
Perkembangan Teknologi
Mobil Tanpa Sopir Akan Mengaspal di Jepang pada 2020
04 June 2018 16:34

Tokyo, CNBC Indonesia - Layanan mobil tanpa sopir (self-driving) kemungkinan berada di jalan utama Tokyo pada Olimpiade 2020 karena Jepang ingin mendorong investasi dalam teknologi baru guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi, menurut Tinjauan Strategis Pemerintah yang diumumkan hari Senin (4/6/2018).
Strategi yang dipresentasikan pada pertemuan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Shinzo Abe itu juga termasuk rencana untuk pengembangan pembangkit listrik virtual pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2022.
Mengutip Reuters, proposal itu merupakan bagian dari paket kebijakan fiskal dan ekonomi yang lebih besar yang ingin dikompilasi oleh pemerintah pada akhir bulan.
Laporan tersebut mengatakan pemerintah berencana untuk mulai menguji sistem mobil tanpa sopir di jalan umum dalam waktu dekat agar bisa digunakan pada Olimpiade Tokyo 2020. Pemerintah kemudian akan mencoba mengomersilkan sistem ini pada 2022.
Ekonom melihat potensi besar dalam pengembangan kendaraan otonom dan teknologi kecerdasan buatan (artificial intellegence), yang dapat membantu bisnis mengatasi isu karyawan yang mulai mengalami penuaan dan menurunnya tenaga kerja.
Perusahaan-perusahaan Jepang telah bersaing dengan China, negara-negara Eropa, dan Amerika Serikat (AS) dalam mengimplementasikan inovasi-inovasi tersebut ke dalam dunia kerja mereka.
Perekonomian Jepang mengalami kontraksi di kuartal pertama, mengakhiri pertumbuhan selama delapan kuartal yang merupakan ekspansi ekonomi berkelanjutan terpanjang sejak bubble ekonomi tahun 1980-an.
Sejak mulai menjabat pada akhir tahun 2012, Abe telah memperkenalkan beberapa perubahan bertahap yang telah menguntungkan ekonomi dengan menarik lebih banyak perempuan ke dalam angkatan kerja, mempersempit kesenjangan gaji antara karyawan reguler dan karyawan kontrak, mengembangkan pariwisata, dan secara perlahan membuka pintu bagi tenaga kerja asing.
Strategi pertumbuhan tahun ini lebih berfokus pada mempromosikan teknologi dan mengubah beberapa peraturan untuk mempermudah perusahaan melakukan bisnis.
Pemerintah juga berencana untuk mengubah peraturan untuk universitas agar lebih mudah bagi siswa untuk mendapatkan gelar multidisiplin yang diperlukan untuk bekerja di bidang kecerdasan buatan.
(roy/prm) Next Article Tuntut Mantan Teknisi, Ambisi Apple di Mobil Otonom Terkuak
Strategi yang dipresentasikan pada pertemuan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Shinzo Abe itu juga termasuk rencana untuk pengembangan pembangkit listrik virtual pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2022.
Ekonom melihat potensi besar dalam pengembangan kendaraan otonom dan teknologi kecerdasan buatan (artificial intellegence), yang dapat membantu bisnis mengatasi isu karyawan yang mulai mengalami penuaan dan menurunnya tenaga kerja.
Perusahaan-perusahaan Jepang telah bersaing dengan China, negara-negara Eropa, dan Amerika Serikat (AS) dalam mengimplementasikan inovasi-inovasi tersebut ke dalam dunia kerja mereka.
Perekonomian Jepang mengalami kontraksi di kuartal pertama, mengakhiri pertumbuhan selama delapan kuartal yang merupakan ekspansi ekonomi berkelanjutan terpanjang sejak bubble ekonomi tahun 1980-an.
Sejak mulai menjabat pada akhir tahun 2012, Abe telah memperkenalkan beberapa perubahan bertahap yang telah menguntungkan ekonomi dengan menarik lebih banyak perempuan ke dalam angkatan kerja, mempersempit kesenjangan gaji antara karyawan reguler dan karyawan kontrak, mengembangkan pariwisata, dan secara perlahan membuka pintu bagi tenaga kerja asing.
Strategi pertumbuhan tahun ini lebih berfokus pada mempromosikan teknologi dan mengubah beberapa peraturan untuk mempermudah perusahaan melakukan bisnis.
Pemerintah juga berencana untuk mengubah peraturan untuk universitas agar lebih mudah bagi siswa untuk mendapatkan gelar multidisiplin yang diperlukan untuk bekerja di bidang kecerdasan buatan.
(roy/prm) Next Article Tuntut Mantan Teknisi, Ambisi Apple di Mobil Otonom Terkuak
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular