
Dana Asing Mengalir Deras & Rebalancing MSCI Jelas: Ayo IHSG Bangkit!

Dari pasar saham AS, bursa Wall Street berakhir beragam pada perdagangan Kamis atau Jumat dini hari waktu Indonesia.
Indeks Dow Jones Industrial Average melepas keuntungannya dan ditutup lebih rendah karena investor mengambil keuntungan dari reli yang solid sepanjang pekan ini.
Indeks Dow yang terdiri dari 30 saham turun 224,48 poin atau 0,51% dan ditutup di level 43.968,64. S&P 500 melemah 0,08% dan berakhir di 6.340,00.
Sementara itu, Nasdaq Composite naik 0,35% dan ditutup di 21.242,70.
Indeks-indeks utama mengalami fluktuasi tajam selama sesi perdagangan, dengan Dow sempat naik lebih dari 300 poin di level tertingginya, dan turun lebih dari 390 poin di level terendahnya.
Penurunan indeks Dow dipengaruhi oleh turunnya saham Caterpillar sebesar 2,5% setelah produsen alat berat tersebut memperingatkan dampak tarif terhadap bisnisnya.
Saham Eli Lilly juga menjadi salah satu yang paling melemah, turun sekitar 14% setelah hasil uji coba tahap akhir dari obat obesitasnya mengecewakan investor.
Padahal, perusahaan farmasi tersebut membukukan hasil keuangan kuartal kedua yang melampaui ekspektasi Wall Street dan meningkatkan proyeksi kinerja tahunannya.
Saham awalnya menguat pada Kamis setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan sehari sebelumnya bahwa ia akan memberlakukan tarif 100% atas chip semikonduktor impor tetapi tidak berlaku bagi perusahaan yang "membangun di Amerika Serikat."
Pengumuman tersebut mendorong saham-saham semikonduktor utama seperti Advanced Micro Devices naik 5,7%. ETF semikonduktor VanEck (SMH) melonjak lebih dari 1%.
Saham Apple naik sekitar 3% setelah produsen iPhone tersebut mengumumkan rencana tambahan pengeluaran sebesar $100 miliar untuk perusahaan dan pemasok AS dalam empat tahun ke depan. Ini di luar pengumuman sebelumnya senilai US$500 miliar yang dibuat Apple pada bulan Februari.
Pasar sejauh ini cenderung mengabaikan tarif "resiprokal" yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump dan mulai berlaku Kamis ini.
Selain itu, data ekonomi terbaru, termasuk klaim pengangguran mingguan, mengindikasikan bahwa ekonomi AS mungkin masih dalam kondisi yang cukup kuat. Hal ini muncul setelah laporan ketenagakerjaan bulan Juli yang lebih lemah dari perkiraan sempat mengguncang pasar minggu lalu.
"Ada banyak hal yang harus dicerna terkait tarif dan perdagangan saat ini, dan biasanya ketika ada komplikasi makro yang belum langsung berdampak negatif terhadap ekonomi atau laba, pasar... cenderung menyingkirkannya dulu," kata Anthony Saglimbene, Kepala Strategi Pasar di Ameriprise, kepada CNBC International.
Dia memperkirakan dampak dari tarif Trump baru akan mulai terlihat dalam data ekonomi pada musim gugur.
Indeks-indeks utama berada di jalur untuk membukukan penguatan sepanjang pekan ini. Hingga Kamis, indeks S&P 500 telah menanjak 1,6%, indeks Dow Jones berpotensi mencatatkan kenaikan 0,9%, dan Nasdaq Composite diperkirakan akan melesat 2,9%
(saw/saw)