
Internasional
Bos Virgin Air Ingin Kereta Hyperloop Beroperasi di 2021
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
30 April 2018 11:51

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO maskapai berbiaya rendah Virgin Group, Richard Branson, ingin segera mewujudkan kereta ultra-cepat Hyperloop menjadi kenyataan, katanya kepada CNBC International dari Dubai pada hari Minggu (29/4/2018).
Richard Branson merupakan pengusaha dan miliuner Inggris yang mengetuai filantropis Virgin Hyperloop One, yang merupakan salah satu dari beberapa perusahaan yang berlomba untuk mengembangkan teknologi yang diharapkan akan merevolusi transportasi orang dan barang. Ia percaya kendaraan Hyperloop akan dapat mulai beroperasi dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
"Alasan saya menjadi pemimpin perusahaan ini, saya merasa ini sangat menggembirakan. Saya pikir jika kita dapat membangun Virgin Hyperloops di sejumlah negara yang berbeda, menghubungkan negara-negara, hal itu dapat menjadikan jarak di dunia lebih dekat," kata Branson kepada Hadley Gamble dari CNBC, dalam sebuah wawancara eksklusif.
Hyperloop yang pertama kali dikembangkan pada tahun 2013 oleh pendiri Tesla, Elon Musk, menjanjikan perjalanan yang akan lebih cepat daripada perjalanan udara tetapi dengan biaya yang lebih murah. Konsep ini dirancang untuk memungkinkan sebuah pod bergerak melalui tabung bawah tanah (tube underground) besar dengan kecepatan 750 mph, didorong menggunakan magnet.
Para pengembangnya berharap dapat menerapkan teknologi ini di seluruh dunia. Ratusan juta dolar telah diinvestasikan untuk merancang sistem ini.
"Ketika Anda berbicara tentang pod-pod yang akan berada pada kecepatan 600, 700, sampai 800 mil per jam, baik mengangkut orang dan kargo, itu sangat menarik," katanya, menggambarkan kemampuan itu akan memungkinkan orang menghindari kemacetan lalu lintas dengan mengendarai pod.
Percakapan yang berlangsung antara Virgin Hyperloop One dan investor utamanya, operator pelabuhan Dubai, DP World, mengumumkan kolaborasi bersama untuk meluncurkan perusahaan DP World Cargospeed untuk mengembangkan transportasi Hyperloop untuk kargo. Branson juga mendiskusikan rencananya untuk melakukan terobosan di India serta mengumumkan proyek-proyek di negara-negara baru dalam beberapa bulan ke depan.
CEO tersebut mengatakan perjalanan hyperloop akan segera menjadi kenyataan dan bukan lagi mimpi jangka panjang, dilansir dari CNBC International.
"Sekitar dua atau tiga tahun lagi, tidak lebih dari jangka waktu tersebut. Anak-anak dan cucu-cucu saya akan menginginkan hal yang sama seperti yang saya inginkan - mereka akan ingin pergi ke suatu tempat dengan lebih cepat."
Selanjutnya: perjalanan ruang angkasa
Pendiri Virgin Group tersebut mengatakan dengan membangun hyperloop sama halnya dengan sedang mewujudkan mimpi luar angkasanya.
"Sekitar 10 hari yang lalu, [kami berhasil] menerbangkan pesawat luar angkasa kami dengan sangat sukses - dan satu lagi [akan diterbangkan] dalam beberapa minggu ke depan," kata Branson, mengacu pada peluncuran penerbangan supersonik bertenaga roket pertama milik Virgin Galactic yang dilakukan pada awal April.
Uji coba penerbangan itu adalah tonggak penting sebelum perusahaan benar-benar mengirimkan wisatawan ke luar angkasa.
"Kami berada di titik puncak untuk mewujudkan impian kami selama 30 tahun. Kami memiliki 800 insinyur yang bekerja selama 13 tahun dalam proyek ini, tetapi kami berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama untuk dapat mulai mengirim orang ke luar angkasa," kata Branson.
(prm) Next Article Teknologi Ini Akan Ubah Transportasi Massal Selamanya
Richard Branson merupakan pengusaha dan miliuner Inggris yang mengetuai filantropis Virgin Hyperloop One, yang merupakan salah satu dari beberapa perusahaan yang berlomba untuk mengembangkan teknologi yang diharapkan akan merevolusi transportasi orang dan barang. Ia percaya kendaraan Hyperloop akan dapat mulai beroperasi dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
"Alasan saya menjadi pemimpin perusahaan ini, saya merasa ini sangat menggembirakan. Saya pikir jika kita dapat membangun Virgin Hyperloops di sejumlah negara yang berbeda, menghubungkan negara-negara, hal itu dapat menjadikan jarak di dunia lebih dekat," kata Branson kepada Hadley Gamble dari CNBC, dalam sebuah wawancara eksklusif.
Para pengembangnya berharap dapat menerapkan teknologi ini di seluruh dunia. Ratusan juta dolar telah diinvestasikan untuk merancang sistem ini.
"Ketika Anda berbicara tentang pod-pod yang akan berada pada kecepatan 600, 700, sampai 800 mil per jam, baik mengangkut orang dan kargo, itu sangat menarik," katanya, menggambarkan kemampuan itu akan memungkinkan orang menghindari kemacetan lalu lintas dengan mengendarai pod.
Percakapan yang berlangsung antara Virgin Hyperloop One dan investor utamanya, operator pelabuhan Dubai, DP World, mengumumkan kolaborasi bersama untuk meluncurkan perusahaan DP World Cargospeed untuk mengembangkan transportasi Hyperloop untuk kargo. Branson juga mendiskusikan rencananya untuk melakukan terobosan di India serta mengumumkan proyek-proyek di negara-negara baru dalam beberapa bulan ke depan.
CEO tersebut mengatakan perjalanan hyperloop akan segera menjadi kenyataan dan bukan lagi mimpi jangka panjang, dilansir dari CNBC International.
"Sekitar dua atau tiga tahun lagi, tidak lebih dari jangka waktu tersebut. Anak-anak dan cucu-cucu saya akan menginginkan hal yang sama seperti yang saya inginkan - mereka akan ingin pergi ke suatu tempat dengan lebih cepat."
Selanjutnya: perjalanan ruang angkasa
Pendiri Virgin Group tersebut mengatakan dengan membangun hyperloop sama halnya dengan sedang mewujudkan mimpi luar angkasanya.
"Sekitar 10 hari yang lalu, [kami berhasil] menerbangkan pesawat luar angkasa kami dengan sangat sukses - dan satu lagi [akan diterbangkan] dalam beberapa minggu ke depan," kata Branson, mengacu pada peluncuran penerbangan supersonik bertenaga roket pertama milik Virgin Galactic yang dilakukan pada awal April.
Uji coba penerbangan itu adalah tonggak penting sebelum perusahaan benar-benar mengirimkan wisatawan ke luar angkasa.
"Kami berada di titik puncak untuk mewujudkan impian kami selama 30 tahun. Kami memiliki 800 insinyur yang bekerja selama 13 tahun dalam proyek ini, tetapi kami berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama untuk dapat mulai mengirim orang ke luar angkasa," kata Branson.
(prm) Next Article Teknologi Ini Akan Ubah Transportasi Massal Selamanya
Most Popular