
3 Hari Stagnan Rupiah Akhirnya Menguat Lawan Riyal Arab Saudi

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah akhirnya menguat melawan riyal Arab Saudi pada perdagangan Kamis (15/10/2020). Neraca dagang Republik Indonesia (RI) yang mencatat surplus dalam beberapa bulan terakhir mendongkrak kinerja rupiah.
Melansir data Refinitiv, rupiah menguat 0,13% melawan riyal ke Rp 3.908/SAR di pasar spot. Ini menjadi penguatan pertama di pekan ini, dalam 3 hari perdagangan sebelumnya rupiah selalu berakhir stagnan alias 0%.
Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini merilis data ekspor dan impor pada September 2020. Nilai ekspor tercatat US$ 14,01 miliar. Nilai tersebut mengalami penurunan sebesar 0,51% dibandingkan September 2019.
Nilai impor pada September 2020 tercatat US$ 11,57 miliar atau turun 18,88%. Sehingga neraca dagang di bulan September mengalami surplus US$ 2,44 miliar.
Surplus di bulan September tersebut membuat neraca dagang Indonesia sudah mencetak surplus dalam 5 bulan beruntun, yang dapat mempengaruhi posisi transaksi berjalan (current account) yang sudah mengalami defisit selama nyaris 1 dekade.
BI saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Selasa lalu memperkirakan transaksi berjalan pada kuartal III-2020 bisa mencatatkan surplus. Jika terwujud maka akan menjadi surplus pertama sejak kuartal IV-2011.
"Transaksi berjalan pada kuartal III-2020 diperkirakan akan mencatat surplus. Dipengaruhi oleh perbaikan ekspor dan penyesuaian impor sejalan dengan permintaan domestik yang belum cukup kuat," ungkap Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam jumpa pers usar Rapat Dewan Gubernur Periode September 2020, Selasa (13/10/2020).
Dengan surplus transaksi berjalan, artinya pasokan devisa cukup besar yang menjadi modal bagi rupiah untuk menguat.
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 10 Pekan Berlalu, Rupiah Akhirnya Menguat Melawan Riyal
