Perbankan Syariah, Wapres: Lembaga Banyak, Penumpang Kurang
15 November 2019 12:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin mengatakan pangsa pasar keuangan ekonomi syariah saat ini baru mencapai 8,6%. Sementara itu pangsa pasar perbankan syariah yang angkanya juga terbilang kecil, baru 5,6%.
"Ini sering kita diskusikan dengan Pak Wimboh (OJK), lembaga keuangannya banyak, tapi penumpangnya kurang," katanya dalam sambutannya saat SILAKNAS MES, di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (15/11/2019).
Untuk itulah pemerintah akan mendorong pengembangan ekonomi syariah guna menuju tujuan mencapai arus baru ekonomi Indonesia. Salah satunya adalah memperkuat kelembagaan melalui revisi Peraturan Presiden (PP).
"Revisi PP 91/2019 tentang komitmen nasional KNKS, perubahan keuangan menjadi lingkup ekonomi keuangan syariah," imbuhnya.
Harapannya, dengan perubahan ini dapat mempercepat pengembangan ekonomi syariah. Diantaranya melalui pengembangan industri produk halal, keuangan syariah, social fund syariah hingga kegiatan usaha syariah.
"Ke depan indonesia harus menjadi produsen halal terkemuka di dunia," tegasnya.
Dia menambahkan, sistem ekonomi syariah saat ini tak lagi sebatas milik suatu kaum atau golongan. Dia menegaskan, ekonomi syariah bahkan sudah menjadi gaya hidup semua orang, tak hanya orang beragama islam.
"Perbankan syariah misalnya, dipilih karena merupakan produk syariah, memberikan kenyamanan dan pelayanan lebih baik dan keuntungan lebih. Bila itu tercapai, ekonomi syariah akan menjadi seluruh masyarakat apapun agamanya," tutupnya.
(dob/dob)
"Ini sering kita diskusikan dengan Pak Wimboh (OJK), lembaga keuangannya banyak, tapi penumpangnya kurang," katanya dalam sambutannya saat SILAKNAS MES, di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (15/11/2019).
Untuk itulah pemerintah akan mendorong pengembangan ekonomi syariah guna menuju tujuan mencapai arus baru ekonomi Indonesia. Salah satunya adalah memperkuat kelembagaan melalui revisi Peraturan Presiden (PP).
"Revisi PP 91/2019 tentang komitmen nasional KNKS, perubahan keuangan menjadi lingkup ekonomi keuangan syariah," imbuhnya.
Harapannya, dengan perubahan ini dapat mempercepat pengembangan ekonomi syariah. Diantaranya melalui pengembangan industri produk halal, keuangan syariah, social fund syariah hingga kegiatan usaha syariah.
"Ke depan indonesia harus menjadi produsen halal terkemuka di dunia," tegasnya.
Dia menambahkan, sistem ekonomi syariah saat ini tak lagi sebatas milik suatu kaum atau golongan. Dia menegaskan, ekonomi syariah bahkan sudah menjadi gaya hidup semua orang, tak hanya orang beragama islam.
"Perbankan syariah misalnya, dipilih karena merupakan produk syariah, memberikan kenyamanan dan pelayanan lebih baik dan keuntungan lebih. Bila itu tercapai, ekonomi syariah akan menjadi seluruh masyarakat apapun agamanya," tutupnya.
Artikel Selanjutnya
Wapres Ma'ruf Amin Soal Muamalat: Serahkan ke OJK
(dob/dob)