Ekonomi Syariah Bisa Jadi Motor Pertumbuhan RI Pasca Covid-19

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
16 September 2020 17:46
Prijono
Foto: Prijono

Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Prijono menyatakan ekonomi dan keuangan syariah bisa menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan perekonomian Indonesia pasca Covid-19. Meski dia mengakui penerapan ekonomi dan keuangan syariah masih harus diakselerasi.

"Dari berbagai potensi domestik yang ada ekonomi dan keuangan syariah harus terhubung dengan ekosistem," kata Prijono pada pembukaan Webinar Series On Halal Lifestyle, Global Halal Consumer Trend, Rabu (16/09/2020).

Saat ini Bank Indonesia mengimplementasikan blue print ekonomi dan keuangan syariah, yang menjadi visi Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia. Implementasi blue print ini diterapkan dalam framework strategi yang didukung oleh tiga pilar.

Pertama, pemberdayaan syariah yang berbasis syariah economic empowerment, berbasis halal value chain dan pengembangan ekosistem. Bukan hanya mengikutsertakan pebisnis syariah di berbagai level, tetapi juga industri infrastruktur, institusional, dan ekosistem development.

"Harus menggunakan pendekatan untuk mengembangkan ekosistem bersama dari pemain bisnis syariah nasional," katanya.

Selain itu dari perspektif sektoral, dapat dikembangkan ke berbagai sektor mulai dari perkebunan, makanan dan minuman halal, fesyen, kosmetik, dan energi terbarukan yang halal. Sektor-sektor ini dapat menjadi kompas dan perubahan bisnis halal dengan meningkatkan nilai tambahnya sehingga bisa menjadi substitusi impor dan meningkatkan ekspor.

Kedua, pendalaman pasar syariah terutama untuk meningkatkan likuiditas manajemen dan mendukung pengembangan bisnis keuangan syariah. Ketiga, pendidikan syariah untuk meningkatkan literasi ekonomi syariah

"BI berperan sebagai akselerator, tapi development syariah tidak bisa dilakukan sendiri harus bekerjasama dengan institusi lain agar menjadi efektif. transformasi strategi," katanya.

Untuk itu penting melihat bagaimana tren konsumen di Indonesia yang terpengaruh dari Covid-19. Berdasarkan data McKenzie sekitar 40% konsumen Indonesia optimis ekonomi akan rebound, sentimen ini cukup stabil dalam sebulan terakhir. Survey juga menunjukan peningkatan tren belanja online meski Covid-19 surut nantinya, apalagi 60% konsumen telah mencoba berbagai chanel e-commerce.

"Mereka waspada terhadap pengeluaran mereka dan menjadi lebih mindfull pengeluarannya dan mencari jalan untuk menabung. Tren masyarakat ini yang dapat dijadikan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," kata Prijono.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BRIsyariah Beri Pelatihan untuk Pelaku UMKM di ISEF 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular