
Harga Emas Dunia Tembus Rekor, Cek Koin Dinar Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia sedang menjadi perhatian lagi sejak Rabu kemarin setelah berhasil melewati level US$ 1.800/troy ons, dan mencapai level tertinggi dalam 9 tahun terakhir. Laju kenaikan harga emas dunia sedikit tertahan pada Kamis (9/7/2020), pukul 13:30 WIB berada di level US$ 1.810,16/troy ons, atau stagnan dari penutupan perdagangan Rabu.
Tetapi kenaikan harga emas dunia kemarin tentunya memicu kenaikan harga koin dinar yang berbahan dasar emas pada hari ini. Koin dinar di Indonesia diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk.
Berdasarkan situs logammulia.com, Koin 1 dinar dengan kemurnian Au 91,7% hari ini dibanderol Rp 3.526.178. 1 koin dinar ini memiliki berat 4,25 gram.
PT Antam Tbk juga menjual koin ½ dinar, 2 dinar, dan 4 dinar. Ada juga koin dinar dengan kemurnian FG 99,99%, dimana harga 1 koinnya Rp 3.808.000.
Selain koin dinar, PT Aneka Tambang juga menjual koin dirham yang berbahan dasar perak. 1 koin dirham dengan kemurnian Ag 99,95% dibanderol Rp 83.965. 1 koin dirham ini memiliki berat 2,975 gram.
Dengan berbahan dasar perak, naik turunnya koin dirham tentunya juga dipengaruhi pergerakan harga perak. Di pasar spot, harga perak Rabu kemarin menguat 2,57% ke US$ 18.77/ons.
Kedua koin ini dikenal sebagai alat perdagangan resmi yang paling stabil dan sesuai syariah sejak berabad-abad lamanya. Selain itu baik dinar dan dirham dapat juga digunakan untuk pembayaran zakat, alat investasi atau simpanan, serta menjadi mahar.
Harga kedua koin logam mulia ini setiap harinya tentunya dipengaruhi oleh harga emas dunia dan silver dunia. Logam mulia, khususnya emas sedang menjadi primadona di tahun ini akibat pandemi penyakit virus corona (Covid-19) yang membuat perekonomian global merosot ke jurang resesi, dan bank sentral di dunia menerapkan kebijakan moneter tidak biasa (unconventional). Kebijakan tersebut yakni program pembelian aset (obligasi dan surat berharga) atau yang dikenal dengan quantitative easing (QE).
QE merupakan "bensin" bagi harga emas untuk terus menanjak. Pada tahun 2008 saat terjadi krisis finansial global dan setelahnya, bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) menerapkan QE yang membuat emas akhirnya mencetak rekor tertinggi Rp 1.920/troy ons pada September 2011.
Kini QE kembali diterapkan, bahkan tidak hanya oleh The Fed, banyak bank sentral yang baru pertama kali menerapkan QE seperti bank sentral Australia termasuk juga Bank Indonesia. Artinya emas punya semakin banyak "bensin" untuk terus melaju naik, sehingga diprediksi akan memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa.
Dalam catatan yang dikutip CNBC International pertengahan Juni lalu, bank investasi ternama, Goldman Sacha memprediksi harga emas akan mencapai US$ 1.800/troy ons dalam 3 bulan ke depan, US$ 1.900/troy ons 6 bulan ke depan, dan US$ 2.000/troy ons dalam 12 bulan ke depan.
Emas dunia kini sudah mencapai US$ 1.800/troy ons, sesuai dengan proyeksi Goldman Sachs, meski seprtinya lebih cepat. Jika emas dunia terus melaju naik koin emas dinar tentunya juga akan terkerek naik. Begitu juga dengan koin dirham, dimana pergerakan perak dunia biasanya juga mengikuti harga emas dunia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Harga Koin Dinar Melesat Lewati Rp 4 Juta
