Mimpi Bos BI: Penyaluran Wakaf Tersambung QRIS

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) terus mendorong transformasi wakaf agar makin produktif sebagai pilar utama pembangunan ekonomi Islam. Salah satunya melalui transformasi digital.
Oleh karenanya, Gubernur BI Perry Warjiyo berharap ke depannya penyaluran wakaf bisa terhubung dengan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Dengan tersambung QRIS maka penyaluran wakaf bisa dilakukan dengan lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
"BI dukung digitalisasi dengan berbagai instrumen digitalisasi. QRIS itulah salah satu digitalisasi pembayaran yang memudahkan berwakaf dalam jumlah berapapun melalui QRIS," ujarnya dalam webinar virtual, Jumat (7/5/2021).
Selain itu, upaya lain yang dilakukan BI dalam mendorong transformasi wakaf di Indonesia adalah mendesain proyek yang berbasis wakaf. Sebab, selama ini wakaf sering banyak diasosiasikan sebagai kuburan dan juga musola.
Padahal produk wakaf banyak yang produktif ada berbagai macam seperti perkebunan, pertanian, pusat perbelanjaan, perkantoran dan bahkan perhotelan.
"Kita mampu desain proyek tentu saja di dalamnya ada sarana ibadah dan pendidikan madrasah dan universitas tapi dalam komplek itu ada juga proyek komersial. Sehingga proyek wakaf ini menjadikan saling membiayai. Hasil proyek komersial membiayai peribadatan. Ada kandungan akhirat dan permaslahatan dunia," jelasnya.
Lalu, kemampuan dalam mendesain pembiayaan. Artinya, wakaf harus mampu menghubungkan wakaf sebagai keuangan sosial dengan wakaf komersial.
"Kas wakaf sukuk, dijadikan suatu produk yang menjadi suatu keterkaitan. Di dalam struktur keuangan yang lain keuangan komersial bisa dikembangkan tapi dikaitkan dengan wakaf selain zakat infaq sedekah. Integrasi ini adalah kunci mentransformasi wakaf," tegasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Pengamat: Integrasi BWI & Baznas Optimalkan Potensi Ziswaf
(mij/mij)