Perkembangan Teknologi

Hadapi Banyak Skandal, Pasar Uber di AS Digerogoti Lyft

Roy Franedya, CNBC Indonesia
15 May 2018 10:10
Tahun ini diperkirakan pengguna Uber mencapai 48 juta orang. Padahal prediksi awalnya 51 juta orang.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan digital eMarketer menyatakan pertumbuhan bisnis Uber Technologies Inc telah melambat karena serangkaian skandal dan memungkinkan pesaing utama perusahaan di AS, Lyft Inc mendapatkan peningkatan pangsa pasar.

eMarketer memperkirakan ada 48 juta orang dewasa yang akan menggunakan Uber tahun ini. Angka ini meningkat 18% dari tahun sebelumnya namun hasil ini lebih rendah dari perkiraan awal eMarketer lebih dari 51 juta orang.

eMarketer mendasarkan analisisnya pada data dari Uber dan Lyft, seperti jumlah perjalanan dan unduhan aplikasi, serta survei pelanggan dari para peneliti di JP Morgan dan perusahaan lain.

Laporan ini mengkuantifikasi efek dari serangkaian skandal di Uber tahun lalu, yang termasuk penyelidikan internal pelecehan seksual dan perilaku di tempat kerja; investigasi Departemen Kehakiman AS tentang penyuapan pejabat asing; gugatan oleh Alphabet Inc yang menuduh pencurian rahasia dagang yang diselesaikan Uber seharga US$ 245 juta; dan kepergian chief executive officer Uber, yang didorong oleh investor yang khawatir tentang semakin banyaknya daftar masalah.

Uber tidak menanggapi permintaan untuk komentar.

Sementara itu, Lyft telah tumbuh dengan cepat, menambahkan operasional lebih dari 160 kota tahun lalu, mendapatkan manfaat dari citra Uber yang memburuk dan sebagai pintu masuk ke pasar orang-orang yang sudah akrab dengan layanan berbagi tumpangan (ride-sharing), kata eMarketer. Pada hari Senin, Lyft mengatakan memiliki 35% dari pasar nasional dan 16 kota di AS, pangsa pasarnya melebihi 40%.

"Brand image Uber terpukul lebih besar daripada yang diperkirakan karena bergulat dengan serangkaian skandal dan bencana PR 2017," kata Shelleen Shum, Direktur Riset eMarketer kepada Reuters (14/5/2018). "Lyft, yang dengan cepat memperluas cakupannya, memanfaatkan peluang untuk menempatkan diri sebagai alternatif yang lebih sadar sosial."

Perusahaan riset itu mengatakan telah menurunkan perkiraan pertumbuhan Uber setiap tahun hingga 2021, mencerminkan kerugian kompetitif perusahaan setelah masalah tahun lalu. Proyeksi sebelumnya dari eMarketer mematok jumlah pengguna Uber di tahun 2017 sekitar 44 juta, tetapi realisasinya kurang dari 41 juta.



(roy/roy) Next Article Uber dan Lyft Bersaing Ketat Kuasai Semua Moda Transportasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular