Pede IPO Laris Manis, Aramco Tak Roadshow Keluar Negeri

Lynda Hasibuan & Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
17 November 2019 17:53
Perusahaan minyak raksasa asal Arab Saudi, Saudi Aramco tidak berencana untuk memasarkan IPO domestiknya ke luar negeri.
Foto: Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih menghadiri konferensi pers di Wina, Austria. (AP Photo/Ronald Zak, File)
Jakarta, CNBC Indonesia- Perusahaan minyak raksasa asal Arab Saudi, Saudi Aramco tidak berencana untuk memasarkan IPO domestiknya ke luar negeri.

Hal tersebut diungkapkan oleh tiga orang akrab dengan masalah tersebut, seperti dikutip dari Reuters. Hal ini menunjukkan bahwa Aramco mungkin tidak melakukan roadshow internasional.

"Ini akan menempatkan beban kesepakatan (penyerapan IPO) pada bank lokal dan regional," kata salah satu dari tiga orang tersebut

"Ini berarti sebagian besar investor akan berpartisipasi sebagai investor asing yang memenuhi kualifikasi dalam transaksi Saudi," kata salah satu orang.



Saudi Aramco dalam sebuah pernyataan pers pada Minggu (17/11/2019) pagi bahwa mereka berencana menjual 1,5% saham perusahaan, atau sekitar 3 miliar saham. Saham yang dilepas tersebut lebih tinggi dibandingkan perkiraan sebelumnya 0,5%.

Kisaran harga indikatif untuk saham tersebut adalah 30 riyal Saudi (US$ 8) hingga 32 riyal, melalui penawaran umum perdana (IPO), Dengan demikian perkiraan dana yang diraih paling banyak 96 miliar riyal (US$ 25,6 miliar atau Rp 358,4 triliun).

Angka itu menyiratkan bahwa valuasi raksasa minyak itu bernilai antara US$ 1,6 triliun hingga US$ 1,7 triliun. IPO bulan depan bisa mengalahkan rekor US$ 25 miliar yang diciptakan oleh perusahaan e-commerce China Alibaba ketika melantai di New York pada 2014.

Aramco akan melantai pada Desember menatang dan perusahaan pada akhir pekan lalu mengatakanakan menjual hingga 0,5% sahamnya kepada investor individu. Spekulasi dan pengumuman tertunda IPO dari perusahaan paling menguntungkan di dunia itu telah memukau investor dan pengamat pasar sejak pertama kali rencana diungkapkan tiga tahun lalu.

Raksasa minyak itu telah berkali-kali menunda IPO yang semula dijadwalkan untuk 2018. Itu lantaran atas kekhawatiran Saudi tentang pengawasan publik atas keuangannya dan karena kompleksitas struktur perusahaannya.



Penilaian analis terhadap perusahaan bervariasi dari $ 1,2 triliun hingga $ 2,3 triliun. Sebagai perbandingan, saingan terdekat AS Aramco, Exxon Mobil, memiliki kapitalisasi pasar hampir US$ 300 miliar dan Chevron bernilai sekitar US$ 229 miliar.

Ketika IPO pertama kali diumumkan pada 2016, Pangeran Mohammed bin Salman percaya perusahaan itu bernilai sekitar US$ 2 triliun.

[Gambas:Video CNBC]


(dob/dob) Next Article Cuan! Kinerja Islamic Index Lebih Unggul Dibandingkan IHSG

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular