
Arab Saudi Izinkan Lagi Umrah, Kurs Riyal Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar riyal Arab Saudi menguat 2 hari beruntun melawan rupiah pada perdagangan Rabu (23/9/2020). Kabar baik datang dari Arab Saudi yang mengizinkan kembali Ibadah umrah.
Melansir data Refinitiv, riyal pada hari ini menguat 0,2% ke Rp 3.940/SAR di pasar spot. Sementara Selasa kemarin tercatat penguatannya sebesar 0,61%.
Selasa kemarin, Arab Saudi kembali membuka pintu untuk umrah mulai 4 Oktober 2020. Hari ini, Hal ini ditegaskan Kementerian Haji dan Umrah setelah menangguhkan perjalanan ibadah itu selama tujuh bulan, karena pandemi virus corona.
"Pada tahap pertama 6.000 warga dan penduduk akan diizinkan melakukan umrah per hari mulai 4 Oktober," kata kementerian sebagaimana dikutip AFP, dari Kantor Pers Saudi, Rabu (23/9/2020).
Pengunjung dari luar kerajaan akan diizinkan masuk per 1 November. Kapasitas, saat itu, akan ditingkatkan menjadi 20.000 jamaah per hari.
Nantinya, ketika ancaman pandemi dianggap hilang, umrah akan diizinkan dengan kapasitas normal. "Kapasitas alami penuh begtu ancaman pandemi dieliminasi," tegas kementerian.
Sementara itu dari dalam negeri, rupiah tertekan setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani kemarin memberikan proyeksi terbaru pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020. Tetapi proyeksi tersebut lebih buruk dari sebelumnya.
"Kemenkeu yang tadinya melihat ekonomi kuartal III minus 1,1% hingga positif 0,2%, dan yang terbaru per September 2020 ini minus 2,9% sampai minus 1,0%. Negatif teritori pada kuartal III ini akan berlangsung di kuartal IV. Namun kita usahakan dekati nol," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita September, Selasa (22/9/2020).
Sri Mulyani mengatakan Kemenkeu memprediksi perekonomian di kuartal III-2020 minus 2,9% sampai minus 1,0%. Melihat prediksi tersebut, resesi pasti terjadi di Indonesia, dan menjadi yang pertama sejak tahun 1999.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 10 Pekan Berlalu, Rupiah Akhirnya Menguat Melawan Riyal
