
Analis: Bank Muamalat Harus Segera Punya Pembeli Siaga
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
07 May 2018 11:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Rights issue sebuah bank dinilai tidak akan berhasil apabila tidak ada standby buyer (pembeli siaga). Hal ini berlaku juga untuk PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Analis PT. Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe menjelaskan, sebuah right issue harus memiliki standby terlebih dahulu. Pasalnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini berada di bawah 6.000.
"Agak riskan kalau tidak ada standby buyer," ujar dia kepada CNBC Indonesia, Senin (7/5/2018).
Lebih lanjut, menurut Kiswoyo, skala bank juga menentukan sebuah rights issue berhasil atau tidak. "Yang masih diminati paling banyak masih saham LQ 45, karena paling likuid," kata dia.
Berbeda dengan Kiswoyo, Founder Karim Consulting Adiwarman Karim masih bersikap positif terhadap rights issue Bank Muamalat. Menurut dia, meski kinerja Bank Muamalat pada kuartal I-2018 tidak terlalu menggembirakan, namin dalam kaca mata investor, hal tersebut bisa menjadi peluang karena harganya bisa undervalued.
"Lebih menarik jadinya. Hal ini karena kinerja, permasalahan, potensi dan strateginya telah terpetakan sehingga investor memahami betul keadaannya," papar dia.
(roy) Next Article Ini Kospin Jasa, Koperasi yang Suntik Muamalat Ratusan Miliar
Analis PT. Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe menjelaskan, sebuah right issue harus memiliki standby terlebih dahulu. Pasalnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini berada di bawah 6.000.
Berbeda dengan Kiswoyo, Founder Karim Consulting Adiwarman Karim masih bersikap positif terhadap rights issue Bank Muamalat. Menurut dia, meski kinerja Bank Muamalat pada kuartal I-2018 tidak terlalu menggembirakan, namin dalam kaca mata investor, hal tersebut bisa menjadi peluang karena harganya bisa undervalued.
"Lebih menarik jadinya. Hal ini karena kinerja, permasalahan, potensi dan strateginya telah terpetakan sehingga investor memahami betul keadaannya," papar dia.
(roy) Next Article Ini Kospin Jasa, Koperasi yang Suntik Muamalat Ratusan Miliar
Most Popular