Jateng Tambah Lagi Bank Wakaf Mikro Bermargin Cuma 3%
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
06 September 2019 12:08
Jakarta, CNBC Indonesia- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meresmikan Bank Wakaf Mikro Apik di Pesantren Apik Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, pada Jumat (6/9/2019). Hal ini merupakan implementasi dari komitmen OJK meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Kami meyakini bahwa kemiskinan berkaitan erat dengan ketersediaan akses keuangan. Untuk itu, kami menginisiasi pembentukan Bank Wakaf Mikro di daerah sebagai upaya OJK tidak hanya fokus pada nasabah besar tetapi juga mendorong penyediaan akses keuangan bagi masyarakat kecil," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat peresmian.
Menurut Wimboh, skema dalam Bank Wakaf Mikro merupakan terobosan baru yang dirancang sesuai kebutuhan dan kemampuan masyarakat kecil, karena pembiayaan yang diberikan cukup murah dengan margin hanya 3% per tahun dan mudah tanpa agunan.
OJK juga mendorong pemanfaatan teknologi oleh Bank Wakaf Mikro, seperti untuk memasarkan produk, meningkatkan kapasitas pelayanan, maupun mengembangkan usahanya.
Hingga Juli 2019, terdapat 52 Bank Wakaf Mikro yang tersebar di 15 provinsi dengan nilai total pembiayaan Rp24,9 miliar untuk 19.543 nasabah yang terdiri dari 2.374 kelompok usaha masyarakat sekitar pesantren Indonesia (Kumpi). Provinsi Jawa Tengah saat ini memiliki Bank Wakaf Mikro terbanyak di antara provinsi lainnya, yaitu 11 Bank Wakaf Mikro.
BWM Apik sejak April 2019 sudah membina 270 nasabah dengan nilai pembiayaan Rp 270 juta yang kebanyakan merupakan kelompok masyarakat produktif dengan usaha kecil jajanan tradisional, kerajinan anyaman bambu dan bahan makanan pokok.
(dob/dob) Next Article Harapan OJK untuk 'The New' Bank Muamalat
"Kami meyakini bahwa kemiskinan berkaitan erat dengan ketersediaan akses keuangan. Untuk itu, kami menginisiasi pembentukan Bank Wakaf Mikro di daerah sebagai upaya OJK tidak hanya fokus pada nasabah besar tetapi juga mendorong penyediaan akses keuangan bagi masyarakat kecil," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat peresmian.
Menurut Wimboh, skema dalam Bank Wakaf Mikro merupakan terobosan baru yang dirancang sesuai kebutuhan dan kemampuan masyarakat kecil, karena pembiayaan yang diberikan cukup murah dengan margin hanya 3% per tahun dan mudah tanpa agunan.
OJK juga mendorong pemanfaatan teknologi oleh Bank Wakaf Mikro, seperti untuk memasarkan produk, meningkatkan kapasitas pelayanan, maupun mengembangkan usahanya.
Hingga Juli 2019, terdapat 52 Bank Wakaf Mikro yang tersebar di 15 provinsi dengan nilai total pembiayaan Rp24,9 miliar untuk 19.543 nasabah yang terdiri dari 2.374 kelompok usaha masyarakat sekitar pesantren Indonesia (Kumpi). Provinsi Jawa Tengah saat ini memiliki Bank Wakaf Mikro terbanyak di antara provinsi lainnya, yaitu 11 Bank Wakaf Mikro.
BWM Apik sejak April 2019 sudah membina 270 nasabah dengan nilai pembiayaan Rp 270 juta yang kebanyakan merupakan kelompok masyarakat produktif dengan usaha kecil jajanan tradisional, kerajinan anyaman bambu dan bahan makanan pokok.
 Foto: Bank Wakaf Mikro (Dok. OJK) |
(dob/dob) Next Article Harapan OJK untuk 'The New' Bank Muamalat
Most Popular