Yang Lain Lewat! Pembiayaan BRIsyariah Melesat 56%

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) mencatat pembiayaan senilai Rp 37,4 triliun pada kuartal II-2020, atau 55,92% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 24 triliun. Pendorong pertumbuhan pembiayaan ini berasal dari segmen mikro. Pada kuartal II-2020 perusahaan juga menyalurkan pembiayaan KUR senilai Rp 5,4 triliun atau tumbuh 164% dibandingkan tahun lalu.
Direktur Bisnis Ritel BRISyariah Fidri Arnaldy mengatakan pembiayaan segmen mikro mencatat pertumbuhan tertinggi dan memberi kontribusi terbesar. Kontribusi segmen mikro ini menurutnya karena adanya transformasi digital dan penggunaan aplikasi i-Kurma dalam proses pengajuan dan penyaluran pembiayaan.
Selain segmen mikro, pertumbuhan pembiayaan juga didukung oleh penyaluran pembiayaan di segmen konsumer sebesar Rp 2,5 triliun dan segmen kecil menengah dan kemitraan sebesar Rp 2,2 triliun.
"Salah satu pendorong pertumbuhan pembiayaan BRIsyariah khususnya mikro adalah digitalisasi proses pembiayaan lewat aplikasi i-Kurma. Aplikasi tersebut merupakan langkah transformasi digital untuk mempercepat proses pembiayaan karena sudah terhubung dengan Dukcapil sehingga proses verifikasi jadi lebih cepat," kata Fidri dalam siaran resminya, Selasa (25/08/2020).
Transformasi ini terbukti efektif karena tenaga pemasar pembiayaan dapat bekerja secara efektif dan efisien di tengah adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi Covid-19.
Pertumbuhan pembiayaan ini juga dibarengi dengan peningkatan kualitas pembiayaan yang tercermin dari rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) yang lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yakni 2,49%.
![]() |
Penurunan NPF menurut Fidri merupakan upaya perusahaan menjaga kualitas pembiayaan dan strategi BRIsyariah dalam memitigasi dan mengelola risiko.
"Aplikasi i-Kurma merupakan terobosan yang sangat penting karena terhubung dengan Dukcapil dan OJK sehingga membantu kami untuk melakukan analisa pembiayaan yang komprehensif, sehingga pada akhirnya rasio NPF bisa terjaga baik," katanya.
[Gambas:Video CNBC]
Semester I-2020, BRIsyariah Restrukturisasi Kredit Rp 5,4 T
(dob/dob)