Melesat 2,5% Sejak Pekan Lalu, Riyal Kini Melemah ke Rp 3.914

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
21 July 2020 19:45
Dollar and Riyal banknotes are seen in this picture illustration taken May 8, 2017. Picture taken May 8, 2017. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: Riyal (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar riyal Arab Saudi akhirnya melemah melawan rupiah pada perdagangan Selasa (21/7/2020) setelah melesat 2,5% sejak pekan lalu. Berdasarkan data Refinitiv, riyal pada hari ini melemah 0,2% ke Rp 3.914/SAR di pasar spot.

Kabar bagus datang dari hasil uji coba vaksin corona yang membuat pelaku pasar ceria. Kala sentimen pelaku pasar membaik, aliran modal akan kembali masuk ke Indonesia, yang membuat rupiah perkasa. Hasil uji coba awal terhadap tiga kandidat vaksin corona menunjukkan hasil yang positif.

Vaksin pertama adalah yang diproduksi oleh AstraZaneca bekerja sama dengan Oxford University. Hasil uji coba menunjukkan bahwa imun tubuh responden bekerja dengan baik tanpa efek samping yang signifikan.

Kedua adalah vaksin buatan CanSiono Biologics dan divisi riset militer China. Dari 508 orang relawan yang diuji coba, sebagian besar membuahkan hasil positif. Imun tubuh meningkat dan tidak ada efek samping yang berlebihan.

Ketiga adalah kolaborasi BioNTech dan Pfizer yang melakukan uji coba terhadap vaksin yang menggunakan Ribonucleic Acid (RNA). Vaksin mendorong sel untuk membuat protein yang menyerupai bentuk luar virus corona. Materi ini akan dianggap sebagai benda asing yang kemudian ditangkal oleh sistem imun sehingga efektif menghadapi virus yang asli.

"Pekan ini, ada kabar gembira karena vaksin memberi harapan. Optimisme pelaku pasar meningkat," sebut Felicity Emmet dari ANZ Research, seperti dikutip dari Reuters.

Sementara itu dari dalam negeri, Holding BUMN farmasi, PT Bio Farma (Persero) telah menyiapkan fasilitas produksi untuk memulai memproduksi vaksin Covid-19 yang akan dimulai pada kuartal I-2020, dengan catatan jika vaksin tersebut dinyatakan lolos uji klinis tahap ketiga.

Uji klinis tahap ketiga ini dilakukan di dalam negeri dan akan mulai pada Agustus 2020 mendatang. Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan perusahaan telah menyiapkan kapasitas produksi maksimal 250 juta dosis. Produksi akan mulai dilakukan 6 bulan setelah vaksin mulai diujikan kepada sampel.

"Apabila uji klinis vaksin Covid-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada Q1-2021 mendatang, dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis," kata Honesti dalam keterangannya, dikutip Selasa (21/7/2020).

Namun demikian, perusahaan tak serta merta dapat langsung melakukan uji klinis meski vaksin ini telah mendarat pada Minggu (19/7/2020). Masih terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan seperti pengujian di dalam Laboratorium Bio Farma, dan beberapa perizinan lainnya.

Harapan virus corona bisa dikalahkan pun semakin membuncah, kehidupan bisa kembali normal, roda bisnis berputar lagi, rupiah pun mendapat tenaga menguat kembali.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Raja Salman Diisolasi, Kurs Riyal Ambles Lebih dari 2%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular