
Begini Gerak Rupiah dari Rp16.100 Sampai Rp16.700/US$ dalam Sebulan

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam sebulan terakhir.
Pada perdagangan hari ini, Kamis (25/9/2025). Merujuk data Refinitiv, per pukul 14.39 WIB, rupiah berada di level Rp16.740/US$ atau melemah 0,42%. Sepanjang bulan ini, rupiah sudah melemah 2,74% terhadap dolar AS.
Mata uang Garuda terus menghadapi tekanan bertubi-tubi dalam sebulan terakhir. Di antaranya adalah pemangkasan suku bunga, memanasnya demo, kerusuhan massa, hingga reshuffle kabinet.
Rupiah masih berada di posisi Rp 16.190 pada 13 Agustus 2025. Rupiah kemudian melemah setelah Bank Indonesia memangkas suku bunga 25 bps pada 20 Agustus 2025.
Rupiah mendapat tekanan hebat menjelang akhir Agustus saat demo memanas. Demo berawal dari protes masyarakat terhadap tunjangan DPR. Demo dilakukan sejak 25 Agustus 2025 tetapi memanas dan berujung pada kerusuhan dan penjarahan masal pada 29-30 Agustus 2025. Pada 29 Agustus rupiah bahkan ambruk 0,9% sehari.
Rupiah makin melemah setelah reshuffle kabinet pada 8 September 2025. Reshuffle mengganti sejumlah menteri, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Keputusan memangkas suku bunga yang dilakukan BI pada 17 September ikut membawa rupiah kembali melemah.
Keputusan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang memangkas suku bunga pada 18 September 2025 bahkan tidak menolong rupiah.
Mata uang Garuda semakin tertekan setelah pidato Chairman The Fed Jerome Powell berpidato di Rhode Island pada Selasa (23/9/2025). Dia mengingatkan jika pemangkasan suku bunga mungkin tidak akan agresif karena ancaman inflasi.
(mae/mae)
