
Perkembangan Teknologi
Hyundai & Audi Kerja Sama Dorong Pengembangan Mobil Hidrogen
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
20 June 2018 15:54

London, CNBC Indonesia - Hyundai menyepakati sebuah perjanjian dengan Audi pada hari Rabu (20/6/2018) untuk berkolaborasi dalam teknologi mobil hidrogen. Kesepakatan itu diharapkan mendorong segmen energi yang sudah tertinggal dari kendaraan baterai listrik.
Perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) itu ingin meningkatkan serapan mobil hidrogen, yang digerakkan oleh listrik dari bahan bakar sel. Namun, niat itu tertahan karena kurangnya infrastruktur dan dorongan kendaraan baterai listrik, seperti Tesla.
Keduanya bisa saling mengakses kekayaan intelektual dan berbagi komponen, termasuk segala komponen baru yang dikembangkan Audi. Pabrikan ini bertanggung jawab atas teknologi sel bahan bakar hidrogen di Volkswagen Group yang notabene merupakan penjual mobil terbesar di dunia.
Hyundai berharap langkah itu akan menciptakan lebih banyak permintaan untuk kendaraan-kendaraan seperti model ix35 miliknya, serta menurunkan ongkos supaya teknologi itu menguntungkan.
"Kami ingin menyediakan pemasok-pemasok komponen kami lebih banyak peluang dan kami ingin ada kompetisi di antara para pemasok komponen," kata Sae Hoon Kim selaku Kepala Grup Riset dan Pengembangan Sel Bahan Bakar Hyundai kepada Reuters dalam sebuah wawancara di London.
"Kami juga ingin membuat mereka berkompetisi dengan pemasok-pemasok lainnya, dan kompetisi itu akan menurunkan ongkos."
Produsen mobil seperti Toyota memuji keuntungan kendaraan hidrogen, yang membutuhkan lebih sedikit waktu pengisian bahan bakar ketimbang waktu pengisian daya mobil berbahan bakar baterai listrik. Namun, kendaraan hidrogen mahal dan kekurangan stasiun pengisian bahan bakar.
Banyak produsen mobil yang fokus pada kendaraan baterai listrik, yang bisa memakan waktu antara setengah jam dan setengah hari untuk mengisi daya, tetapi semakin bisa menggunakan jaringan tempat pengisian yang semakin banyak.
Perusahaan otomotif bekerja sama guna berbagi ongkos pengembangan teknologi lebih hijau untuk menggantikan mesin pembakaran saat regulator di seluruh dunia berupaya menurunkan emisi. GM dan Honda memiliki kemitraan untuk bersama-sama mengembangkan kendaraan listrik dengan sel bahan bakar hidrogen yang diharapkan bisa dijual tahun 2020, sementara BMW bekerjasama dengan Toyota.
Kim berkata penguatan pembatasan emisi karbon Uni Eropa di tahun 2025 akan menciptakan kebutuhan mobil hidrogen yang lebih banyak.
Hyundai menjual 200 model mobil itu tahun lalu dan berharap bisa menjual ribuan tahun ini. Namun, Kim mengaku profitabilitasnya masih jauh.
"100.000 atau 300.000 kendaraan per tahun per perusahaan, ketika itu terjadi, saya rasa kita akan menghasilkan uang," katanya.
(prm) Next Article Pukulan Corona Gerus Laba Hyundai 44%
Perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) itu ingin meningkatkan serapan mobil hidrogen, yang digerakkan oleh listrik dari bahan bakar sel. Namun, niat itu tertahan karena kurangnya infrastruktur dan dorongan kendaraan baterai listrik, seperti Tesla.
Keduanya bisa saling mengakses kekayaan intelektual dan berbagi komponen, termasuk segala komponen baru yang dikembangkan Audi. Pabrikan ini bertanggung jawab atas teknologi sel bahan bakar hidrogen di Volkswagen Group yang notabene merupakan penjual mobil terbesar di dunia.
"Kami ingin menyediakan pemasok-pemasok komponen kami lebih banyak peluang dan kami ingin ada kompetisi di antara para pemasok komponen," kata Sae Hoon Kim selaku Kepala Grup Riset dan Pengembangan Sel Bahan Bakar Hyundai kepada Reuters dalam sebuah wawancara di London.
"Kami juga ingin membuat mereka berkompetisi dengan pemasok-pemasok lainnya, dan kompetisi itu akan menurunkan ongkos."
Produsen mobil seperti Toyota memuji keuntungan kendaraan hidrogen, yang membutuhkan lebih sedikit waktu pengisian bahan bakar ketimbang waktu pengisian daya mobil berbahan bakar baterai listrik. Namun, kendaraan hidrogen mahal dan kekurangan stasiun pengisian bahan bakar.
Banyak produsen mobil yang fokus pada kendaraan baterai listrik, yang bisa memakan waktu antara setengah jam dan setengah hari untuk mengisi daya, tetapi semakin bisa menggunakan jaringan tempat pengisian yang semakin banyak.
Perusahaan otomotif bekerja sama guna berbagi ongkos pengembangan teknologi lebih hijau untuk menggantikan mesin pembakaran saat regulator di seluruh dunia berupaya menurunkan emisi. GM dan Honda memiliki kemitraan untuk bersama-sama mengembangkan kendaraan listrik dengan sel bahan bakar hidrogen yang diharapkan bisa dijual tahun 2020, sementara BMW bekerjasama dengan Toyota.
Kim berkata penguatan pembatasan emisi karbon Uni Eropa di tahun 2025 akan menciptakan kebutuhan mobil hidrogen yang lebih banyak.
Hyundai menjual 200 model mobil itu tahun lalu dan berharap bisa menjual ribuan tahun ini. Namun, Kim mengaku profitabilitasnya masih jauh.
"100.000 atau 300.000 kendaraan per tahun per perusahaan, ketika itu terjadi, saya rasa kita akan menghasilkan uang," katanya.
(prm) Next Article Pukulan Corona Gerus Laba Hyundai 44%
Most Popular