Biang Kerok Pangsa Perbankan Syariah Masih Mini Versi Wapres

Syariah - Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
02 December 2021 15:35
Wakil Presiden (Wapres)  Ma’ruf Amin (Dok. Setneg) Foto: Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin (Dokumentasi situs resmi Wakil Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pangsa pasar perbankan syariah masih sangat rendah dibandingkan bank konvensional, yaitu 6,5%. Menurut Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, ada beberapa hal yang menjadi kendala di balik hal tersebut.

"Pertama adalah literasi dan pemahaman masyarakat yang masih rendah terhadap perbankan Syariah dari pemahaman makanya kita kerja sama lembaga dengan media untuk mengembangkan literasi," katanya diskusi Transmedia Institute di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Kamis (2/12/2021).

Menurut Kiai Ma'ruf, pengguna perbankan syariah sedikit karena institusi kelembagaan kurang memanfaatkan fasilitas dari sektor itu. Sehingga butuh membangun usaha bisnis syariah dan melakukan inkubasi.

"Karena institusi kelembagaan itu kurang memanfaatkan. Seperti bus. Dia gak bisa dimanfaatkan karena penumpang kurang. Baik penggunanya maupun pengusahanya. Makanya harus ada langkah inkubasi, termasuk ekonomi berbasis pesantren," katanya.

Selain itu, Kiai Ma'ruf juga mendorong migrasi para pengusaha menggunakan fasilitas syarah jadi penggunanya lebih besar.

"Bahasanya mendorong hijrah dari penggunaan bank konvensional ke syariah," jelasnya.

Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah ini berencana membangun eksosistem industri yang nantinya akan mendorong penggunaan sistem keuangan dan perbankan syariah. Sehingga pengguna atau pemakai dana yang ada di bank syariah semakin ramai. Pun penguatan instrumen bank syariah, mulai dari perbaikan layanan hingga menghadirkan produk yang lebih menarik.

"Ini harus ada inovasi produk. Karenanya kemarin ada bagaimana mengkolaborasi seluruh sektor berjalan sehingga bisa menopang.. ini adalah gerakan simultan, saya kira perbankan syariah akan memperoleh peningkatan," katanya.

Untuk diketahui, per September, total aset institusi keuangan syariah Indonesia tumbuh sebesar 17,32% yoy (year on year) dengan nilai nominal US$ 132,7 miliar atau setara dengan Rp 1.901,1 triliun.

Jumlah ini terdiri dari aset perbankan syariah sebesar US$ 43,58 miliar (Rp624,4 triliun), pasar modal syariah (sukuk dan reksa dana) US$ 80,95 miliar (Rp1.159,8 triliun), dan Lembaga Keuangan Non Bank Syariah US$ 8,16 miliar (Rp116,9 triliun).


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Jusuf Hamka Mohon Maaf Usai Heboh 'Perbankan Syariah Kejam'


(emy/emy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading