Maret 2019, Investor Pasar Modal Syariah 50.500 Orang

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
06 May 2019 17:32
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor pasar modal syariah hingga Maret 2019 telah mencapai 50.500 investor.
Foto: Getty Images/CNBC International
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor pasar modal syariah hingga Maret 2019 telah mencapai 50.500 investor, meningkat dari posisi akhir tahun 2018 lalu sebesar 44.536 investor.

Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh optimistis hingga akhir tahun ini pertumbuhan investor pasar modal bisa melampaui capaian tahun yang tumbuh 92%. Jumlah 44.536 investor tahun lalu itu setara dengan 5,2% dari total jumlah investor pasar modal di Indonesia.

"Kita pasang target paling tidak sama dengan tahun lalu 92%, syukur-syukur bisa sampai 100%," ungkap Irwan dalam seminar Bangkit Pasar Modal Syariah melalui Zakat dan Donasi Saham di BEI, Jakarta, Senin, (6/5/2019).


Data Kustodian Sentral Eek Indonesia (KSEI) menunjukkan pada akhir 2018, pasar modal tumbuh signifikan dengan jumlah Single Investor Identification (SID) mencapai 1,61 juta, atau meningkat 44,06% dari akhir tahun 2017.

Jumlah SID itu terdiri investor saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBN) dan efek lain, dengan komposisi investor saham sebanyak 851.622 SID, reksa dana 988.946 SID, dan investor pemilik SBN sebanyak 195.119 SID.

Tahun lalu, jumlah investor pasar modal syariah di Tanah Air tumbuh 92% menjadi 44.536 investor dari capaian tahun sebelumnya hanya 23.207 investor.

Data tersebut diperoleh dari jumlah investor yang menggunakan Syariah Online Trading System (SOTS) dalam bertransaksi.

Irwan mengakui literasi masyarakat mengenai pasar modal syariah di Indonesia masih menjadi tantangan terbesar, karena itu harus terus digalakkan, terlebih lagi bagi investor ritel. Padahal, katanya, jika dilihat secara populasi, potensi investor saham syariah di Indonesia sangat besar.

Dengan demikian, BEI bersama para pemangku kepentingan (stakeholders) akan fokus mendesain aktivitas literasi pasar modal syariah, mendorong pendalaman pasar, meningkatkan kesadaran berinvestasi, menggandeng komunitas dan mitra seperti Baznas (Badan Amil Zakat Nasional), dan menjajaki kerja sama dengan fintech.

Terlebih lagi, kata Irwan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meluncurkan simplikasi pembukaan rekening efek, sehingga bisa menjangkau investor lebih luas di Tanah Air.

"Kami sedang menjajaki peluang baru, bekerja sama dengan fintech untuk percepatan pengembangan pasar modal syariah, karena selama ini belum ada," kata dia.

Bagaimana investasi syariah? Simak video menarik ini.
[Gambas:Video CNBC]

(tas) Next Article Investor Syariah 2019 Diprediksi Akan Makin Banyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular