Newsletter

Drama Shutdown AS Memuncak Hari Ini, Ekonomi RI Siap Kena Getahnya?

Emanuella Bungasmara Ega Tirta,  CNBC Indonesia
12 November 2025 06:21
Wall Street
Foto: Pemandangan gedung Capitol AS sehari sebelum penutupan sebagian pemerintah dijadwalkan berlangsung, di Capitol Hill di Washington, D.C., AS, 30 September 2025. (Reuters/Annabelle Gordon)

Dari bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Selasa atau Rabu dini hari waktu Indonesia.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat ke rekor penutupan tertinggi pada Selasa, sementara Nasdaq Composite melemah karena investor mengalihkan dana dari saham teknologi ke sektor lain yang dinilai lebih murah.

Dow Jones yang berisi 30 saham unggulan naik 559,33 poin atau 1,18% dan ditutup pada 47.927,96.

Investor di Wall Street memborong saham-saham blue-chip, termasuk raksasa kesehatan Merck, Amgen, dan Johnson & Johnson.

Indeks S&P 500 juga menguat 0,21% ke level 6.846,61. Namun, Nasdaq yang sarat saham teknologi melemah 0,25% dan berakhir pada 23.468,30.

Perusahaan penyedia infrastruktur cloud kecerdasan buatan (AI), CoreWeave, menjadi salah satu penekan indeks di sesi perdagangan. Sahamnya anjlok lebih dari 16% setelah proyeksi kinerja perusahaan mengecewakan investor, sehingga memukul sentimen perdagangan saham berbasis AI.

Selain itu, saham Nvidia juga terkoreksi sekitar 3% setelah SoftBank menjual seluruh kepemilikannya di perusahaan tersebut senilai lebih dari US$5 miliar.

"Perusahaan teknologi ini adalah mesin pencetak arus kas. Mereka perusahaan yang luar biasa, tetapi titik awal valuasinya tetap penting. Dengan valuasi setinggi sekarang, sedikit saja kabar negatif bisa langsung mengubah sentimen dan mendorong perpindahan dana ke saham-saham bernilai (value equities)," ujar Bill Fitzpatrick, Manajer Portofolio di Logan Capital Management kepada CNBC.

Perdagangan saham AI tertekan sepanjang bulan ini karena kekhawatiran atas tingginya valuasi, yang membuat Nasdaq mencatat penurunan sekitar 1% secara bulanan.

Pada Selasa, sejumlah saham terkait AI seperti Micron Technology, Oracle, dan Palantir Technologies ikut terseret turun seiring pelemahan CoreWeave dan Nvidia.

Micron turun hampir 5%, sementara Oracle dan Palantir masing-masing melemah sekitar 2% dan di atas 1%. ETF Technology Select Sector SPDR (XLK), yang melacak sektor teknologi S&P 500, juga turun sekitar 1%.

"(S&P 500) diperdagangkan jauh di atas 20 kali (price-to-earnings ratio). Angka ini terdorong naik oleh 'Magnificent Seven' dan perusahaan teknologi lainnya," tambah Fitzpatrick, seraya menyebutkan bahwa ada sejumlah saham yang tertinggal dalam reli pasar.

Dia menambahkan ada begitu banyak ekspektasi belanja modal dalam beberapa tahun ke depan, sehingga jika ada sedikit saja penurunan ... bisa menjadi sinyal bahwa keadaan sudah sedikit terlalu berlebihan.

Menambah sentimen negatif di Nasdaq, laporan terbaru dari ADP menunjukkan bahwa selama empat pekan yang berakhir pada 25 Oktober, penciptaan lapangan kerja di sektor swasta turun lebih dari 11.000 pekerjaan per pekan secara rata-rata.

Data ini berbanding terbalik dengan laporan ADP pekan lalu yang menunjukkan peningkatan, dan mengindikasikan pelemahan di pasar tenaga kerja.

Pergerakan pasar pada Selasa terjadi sehari setelah indeks utama AS reli secara menyeluruh menyusul harapan bahwa penutupan pemerintahan AS (government shutdown) yang memecahkan rekor mungkin segera berakhir.

Senat pada Senin malam meloloskan rancangan undang-undang untuk mengakhiri penutupan tersebut dan mengirimkannya ke DPR. Kesepakatan yang dicapai tidak memasukkan tuntutan Partai Demokrat agar setiap RUU pendanaan harus mencakup perpanjangan subsidi Affordable Care Act, dan malah menyerukan pemungutan suara mengenai kredit pajak tersebut pada Desember.

"Saya rasa ada harga yang harus dibayar akibat disfungsi politik, bukan hanya di AS tetapi juga di seluruh dunia," kata Fitzpatrick.

(emb/emb)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular