
Kisah Sukses BRI Syariah Usai IPO, Simak Ceritanya

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) mengaku ada 3 hal yang diraih pasca melantai di pasar modal Indonesia melalui Initial Public Offering (IPO).
Direktur Operasional PT Bank BRIsyariah Tbk, Fahmi Subandi mengatakan saat melakukan IPO, dalam prospektus akan menyampaikan tujuan, serta manfaat dana IPO untuk tujuan produktif, ekspansi dan untuk perbaikan struktur IT dan jaringan.
"Ketiganya sejalan visi misi BRIS, untuk tumbuh, dengan IPO rasio CAR naik, dana tersebut juga sejalan dengan industri, terus meningkatkan IT," katanya saat Workshop Perbankan Syariah "Memacu Literasi Keuangan Syariah Mendorong Pemulihan Nasional" secara virtual di Jakarta, Senin (5/10/2020).
Dia membandingkan pre dan post IPO. Pertama aset dari pembiayaan dan komposisi dana terus menunjukkan arah perbaikan. Contohnya adalah aset sebelum IPO rata-rata berada di kisaran 14%. Kemudian setelah IPO tumbuh di 16% lebih.
"Karena dengan tambahan modal saat IPO, kemampuan tumbuh meningkat, terefleksi pembiayaan. Sebelumnya 1 digit, setelahnya double digit," imbuhnya.
Selanjutnya dia juga mencatat CAR tumbuh, dimana sebelum IPO berada di kisaran 20% setelah IPO menjadi 29%. Dia mencatat, dengan IPO, kepercayaan nasabah tumbuh, hal ini sangat bermanfaat bagi pertumbuhan BRIS.
Dia juga menjelaskan berkah lain saat IPO. Berkah Qanun syariah, salah satu provinsi yaitu di Aceh, mewajibkan seluruh keuangan di Aceh harus dilayani prinsip syariah. Selain dari dana IPO, menggarap portofolio konversi BRI konvensional ke syariah disebut bakal memberikan keuntungan bagi perusahaan.
"Jumlah unit kerja kita, tadinya 272, menjadi 305 unit kerja per Juni. Bahwa sebagian unit kerja ada di Aceh, karena konversi menjadi BRIS. Ke depannya, seiring kemajuan teknologi akan membatasi pertumbuhannya, sebagian besar layanan sudah bisa melalui apps dan mobile banking," pungkasnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dihantam Covid-19, Kinerja BRIS Tetap Moncer