RI Negara Muslim Terbesar Dunia tapi Literasi Wakaf Rendah

Monica Wareza, CNBC Indonesia
07 May 2021 09:55
Pahala Mansury (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pahala Mansury (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menyebutkan saat ini literasi wakaf di Indonesia masih cukup rendah yakni baru mencapai 50,48% yang ditunjukkan oleh indeks literasi wakaf pada akhir tahun lalu. Angka ini dinilai masih sangat rendah mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia.

Wakil Ketua MES sekaligus Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Nugraha Mansury mengatakan literasi ini harus ditingkatkan mengingat wakaf bisa menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan perekonomian nasional dan mendukung pemerataan sosial.

"Berdasarkan data literasi wakaf nas 2020 score indeks literasi wakaf 50,48% nilai ini masih masuk dalam kuadran rendah. Tentu hal ini disayangkan bersama karena Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbanyak di dunia dan mewakili 12,7% pendudk muslim di seluruh dunia," kata Pahala dalam Webinar Nasional Wakaf secara virtual, Jumat (7/5/2021).

Dia menyebutkan saat ini pemerintah terus mendorong literasi wakaf di Indonesia. Salah satunya dengan meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang (GWNU).

Langkah ini tidak hanya diharapkan untuk meningkatkan literasi dan kesadaran masyarakat untuk berwakaf, namun juga mendorong transformasi pengelolaan wakaf sehingga wakaf yang diberikan tidak hanya dalam bentuk properti.

Hal ini juga sejalan dengan langkah dari Badan Wakaf Indonesia (BWI) yang mendorong bahwa. ke depannya wakaf bisa diberikan dalam bentuk lainnya.

"Tentunya ke depan kami berharap dengan meningkatnya pemahaman masyarakat diharapkan wakaf jadi salah satu betuk atau sumber dana yang dapat menggerakkan ekonomi dan inklusivitas pemerataan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat," lanjutnya.

Dari sisi BUMN, kata Pahala, gerakan wakaf juga dilakukan sesuai dengan kapasitas masing-masing. Penyaluran wakaf salah satunya dilakukan dengan menggunakan dana tanggungjawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR).

Langkah lainnya juga dilakukan dengan mentransformasikan langkah pengumpulan wakaf dalam bentuk digital melalui PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). Sepanjang tahun lalu, pembayaran wakaf melalui platform ini mencapai Rp 3 miliar dengan total transaksi sebanyak 23 ribu.

Pembayaran wakaf dengan menggunakan platform digital ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan membayarkan wakaf.

"Dengan sosialisasi yang cukup lagi dan meningkatnya pemahaman masyarakat dengan platform digital tersebut, kami harapkan nilai ini akan terus bertambah dengan semakin tingginya akses dan literasi masyarakat terhadap wakaf," tandasnya.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jadi Ketum MES, Erick Thohir: Ini Amanah yang Harus Dijaga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular