Newsletter

Dana Asing Mengalir Deras & Rebalancing MSCI Jelas: Ayo IHSG Bangkit!

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
08 August 2025 06:14
Catatan Aliran Dana Asing pada Minggu Pilpres
Foto: Infografis/ Catatan Aliran Dana Asing pada Minggu Pilpres/ Ilham

Jumat ini merupakan hari perdagangan pasar keuangan Tanah Air. Hasil rebalancing MSCI diharapkan bisa menjadi booster bagi pasar saham hari ini usai pelemahan yang terjadi pada perdagangan kemarin.

Meski hari terakhir perdagangan, hari ini masih terdapat beberapa data ekonomi yang dapat menjadi pendorong penguatan pasar keuangan di akhir pekan.

Inflow di Pasar Saham

Tiga hari perdagangan beruntun asing mencatat net buy  Rp1 triliun lebih,

Merujuk data Bursa Efek Indonesia (BEI) statistik, sudah dua hari terakhir ini asing masuk ke Indks Harga Saham Gabungan (IHSG). Rinciannya, pada Selasa (5/8/2025), foreign net buy di keseluruhan pasar tercatat Rp552,4 miliar, kemudian berlanjut sehari setelahnya Rabu (6/8/2025)) sebesar Rp 433,74 miliar dan Kamis kemarin sebesar Rp 666,09 miliar

Kalau ditotal dari transaksi tiga hari itu senilai Rp 1,65 triliun. Pencapaian ini terbilang luar biasa mengingat IHSG hampir selalu mencatat net sell sepanjang Juli 2025.

Rebalancig MSCI

Rebalancing indeks adalah proses penyesuaian kembali komposisi saham-saham dalam suatu indeks saham, agar tetap mencerminkan tujuan, kriteria, atau metodologi yang ditetapkan oleh penyusun indeks.

Momen ini penting, karena perubahan konstituen bisa berdampak langsung terhadap arus dana asing dan harga saham-saham terkait.

Berdasarkan dokumen MSCI Global Small Cap Indexes - August 07, 2025, berikut adalah perubahan untuk MSCI Indonesia Index (subset kecil menengah):

Penambahan:

  • Dian Swastatika Sentosa (DSSA)
  • Petrindo Jaya Kreasi (CUAN)

Penghapusan:

  • Alamtri Res Indonesia (ADRO)

MSCI Global Small Cap Indexes - Indonesia

Penambahan:

  • Adaro Andalan Indonesia (AADI)
  • Alamtri Res Indonesia (ADRO)
  • MNC Land Tbk (KPIG)
  • Petrosea (PTRO)
  • Raharja Energi Cepu (RATU)
  • Triputra Agro Persada (TAPG)

Penghapusan:

  • Merdeka Battery Materials (MBMA)
  • Panin Financial Tbk PT (PNLF)

Perubahan tersebut mulai berlaku setelah penutupan pasar pada tanggal 26 Agustus 2025




Cadangan Devisa RI Tetap Terjaga

Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2025 terjaga tetap tinggi sebesar US$ 152,0 miliar. Besaran cadangan devisa ini turun dari posisi pada akhir Juni 2025 sebesar US$ 152,6 miliar.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menuturkan perkembangan tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai respons Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.

"Posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2025 setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," ujar Ramdan, Kamis (8/8/2025).

Cadangan devisa yang kuat ini diharapkan bisa menopang operasi moneter BI jika rupiah ambruk.

Neraca Dagang, Ekspor & Impor China Melonjak

Ekspor China melampaui perkiraan pada bulan Juli, karena para produsen memanfaatkan gencatan senjata tarif yang rapuh antara Beijing dan Washington untuk mengirimkan barang, terutama ke Asia Tenggara, menjelang bea masuk AS yang lebih ketat yang menargetkan transshipment.

Para pedagang dan investor global menunggu untuk melihat apakah dua ekonomi terbesar dunia ini dapat menyepakati kesepakatan perdagangan yang berkelanjutan pada 12 Agustus atau apakah rantai pasokan global akan kembali terganggu oleh kembalinya pungutan impor yang melebihi 100%.

Presiden AS Donald Trump sedang mengupayakan tarif lebih lanjut, termasuk bea masuk sebesar 40% untuk barang yang dialihkan ke AS melalui pusat transit yang mulai berlaku pada hari Kamis, serta pungutan sebesar 100% untuk chip dan produk farmasi, dan pajak tambahan sebesar 25% untuk barang dari negara-negara yang membeli minyak Rusia.

Ekspor China naik 7,2% (yoy) pada  Juli, melampaui perkiraan kenaikan 5,4% dalam jajak pendapat Reuters dan meningkat dari pertumbuhan 5,8% di Juni.

Impor tumbuh 4,1%, melampaui ekspektasi para ekonom yang memperkirakan penurunan 1,0% dan meningkat dari kenaikan 1,1% di bulan Juni.

Gencatan senjata perang dagang China dengan AS pasar konsumen terbesar dunia berakhir minggu depan, meskipun Trump mengisyaratkan tarif lebih lanjut mungkin akan diberlakukan kepada Beijing karena pembelian hidrokarbon Rusia yang berkelanjutan.

"Data perdagangan menunjukkan bahwa pasar Asia Tenggara memainkan peran yang semakin penting dalam perdagangan AS-Tiongkok," ujar Xu Tianchen, ekonom senior di Economist Intelligence Unit.

"Saya yakin tarif transshipment Trump ditujukan kepada China, karena hal itu sudah menjadi isu selama masa pemerintahan Trump 1.0. China adalah satu-satunya negara yang menganggap transshipment masuk akal, karena masih memiliki keunggulan biaya produksi dan masih dikenakan tarif AS yang jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain," tambahnya.

Ekspor China ke AS turun 21,67% bulan lalu dibandingkan tahun sebelumnya, data tersebut menunjukkan, sementara pengiriman ke ASEAN naik 16,59% selama periode yang sama.

Pungutan ini merupakan kabar buruk bagi banyak mitra dagang AS, termasuk pasar negara berkembang di pinggiran China yang telah membeli bahan baku dan komponen dari raksasa regional tersebut dan mengolahnya menjadi produk jadi karena mereka berupaya untuk naik dalam rantai nilai.

Surplus perdagangan China pada bulan Juli menyempit menjadi US$98,24 miliar dari US$114,77 miliar pada bulan Juni. Data terpisah AS pada hari Selasa menunjukkan defisit perdagangan dengan China menyusut ke level terendah dalam lebih dari 21 tahun pada bulan Juni.

Cadangan Devisa China Turun

Cadangan devisa China sedikit menurun pada bulan Juli, mengakhiri peningkatan selama enam bulan berturut-turut seiring penguatan dolar AS.

Cadangan devisa negara tersebut turun US$25,2 miliar pada bulan Juli menjadi US$3,292 triliun, menurut data yang dirilis oleh Bank Rakyat China pada hari Kamis (7/8/2025).

Penurunan cadangan devisa China disebabkan oleh efek gabungan dari konversi nilai tukar dan fluktuasi harga aset, ungkap pihak administrasi.

Fundamental dan tren dasar pembangunan ekonomi jangka panjang China tetap tidak berubah, didukung oleh fondasi yang kokoh, berbagai keunggulan, ketahanan yang kuat, dan potensi yang besar. Faktor-faktor ini membantu menjaga stabilitas cadangan devisa negara secara keseluruhan, menurut pihak administrasi.

Kepercayaan Konsumen RI Juli

Pada hari ini, Jumat (8/8/2025), Bank Indonesia (BI) juga akan merilis data kepercayaan konsumen RI periode Juli 2025. Kepercayaan konsumen Indonesia periode bulan sebelumnya masih berada di level yang cukup rendah. Warga RI bahkan sangat pesimis jika penghasilan mereka akan naik ke depan

Sebelumnya BI merilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juni 2025. IKK tercatat sebesar 117,8, atau hanya naik tipis 0,3 poin dibandingkan Mei 2025 yang tercatat sebesar 117,5.

Meskipun secara teknikal IKK masih berada di atas level optimis (nilai 100) akan tetapi level kepercayaan konsumen pada Mei 2025 merupakan yang terendah sejak September 2022, saat perekonomian nasional masih berjuang memulihkan diri dari dampak pandemi Covid-19.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran karena biasanya periode libur sekolah (Juni-Juli) menjadi salah satu pemicu naiknya konsumsi rumah tangga. Namun, data terkini justru menunjukkan kurangnya kepercayaan konsumen yang menjadi sinyal negatif bagi ekonomi.

Indeks Kepercayaan Konsumen mencerminkan perasaan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, menunjukkan arah perekonomian yang diprediksi konsumen, dan memprediksi perkembangan konsumsi dan tabungan rumah tangga.

Sehingga, melemahnya IKK dapat berdampak langsung terhadap konsumsi domestik, yang selama ini menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia kontribusinya mencapai lebih dari 50% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

(saw/saw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular