Awal Pekan, Kurs Riyal Arab Saudi Melemah Tipis ke Rp 3.945

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
18 May 2020 21:23
Riyal (REUTERS / Hamad I Mohammed)
Foto: Mata uang Saudi, riyal, terlihat di pertukaran mata uang lokal di Manama, Bahrain 16 Oktober 2018. REUTERS / Hamad I Mohammed
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar riyal Arab Saudi (SAR) melemah tipis melawan rupiah pada perdagangan Senin (18/5/2020), dan masih tertahan di bawah Rp 4.000/SAR. Rupiah saat ini sedang perkasa setelah mendapat sentimen positif dari rencana pemerintah memutar kembali roda perekonomian.

Riyal hari ini melemah 0,05% di Rp 3.945/SAR di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Pemerintah berencana memutar kembali roda perekonomian dengan mengkampanyekan untuk hidup berdampingan dengan virus corona (Covid-19) selama vaksin belum ditemukan. Hidup berdampingan dengan virus corona dinyatakan Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan.

Tetapi menurut Jokowi, hidup berdampingan dengan Covid-19 bukan berarti menyerah dan pesimistis, justru itu menjadi titik tolak menuju tatanan kehidupan baru masyarakat atau yang disebut new normal.

Jokowi ingin masyarakat kembali produktif, artinya bisa bisa kembali beraktivitas tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pemerintah saat ini sudah mengizinkan karyawan berusia di bawah 45 tahun di 11 sektor yang saat ini dikecualikan dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk kembali bekerja.



Terbaru, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bahkan sudah menghimbau BUMN untuk mulai bekerja pada 25 Mei 2020 mendatang, bagi karyawan yang berusia di bawah 45 tahun. Sedangkan usia di atas 45 tahun diperkenankan untuk tetap bekerja di rumah.

Berdasarkan Surat Menteri BUMN Nomor S-336/MBU/05/2020 tertanggal 15 Mei 2020, kebijakan ini dijalankan dengan tetap menerapkan protokol perlindungan karyawan dan pelanggan serta rantai lainnya.



Bersama dengan surat tersebut disampaikan simulasi tahapan pemulihan kegiatan #CovidSafe BUMN yang dilakukan dalam beberapa fase yang akan dimulai pekan depan. Kembali diputarnya roda perekonomian tentunya memberikan sentimen positif ke pasar, meski harus berhati-hati agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan kebijakan moneter Selasa besok, dan rupiah sepertinya juga masih menanti stimulus terbaru. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia menghasilkan median 4,25% untuk suku bunga acuan. Artinya, BI 7 Day Reverse Repo Rate dikurangi 25 basis poin (bps) dari posisi saat ini yang sebesar 4,5%.

Pemangkasan suku bunga oleh BI bisa memberikan efek positif ke pasar dan membuat rupiah kembali menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article 10 Pekan Berlalu, Rupiah Akhirnya Menguat Melawan Riyal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular