
Startup
Uber: Dari Warren Buffett, Mobil Terbang Hingga IPO di 2019
Rehia Sebayang
, CNBC Indonesia
31 May 2018 11:26

Uber juga berencana melepas saham ke publik melalui initial public offering (IPO) pada 2019. Manajemen mengungkapkan rencana tersebut sedang berusaha diwujudkan.
"Kami berada dalam posisi yang baik dalam hal profil perusahaan, dalam hal profitabilitas dan margin terus menjadi lebih baik," Khosrowshahi menambahkan bahwa Uber memiliki 'neraca yang sangat kuat'.
"Saya pikir kami akan IPO pada 2019. Banyak hal dapat terjadi di dunia tetapi kami juga memiliki buffer yang masuk akal, jadi saya pikir kami berada pada posisi yang bagus." Katanya.
Menurut seorang sumber yang mengetahui masalah ini, Uber menargetkan untuk go public pada akhir 2019 tetapi perusahaan belum mulai mewawancarai bank investasi.
Pekan lalu, Uber mengatakan memiliki pertumbuhan pendapatan yang kuat dan mengurangi kerugian pada kuartal pertama tahun ini. Perusahaan mengungkapkan pendapatan bersih naik 67% per tahun dan kerugian berkurang 49% tahun ini.
Angka-angka tersebut tidak termasuk US$3 miliar keuntungan kuartal pertama dari penjualan bisnis Asia Tenggara Uber untuk menyaingi perusahaan Grab, dan merger bisnis di Rusia dengan Yandex.Taxi.
CEO Uber mengatakan ingin membangun tim manajemennya, membangun kembali merek dan meningkatkan produk sebelum perusahaan menjadi perusahaan publik, termasuk mempekerjakan seorang kepala keuangan.
(roy)
"Kami berada dalam posisi yang baik dalam hal profil perusahaan, dalam hal profitabilitas dan margin terus menjadi lebih baik," Khosrowshahi menambahkan bahwa Uber memiliki 'neraca yang sangat kuat'.
"Saya pikir kami akan IPO pada 2019. Banyak hal dapat terjadi di dunia tetapi kami juga memiliki buffer yang masuk akal, jadi saya pikir kami berada pada posisi yang bagus." Katanya.
Pekan lalu, Uber mengatakan memiliki pertumbuhan pendapatan yang kuat dan mengurangi kerugian pada kuartal pertama tahun ini. Perusahaan mengungkapkan pendapatan bersih naik 67% per tahun dan kerugian berkurang 49% tahun ini.
Angka-angka tersebut tidak termasuk US$3 miliar keuntungan kuartal pertama dari penjualan bisnis Asia Tenggara Uber untuk menyaingi perusahaan Grab, dan merger bisnis di Rusia dengan Yandex.Taxi.
CEO Uber mengatakan ingin membangun tim manajemennya, membangun kembali merek dan meningkatkan produk sebelum perusahaan menjadi perusahaan publik, termasuk mempekerjakan seorang kepala keuangan.
(roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular