Genjot Ekonomi Kreatif Syariah, BI Luncurkan IKRA
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
11 December 2018 12:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) meluncurkan Industri Kreatif Syariah (IKRA) Indonesia, yang merupakan terbosoan agar pelaku usaha syariah dalam negeri secara berjamaah mampu berkompetisi dan menembus pasar global.
Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi menjelaskan IKRA Indonesia adalah suatu platform pengembangan usaha syariah yang holistik di sektor fesyen, makanan dan minuman, mencakup pengembangan kapasitas, branding, pemasaran hingga mempertemukannya dengan pembeli dan investor global.
"Sehingga pelaku usaha syariah secara berjamaah mampu berkompetisi dan menembus pasar global," ujar Rosmaya dalam seminar"Tren Fesyen Muslim Selangkah Menuju Indonesia Sebagai Pusat Fesyen Muslim Dunia, di ISEF 2018, Selasa (11/12/2018).
IKRA Indonesia merupakan salah satu terobosan untuk menjawab berbagai permasalahan di industri kreatif halal, termasuk fesyen. Maya mengatakan potensi fesyen muslim Indonesia sangat besar dan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional .
Untuk mengakselerasi perkembangan industri fesyen Muslim Indonesia terdapat beberapa isu yang perlu diperhatikan, yaitu kepastian pasokan bahan baku serta dukungan dari infrastruktur pendukung.
"BI mendorong sinergi seluruh pihak untuk membangkitkan potensi sumber daya yang sejatinya cukup melimpah di Indonesia," ujarnya.
Bentuknya, BI mengembangkan strategi penguatan halal value chain dalam mengembangkan ekosistem sektor fesyen muslim Indonesia. "Upaya ini melibatkan para entitas bisnis fesyen mulai dari industri tektil sampai dengan designer demi membentuk suatu rantai business linkage yang inklusif," ujarnya.
Selanjutnya, BI mendorong pelaku local value chain usaha syariah domestik untuk memasuki pasar ekspor. Tujuannya adalh uintuk meningkatkan ekspor, sekaligus sebagai produk substitusi dari impor," ujarnya.
BI juga turut aktif mendorong regulasi yang mendukung pengembangan produk halal di Indonesia, meningkatkan kerjasama dengan asosiasi pelaku bisnis industri halal, termasuk pendirian center of excellence pengembangan bisnis syariah.
"Hingga kemungkinan terwujudnya Kawasan Ekonomi Khusus syariah yang terintegrasi," ujarnya.
Isu lain, tuturnya, yang tidak kalah penting adalah komitmen kita untuk berkolaborasi merumuskandan mewujudkan Indonesia Branding. "Keberadaan One National Branding sangat diperlukan untuk mengangkat merek Indonesia agar mampu berkompetisi secara global dengan memanfaatkan potensi lokal Indonesia," ujarnya.
(dob/dob) Next Article Ini Kegundahan Gubernur BI Soal Ekonomi Syariah Indonesia
Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi menjelaskan IKRA Indonesia adalah suatu platform pengembangan usaha syariah yang holistik di sektor fesyen, makanan dan minuman, mencakup pengembangan kapasitas, branding, pemasaran hingga mempertemukannya dengan pembeli dan investor global.
Untuk mengakselerasi perkembangan industri fesyen Muslim Indonesia terdapat beberapa isu yang perlu diperhatikan, yaitu kepastian pasokan bahan baku serta dukungan dari infrastruktur pendukung.
"BI mendorong sinergi seluruh pihak untuk membangkitkan potensi sumber daya yang sejatinya cukup melimpah di Indonesia," ujarnya.
Bentuknya, BI mengembangkan strategi penguatan halal value chain dalam mengembangkan ekosistem sektor fesyen muslim Indonesia. "Upaya ini melibatkan para entitas bisnis fesyen mulai dari industri tektil sampai dengan designer demi membentuk suatu rantai business linkage yang inklusif," ujarnya.
Selanjutnya, BI mendorong pelaku local value chain usaha syariah domestik untuk memasuki pasar ekspor. Tujuannya adalh uintuk meningkatkan ekspor, sekaligus sebagai produk substitusi dari impor," ujarnya.
BI juga turut aktif mendorong regulasi yang mendukung pengembangan produk halal di Indonesia, meningkatkan kerjasama dengan asosiasi pelaku bisnis industri halal, termasuk pendirian center of excellence pengembangan bisnis syariah.
"Hingga kemungkinan terwujudnya Kawasan Ekonomi Khusus syariah yang terintegrasi," ujarnya.
Isu lain, tuturnya, yang tidak kalah penting adalah komitmen kita untuk berkolaborasi merumuskandan mewujudkan Indonesia Branding. "Keberadaan One National Branding sangat diperlukan untuk mengangkat merek Indonesia agar mampu berkompetisi secara global dengan memanfaatkan potensi lokal Indonesia," ujarnya.
(dob/dob) Next Article Ini Kegundahan Gubernur BI Soal Ekonomi Syariah Indonesia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular