gagal memperbarui lisensi yang memungkinkan Uber beroperasi di London.
London merupakan salah satu pasar paling penting Uber. Lebih dari 3,6 juta orang di London secara teratur menggunakan aplikasi Uber, dan sekitar 45.000 pengemudi bergabung layanan ini.
"Kami senang dengan keputusan hari ini. Kami akan terus bekerja dengan TFL untuk mengatasi kekhawatiran mereka dan mendapatkan kepercayaan mereka, sambil memberikan layanan terbaik bagi pelanggan kami," ujar Tom Elvidge, GM Uber Inggris seperti dikutip dari CNBC International, Rabu (27/6/2018).
Melalui sidang itu, Uber menerima kesalahannya di masa lalu. Pengacara Uber mengatakan keputusan TFL pada 2017 telah mendorong perusahaan untuk melakukan perubahan.
Salah satunya dengan melaporkan insiden serius ke polisi daripada menyerahkannya kepada pengendara dan pengemudi. Pada bulan Januari 2018, Uber memperkenalkan kebijakan wajib istirahat selama enam jam bagi pengemudi setelah 10 jam kerja.
Hakim juga memerintahkan Uber untuk memberikan pelatihan bagi para pengemudi. Menangani dan melaporkan keluhan keselamatan penumpang tentang pengemudi dalam 48 jam. Memberi tahu pihak berwenang bila ada pengemudi telah dikeluarkan dari platform.
(prm) Next Article Lisensi Bisnis di London Tak Diperpanjang, Uber Banding
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular