
Asing Borong Saham Lagi, CDIA Beri Sinyal Bahaya: Bursa Jangan Euforia

Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Kamis atau Jumat waktu Indonesia.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mencatatkan penutupan rekor setelah laporan keuangan kuartalan Alphabet melampaui ekspektasi pasar.
Indeks S&P 500 naik tipis 0,07% dan ditutup di level 6.363,35, sementara Nasdaq yang didominasi saham teknologi menguat 0,18% ke 21.057,96. Namun, kedua indeks memangkas sebagian besar kenaikannya menjelang akhir sesi perdagangan.
Sebaliknya, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 316,38 poin atau 0,70%, berakhir di level 44.693,91. Penurunan Dow dipicu oleh saham IBM yang merosot lebih dari 7% setelah pendapatan dari segmen perangkat lunak pada kuartal kedua meleset dari ekspektasi.
S&P 500 dan Nasdaq sebelumnya sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa secara intraday, didorong oleh kenaikan saham Alphabet sebesar 1% setelah induk Google tersebut melaporkan kinerja keuangan kuartal kedua yang melebihi proyeksi analis, baik dari sisi pendapatan maupun laba.
"Melihat besarnya pengaruh perusahaan teknologi besar dan perkembangan kecerdasan buatan (AI), hasil Alphabet menjadi angin segar bagi pasar yang terus mempertanyakan apakah semua investasi besar di AI akan menghasilkan pengembalian investasi (ROI) yang solid atau tidak," ujar Ross Mayfield, ahli strategi investasi di Baird, kepada CNBC International.
Namun, sentimen pasar juga tertahan oleh kinerja negatif saham lain seperti Tesla, yang turun 8% setelah pendapatan dari segmen otomotif kembali turun untuk kuartal kedua berturut-turut.
Di sisi lain, investor mulai mengalihkan perhatian pada ketegangan yang meningkat antara Presiden Donald Trump dan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed). Gedung Putih menyatakan bahwa Trump akan mengunjungi kantor The Fed pada hari Kamis, memperbesar tekanan terhadap Ketua The Fed Jerome Powell.
Ini menjadi pertama kalinya dalam hampir dua dekade seorang presiden AS secara resmi mengunjungi bank sentral tersebut.
Pasar sebelumnya mengalami reli pada Rabu, didorong oleh kemajuan dalam pembicaraan perdagangan. S&P 500 menutup hari dengan rekor ke-12 pada tahun ini, dan Nasdaq Composite untuk pertama kalinya ditutup di atas level 21.000.
Saham juga terdorong oleh laporan Financial Times yang menyebut bahwa AS semakin dekat mencapai kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa. Kesepakatan tersebut mencakup rencana menaikkan tarif menjadi 15% untuk impor dari Uni Eropa.
"Jika pemerintah merasa cukup percaya diri untuk mengumumkan pada 1 Agustus bahwa mereka akan menaikkan tarif terhadap negara mana pun yang belum ada kesepakatan dagangnya, itu akan menjadi peristiwa yang membuat pasar menghindari risiko," tambah Mayfield.
(evw/evw)