
Startup
Uber: Dari Warren Buffett, Mobil Terbang Hingga IPO di 2019
Rehia Sebayang
, CNBC Indonesia
31 May 2018 11:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Uber Technologies mengakui pernah berdiskusi dengan Warren Buffet mengenai rencana suntikan dana. Namun rencana ini tak terlaksana karena perbedaan visi.
Sebelumnya Warren Buffet juga mengakui pernah berdiskusi dengan Uber. Bloomberg melaporkan Berkshire Hathaway, menawarkan Uber investasi US$3 miliar awal tahun ini.
"Seperti yang dikatakan Warren, kami memang melakukan diskusi. Salah satu tujuan bisnis saya dalam hidup adalah membuat Warren Buffett berinvestasi pada sesuatu yang saya kerjakan dan, sejauh ini, saya gagal." Kata CEO Uber Dara Khosrowshahi, dilansir dari CNBC International, Rabu (30/5/2018).
Khosrowshahi menambahkan ada kemungkinan pembicaraan dengan Berkshire dapat dilanjutkan satu hari nanti. Saat ini Uber memiliki 'lintasan pertumbuhan besar' dengan 'risiko yang cukup besar'.
"Saya kira kita tidak cocok dengan investasi Warren Buffet. Mungkin kita bisa menjalin jenis investasi yang berbeda, permainan diversifikasi portofolio untuknya," katanya.
Selain berharap dapat meyakinkan Warren Buffett untuk berinvestasi di Uber satu hari nanti, Khosrowshahi mengatakan investor strategis meskipun disambut, tidak menjadi prioritas utama Uber saat ini.
"Ini bukan prioritas utama saya sekarang. Prioritas pertama adalah terus membangun tim manajemen, terus berinvestasi dalam merek dan membawa kami pada posisi di mana kami dapat membangun bisnis besar dan go public," Katanya.
Khosrowshahi menjelaskan, selain bisnis ride-hailling, Uber juga akan mengembangkan bisnis lain seperti pengiriman makanan dan sepeda listrik. Pada bulan April, Uber mengatakan akuisisi perusahaan berbagi sepeda yang disebut Jump Bikes.
"Kami sekarang berinvestasi dalam apa yang kami sebut Uber sebagai platform," katanya, seraya menambahkan bahwa perusahaan menyediakan berbagai opsi transportasi bagi penumpang untuk berpindah dari satu titik ke titik lain.
"Entah itu membawa mobil, apakah itu menumpang mobil, apakah itu membawa sepeda, apakah Anda harus berjalan atau bahkan sekarang kami ingin menciptakan sesuatu yang memungkinkan Anda untuk naik bus atau kereta bawah tanah," katanya. "Kami ingin menjadi platform A-to-B untuk transportasi."
Tetapi pada akhirnya tujuan utama Uber adalah untuk membawa transportasi ke udara dengan armada taksi udara. Perusahaan mengungkapkan pesawat dengan konsep "mobil terbang" pada Uber Elevate Summit yang diadakan awal bulan ini. Prototipe yang ditampilkan Uber lebih mirip drone daripada helikopter, dengan empat rotor di sayap.
Mobil-mobil terbang akan lepas landas dan mendarat secara vertikal dari skyports, stasiun udara di atas atap atau tanah. Khosrowshahi mengatakan skyports itu akan diperlengkapi untuk dapat menangani sekitar 200 penerbangan dan pendaratan dalam satu jam. Uber berencana membuat layanan transportasi itu tersedia bagi penumpang dalam dua hingga lima tahun.
Khosrowshahi menjelaskan ketika kota membangun lebih banyak bangunan bertingkat tinggi di daerah pemukiman dan komersial, transportasi harus mampu mencapai tingkat berikutnya.
"Elon Musk ingin membuat transportasi bawah tanah, kita akan, semoga, membuat pekerjaan di atas tanah. Dan kita lihat mana yang berhasil," katanya.
Uber juga berencana melepas saham ke publik melalui initial public offering (IPO) pada 2019. Manajemen mengungkapkan rencana tersebut sedang berusaha diwujudkan.
"Kami berada dalam posisi yang baik dalam hal profil perusahaan, dalam hal profitabilitas dan margin terus menjadi lebih baik," Khosrowshahi menambahkan bahwa Uber memiliki 'neraca yang sangat kuat'.
"Saya pikir kami akan IPO pada 2019. Banyak hal dapat terjadi di dunia tetapi kami juga memiliki buffer yang masuk akal, jadi saya pikir kami berada pada posisi yang bagus." Katanya.
Menurut seorang sumber yang mengetahui masalah ini, Uber menargetkan untuk go public pada akhir 2019 tetapi perusahaan belum mulai mewawancarai bank investasi.
Pekan lalu, Uber mengatakan memiliki pertumbuhan pendapatan yang kuat dan mengurangi kerugian pada kuartal pertama tahun ini. Perusahaan mengungkapkan pendapatan bersih naik 67% per tahun dan kerugian berkurang 49% tahun ini.
Angka-angka tersebut tidak termasuk US$3 miliar keuntungan kuartal pertama dari penjualan bisnis Asia Tenggara Uber untuk menyaingi perusahaan Grab, dan merger bisnis di Rusia dengan Yandex.Taxi.
CEO Uber mengatakan ingin membangun tim manajemennya, membangun kembali merek dan meningkatkan produk sebelum perusahaan menjadi perusahaan publik, termasuk mempekerjakan seorang kepala keuangan.
(roy) Next Article Raksasa Teknologi Ramai-Ramai Incar Startup Indonesia
Sebelumnya Warren Buffet juga mengakui pernah berdiskusi dengan Uber. Bloomberg melaporkan Berkshire Hathaway, menawarkan Uber investasi US$3 miliar awal tahun ini.
"Saya kira kita tidak cocok dengan investasi Warren Buffet. Mungkin kita bisa menjalin jenis investasi yang berbeda, permainan diversifikasi portofolio untuknya," katanya.
Selain berharap dapat meyakinkan Warren Buffett untuk berinvestasi di Uber satu hari nanti, Khosrowshahi mengatakan investor strategis meskipun disambut, tidak menjadi prioritas utama Uber saat ini.
"Ini bukan prioritas utama saya sekarang. Prioritas pertama adalah terus membangun tim manajemen, terus berinvestasi dalam merek dan membawa kami pada posisi di mana kami dapat membangun bisnis besar dan go public," Katanya.
"Kami sekarang berinvestasi dalam apa yang kami sebut Uber sebagai platform," katanya, seraya menambahkan bahwa perusahaan menyediakan berbagai opsi transportasi bagi penumpang untuk berpindah dari satu titik ke titik lain.
"Entah itu membawa mobil, apakah itu menumpang mobil, apakah itu membawa sepeda, apakah Anda harus berjalan atau bahkan sekarang kami ingin menciptakan sesuatu yang memungkinkan Anda untuk naik bus atau kereta bawah tanah," katanya. "Kami ingin menjadi platform A-to-B untuk transportasi."
Tetapi pada akhirnya tujuan utama Uber adalah untuk membawa transportasi ke udara dengan armada taksi udara. Perusahaan mengungkapkan pesawat dengan konsep "mobil terbang" pada Uber Elevate Summit yang diadakan awal bulan ini. Prototipe yang ditampilkan Uber lebih mirip drone daripada helikopter, dengan empat rotor di sayap.
Mobil-mobil terbang akan lepas landas dan mendarat secara vertikal dari skyports, stasiun udara di atas atap atau tanah. Khosrowshahi mengatakan skyports itu akan diperlengkapi untuk dapat menangani sekitar 200 penerbangan dan pendaratan dalam satu jam. Uber berencana membuat layanan transportasi itu tersedia bagi penumpang dalam dua hingga lima tahun.
Khosrowshahi menjelaskan ketika kota membangun lebih banyak bangunan bertingkat tinggi di daerah pemukiman dan komersial, transportasi harus mampu mencapai tingkat berikutnya.
"Elon Musk ingin membuat transportasi bawah tanah, kita akan, semoga, membuat pekerjaan di atas tanah. Dan kita lihat mana yang berhasil," katanya.
Uber juga berencana melepas saham ke publik melalui initial public offering (IPO) pada 2019. Manajemen mengungkapkan rencana tersebut sedang berusaha diwujudkan.
"Kami berada dalam posisi yang baik dalam hal profil perusahaan, dalam hal profitabilitas dan margin terus menjadi lebih baik," Khosrowshahi menambahkan bahwa Uber memiliki 'neraca yang sangat kuat'.
"Saya pikir kami akan IPO pada 2019. Banyak hal dapat terjadi di dunia tetapi kami juga memiliki buffer yang masuk akal, jadi saya pikir kami berada pada posisi yang bagus." Katanya.
Menurut seorang sumber yang mengetahui masalah ini, Uber menargetkan untuk go public pada akhir 2019 tetapi perusahaan belum mulai mewawancarai bank investasi.
Pekan lalu, Uber mengatakan memiliki pertumbuhan pendapatan yang kuat dan mengurangi kerugian pada kuartal pertama tahun ini. Perusahaan mengungkapkan pendapatan bersih naik 67% per tahun dan kerugian berkurang 49% tahun ini.
Angka-angka tersebut tidak termasuk US$3 miliar keuntungan kuartal pertama dari penjualan bisnis Asia Tenggara Uber untuk menyaingi perusahaan Grab, dan merger bisnis di Rusia dengan Yandex.Taxi.
CEO Uber mengatakan ingin membangun tim manajemennya, membangun kembali merek dan meningkatkan produk sebelum perusahaan menjadi perusahaan publik, termasuk mempekerjakan seorang kepala keuangan.
(roy) Next Article Raksasa Teknologi Ramai-Ramai Incar Startup Indonesia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular