
Kualitas Membaik, Pembiayaan BRIsyariah Tumbuh 20,11%

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) mencatatkan total pembiayaan sebesar Rp 25,56 triliun pada kuartal III-2019 tumbuh 20,11% secara dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini disokong oleh segmen ritel dan konsumer yang tumbuh sebesar 23,41%.
Dilihat secara kuartalan, pertumbuhan pembiayaan BRIsyariah di kuartal III terlihat lebih signifikan, tumbuh 6,47% dibandingkan dengan posisi Juni 2019.
Hal ini ditopang oleh segmen konsumer yang tumbuh 11,82%, dan ritel sebesar 18,03% pada periode yang sama.
Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah Fidri Arnaldy menjelaskan hal-hal yang mendukung pertumbuhan pembiayaan. Pembiayaan di segmen ritel sebagai pendorong utama pertumbuhan pembiayaan di kuartal III-2019 didominasi oleh pembiayaan modal kerja yang di bulan September berhasil tumbuh sebesar 30,75% dibanding posisi Juni 2019.
Sementara di segmen konsumer pada periode yang sama, pembiayaan perumahan dan pembiayaan berbasis payroll memberikan kontribusi terbesar. Pembiayaan perumahan tumbuh sebesar 13,06%, sementara pembiayaan berbasis payroll tumbuh 7,82%.
"Minat masyarakat untuk pembiayaan perumahan masih bagus di triwulan III 2019, terbukti dari pertumbuhan pembiayaan perumahan yang positif," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (30/10/2019).
Pertumbuhan pembiayaan BRIsyariah di kuartal III-2019 juga didukung dengan perbaikan kualitas pembiayaan. Perseroan mencatatkan perbaikan kualitas pembiayaan untuk seluruh segmen pembiayaan.
Sepanjang tahun 2019 kualitas pembiayaan terus mengalami perbaikan hingga berdampak pada perbaikan total NPF net per posisi September 2019 menjadi 3,97% dibandingkan setahun sebelumnya 4,3%.
"Manajemen baru BRIsyariah fokus dan serius untuk memperbaiki kualitas pembiayaan. Hasilnya kualitas pembiayaan mengalami perbaikan seiring dengan dilakukannya berbagai langkah dan upaya terkait, baik yang bersifat preventif melalui monitoring pembiayaan yang efektif dan proses underwriting yang lebih prudent hingga pengelolaan pembiayaan bermasalah yang tepat termasuk percepatan dalam mencapai recovery," ujar Fidri.
Di sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga perolehan dana murah meningkat sebesar 5,71% pada September 2019 dibandingkan Juni 2019. Tabungan Haji, Tabungan Faedah dan Tabungan Faedah Payroll hasil kerjasama dengan institusi/satker menjadi pendorong peningkatan dana murah.
"Memasuki kuartal IV kami optimistis dana murah dari tabungan akan terus bertambah. Melalui BRIS Online, kami memberikan kemudahan bertransaksi bagi nasabah. salah satu fitur di dalam BRIS Online, yakni BRIS Pay bisa digunakan sebagai alat pembayaran berbasis QR. Selain itu, BRIS Online juga bisa menjadi sarana melakukan amalan zakat, infaq, shodaqoh yang sangat penting bagi umat. Ini menjadi fitur yang menarik masyarakat," ujarnya.
(dob/dob) Next Article BRISyariah Berencana Kerja Sama dengan Investree