Yusuf Mansur Ajak Umat 'Berjihad' Selamatkan Bank Muamalat

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
16 November 2019 16:20
Ustaz Yusuf Mansur kembali mengajak umat ramai-ramai selamatkan Bank Muamalat
Foto: Ustaz Yusuf Mansur/Detik
Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi Bank Muamalat yang kian terpuruk mendapat perhatian dari berbagai kalangan, salah satunya Ustaz kondang Yusuf Mansur. Sebagai pengusaha yang banyak bergerak di bidang ekonomi Islam, Yusuf melihat permasalahan yang ada di Bank Muamalat tetap bisa diselesaikan. Hal ini diungkapkan di akun resmi instagramnya, @yusumansurnew.

"Bismillahirrahmanirrahim, Saya percaya betul bahwa Bank Muamalat Insya Allah bukan saja dalam keadaan yang baik-baik saja. Ya bangkit," sebutnya dalam video berdurasi 59 detik tersebut.

[Gambas:Instagram]



Yusuf Mansur juga menilai permasalahan dalam berwirausaha adalah hal yang sudah biasa. Karena itu, perlu respon yang baik dalam menyikapinya. "Tentu saja, mana ada sih usaha yang gak ada masalah. iya kan? Tapi bermasalah itu bukan berarti kiamat. bermasalah itu berarti belajar gitu kan. Kita mesti belajar. Insya Allah Bank Muamalat bakal lebih tangguh, bakal lebih hebat. Dan ini menjadi sebuah momentum kita umat Islam bergerak!" lanjutnya.

Namun nampaknya pendiri PT Paytren Asset Management (PAM) itu juga bukan hanya menyemangati Bank Muamalat lewat media sosial. Melainkan juga akan melakukan tindakan dalam menyelamatkan Bank syariah pertama di Indonesia tersebut. "Kita kaya dulu lagi, ulangi lagi berangkat ke Muamalat, kita do something untuk bank yang kita cintai karena Allah. Insya Allah mudah-mudahan kita bikin program secepatnya untuk Muamalat dan ekonomi Islam, Ekonomi umat ekonomi negara," sebutnya.

Jika benar akan ada program baru dari Yusuf Mansur untuk Bank Muamalat ke depan, maka ini melanjutkan apa yang sudah dilakukannya Februari 2018 lalu. Kala itu, dia mengajak ribuan jemaah mendatangi Kantor Pusat Bank Muamalat, di Kuningan, Jakarta Selatan dan mendorong para jemaah ikut berperan di Bank Muamalat dengan membuka rekening.



Saat itu atau dimulai sejak tahun 2015, Bank Muamalat juga disebut-sebut sedang dalam kondisi yang tidak sepenuhnya sehat. Kondisinya rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) turun menjadi 11,58%. Angka itu masih dalam batas aman namun dalam konsesi Basel III untuk CAR minimal 12% guna menyerap risiko countercyclical.

Bank Indonesia menjelaskan bahwa Countercyclical Buffer adalah tambahan modal yang berfungsi sebagai penyangga (buffer) untuk mengantisipasi kerugian apabila terjadi pertumbuhan kredit atau pembiayaan perbankan yang berlebihan sehingga berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan.

Kinerja Bank Muamalat tergerus lonjakan pembiayaan bermasalah atau NPF di mana levelnya sempat di atas 5%, lebih tinggi dari batas maksimal ketentuan regulator.



Kini, hal tersebut kembali terulang. Laba bersih Bank Muamalat ambrol dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Padahal pada periode Januari-Agustus 2018, laba bersih perusahaan mencapai 110,9 miliar. Namun pada periode Januari-Agustus 2019, laba bersih Bank Muamalat tercatat hanya mencapai Rp 6,57 miliar. Ambruknya laba bersih perusahaan terjadi seiring dengan tekanan terhadap pos pendapatan utama perusahaan.

[Gambas:Video CNBC]




(gus/gus) Next Article Wealth Management Bank Muamalat Terbaik Se-Asia Tenggara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular