MARKET DATA
Newsletter

'Bantuan' dari AS Bisa Buat IHSG Makin Merajalela, Rupiah Gimana?

Elvan Widyatama,  CNBC Indonesia
05 December 2025 06:20
New York Stock Exchange
Foto: Foto Kolase Rupiah dan Saham. (CNBC Indonesia)

Dari pasar Amerika Serikat (AS0, bursa Wall Street nyars bergerak beragam pada perdagangan Kamis atau Jumat dini hari waktu Indonesia.

Saham bergerak beragam karena investor bersiap menghadapi keputusan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) minggu depan.

Indeks Nasdaq menguat 0,22% ke 23.505, 14sementara indeks S&P naik 0,11% ke 6.857,12. Indeks Dow Jones melandai 0,07% ke 47.850,04

Hasil (yield) obligasi pemerintah AS naik, sementara bitcoin kembali melemah sekitar 1%. Bitcoin sempat turun di bawah U$85.000 pada Senin, menyentuh level terendah sejak Maret. Namun, bitcoin bangkit pada Selasa pagi dan terus diperdagangkan di atas level US$90.000 sepanjang minggu, memberi sedikit harapan bagi investor kripto yang tertekan.

 

Investor turut mencermati laporan dari perusahaan perekrutan Challenger, Gray & Christmas yang menunjukkan bahwa pemangkasan tenaga kerja yang diumumkan oleh perusahaan-perusahaan AS pada November semakin mendekati 1 juta untuk tahun ini, seiring restrukturisasi korporasi, kecerdasan buatan, dan tarif impor yang memangkas jumlah tenaga kerja.

Pada Rabu, data dari ADP mengungkap penurunan mengejutkan pada payroll sektor swasta.

Semakin banyak tanda bahwa pasar tenaga kerja mulai melemah membuat Wall Street yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase pada pertemuan 10 Desember, yang menjadi pertemuan terakhir tahun ini. Pasar memperhitungkan peluang pemangkasan sebesar 87% pada Rabu depan , jauh lebih tinggi dibandingkan beberapa minggu lalu.

"Pasar sudah berkinerja baik sepanjang tahun ini, dengan penguatan pada paruh akhir November, dan menurut saya tidak mengejutkan jika pasar bergerak sideways dari sini," kata Tim Holland, Chief Investment Officer di Orion, kepada CNBC International.

Investor sebagian besar mengabaikan data klaim tunjangan pengangguran mingguan terbaru yang menunjukkan aplikasi baru untuk asuransi pengangguran berada pada level terendah sejak September 2022.

Klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir 29 November mencapai 191.000 secara musiman, turun 27.000 dari periode sebelumnya dan di bawah konsensus Dow Jones yang memperkirakan 220.000.

"Setiap data yang menunjukkan bahwa ekonomi tidak jatuh bebas membuat pasar bernapas lega. Walaupun data klaim awal hari ini sedikit terdistorsi oleh libur Thanksgiving, saya pikir pasar menyambutnya dengan baik," tambah Holland.

Rilis ekonomi penting lainnya minggu ini akan keluar pada Jumat ketika Departemen Perdagangan menerbitkan data September yang tertunda mengenai belanja dan pendapatan konsumen serta indeks belanja konsumsi personal (PCE), ukuran inflasi utama yang digunakan The Fed. Universitas Michigan juga akan merilis survei konsumennya untuk Desember pada Jumat.

Salesforce menjadi pemenang utama pada sesi Kamis, naik lebih dari 3% setelah perusahaan perangkat lunak tersebut memberikan proyeksi pendapatan yang lebih kuat dari perkiraan. Five Below juga menguat setelah laba peritel diskon itu melampaui estimasi Wall Street.

Saham mencatat sesi positif pada perdagangan sebelumnya, meskipun saham-saham yang terkait artificial intelligence masih bergejolak. Sektor teknologi menjadi penekan terbesar di antara sektor-sektor S&P 500, terseret oleh penurunan Microsoft, Nvidia, dan Broadcom.

(evw/evw)


Most Popular