
Saham Bank Ngebut, Tapi IHSG Rawan Kelelahan Usai Pesta 4 Hari

Hari ini menjadi hari terakhir perdagangan pasar keuangan Tanah Air baik IHSG maupun rupiah. Diperkirakan pergerakan IHSG akan cenderung melemah hari ini, dikarenakan perdagangan IHSG telah melesat selama empat hari beruntun. Selain itu, pada perdagangan kemarin Kamis (10/7/2025), IHSG langsung dibuka lompat dari penutupan perdagangan Rabu (9/7/2025). Sehingga IHSG harus menutup gap tersebut, mengingat hari ini juga sepi sentimen.
Namun beberapa saham-saham IPO diperkirakan akan melanjutkan kenaikan pada perdagangan hari ini karena masih tingginya minat investor terhadap saham-saham IPO yang memberikan keuntungan tinggi dalam jangka pendek.
Kabar hasil risalah rapat FOMC untuk proyeksi penurunan suku bunga juga bisa menjadi booster bagi pasar keuangan di hari perdagangan pasar keuangan hari ini.
Saham Perbankan Melesat Pesat
Penguatan IHSG pada perdagangan kemarin yang mampu menembus level psikologis 7.000 didorong oleh melesatnya saham-saham perbankan. Saham perbankan big caps kompak melesat signifikan yang mampu mendorong euforia pasar saham RI.
Terpantau PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan kenaikan tertinggi dengan melejit 5,16% di level Rp3.870 per lembar saham.
Kenaikan signifikan BBRI didorong oleh kabar baik. BBRI menempati peringkat tertinggi sebagai bank terbaik di Indonesia dalam daftar Top 1000 World Banks 2025. Daftar tersebut dirilis oleh The Banker, yang memuat 1.000 bank dengan kinerja terbaik dunia berdasarkan sejumlah indikator keuangan utama.
Capaian BRI dalam daftar ini pun selaras dengan kinerja keuangan yang kuat sepanjang tahun 2024. Di mana, per akhir Desember 2024, Tier 1 Capital perseroan tercatat sebesar US$18,03 miliar dengan total aset mencapai US$123,31 miliar.
Sementara itu, dari sisi profitabilitas, laba sebelum pajak BRI tercatat sebesar US$4,8 miliar. Selain itu, rasio-rasio keuangan utama BRI juga menunjukkan kekuatan permodalan dan efisiensi operasional, yakni Capital Asset Ratio sebesar 14,62%, Return on Capital (ROC) berada di level 20,82%, dan Return on Assets (ROA) mencapai 3,04%.
Selain itu, terdapat juga 11 bank asal Indonesia lain yang masuk dalam daftar Top 1000 World Banks 2025, di antaranya adalah Bank Mandiri, BCA, BNI, Panin Bank, BTN, Bank Mega, Bank BJB, Bank Jatim, Bank Mayapada Internasional, dan Bank DKI.
BBRI mampu menempati peringkat pertama bank terbaik di Indonesia, mengungguli bank nasional lain. Sementara itu secara global BBRI menempati peringkat ke-114 dunia dengan didukung oleh fundamental kinerja keuangan yang solid.
Adapun pemeringkatan Top 1000 World Banks tiap tahunnya disusun berdasarkan sejumlah indikator keuangan utama, antara lain Tier 1 Capital, total aset, laba sebelum pajak (pre-tax profit), rasio kecukupan modal terhadap aset (Capital Asset Ratio), pengembalian modal (Return on Capital), dan pengembalian aset (Return on Assets).
Pesta IPO
Kenaikan saham-saham IPO juga menjadi booster bagi pasar saham Tanah Air. Delapan saham IPO telah berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), performanya yang luar biasa mendorong euforia pasar sehingga menjadi penguatan IHSG dalam sepekan ini.
Dari delapan saham IPO yang telah melantai, dua diantaranya mencatatkan performa yang buruk dengan Auto Rejection Bawah (ARB) 15%.
Jatuhnya harga saham PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) disebabkan karena hampir batalnya IPO saham tersebut H-1 sebelum listing. Hal tersebut karena sekuritas penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) gagal menjual saham yang ditawarkan.
Dikabarkan bahwa IPO PMUI hanya mampu menyerap 25% saham dari total saham yang ditawarkan. Padahal, skema yang digunakan dalam IPO ini adalah full commitment, yang seharusnya mewajibkan penjamin pelaksana emisi menyerap seluruh sisa saham yang tidak laku di pasar.
Hal tersebut sempat membuat proses pencatatan saham tertahan. Bahkan, sempat beredar tangkapan layar email dari IDX Contact Center yang menyatakan BEI tidak dapat melanjutkan pencatatan saham PMUI. Kabar ini menyebar luas dan memicu spekulasi bahwa IPO PMUI batal.
Dikabarkan pihak manajemen PMUI pun ikut turun tangan langsung untuk menanggung kekurangan dana yang seharusnya menjadi kewajiban underwriter.
Namun, setelah kelengkapan dokumen diperbaiki dan semua kewajiban keuangan diselesaikan, akhirnya saham PMUI lanjut untuk melaksanakan IPO.
Usai pencatatan saham perdananya, Direktur Utama PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) Agus Susanto menyebutkan terdapat investor strategis yang menyerap saham yang ditawarkan dalam penawaran umum perdana saham IPO PMUI.
Agus juga menyatakan bahwa seluruh proses listing berjalan sesuai ketentuan, dan isu kegagalan penyerapan saham sepenuhnya hanya miskomunikasi yang telah diselesaikan secara internal bersama penjamin pelaksana emisi efeknya yakni PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI).
Manajemen PMUI pun menepis kabar bahwa pihak internal perusahaan harus menalangi kekurangan saham agar bisa memenuhi syarat pencatatan.
Sementara enam saham IPO diantaranya berhasil mencatatkan kenaikan maksimal dengan Auto Rejectin Atas (ARA). Melesatnya saham-saham IPO mencerminkan tingginya minat pasar setelah saham-saham tersebut usai melantai. Terpantau banyak investor yang melakukan antrian pembelian saham-saham IPO di pasar reguler. Hal ini mendorong volatilitas pasar sehingga mendorong kenaikan IHSG.
Klaim Pengangguran AS
Klaim awal tunjangan pengangguran di Amerika Serikat turun sebanyak 5.000 dibandingkan pekan sebelumnya, menjadi 227.000 pada periode awal Juli. Angka ini lebih rendah dari ekspektasi pasar, yang memperkirakan kenaikan sebesar 2.000 menjadi 235.000.
Ini merupakan penurunan keempat berturut-turut dalam klaim awal, sekaligus level terendah dalam tujuh minggu terakhir. Data ini memperkuat pandangan bahwa pasar tenaga kerja AS tetap relatif tangguh, meski menghadapi suku bunga tinggi dan ketidakpastian ekonomi.
Namun demikian, klaim lanjutan atau outstanding unemployment claims justru naik sebesar 10.000 menjadi 1.965.000, yang merupakan angka tertinggi sejak 2021. Hal ini menambah kekhawatiran bahwa laju perekrutan tenaga kerja mulai melambat.
Sementara itu, klaim awal dari pegawai pemerintah federal, yang menjadi sorotan setelah serangkaian pemecatan oleh Departemen Efisiensi Pemerintah (Department of Government Efficiency/DOGE), turun sebesar 15 klaim menjadi 438 pada pekan terakhir Juni - angka terendah sejak Desember 2024.
Babak Baru Perseteruan Gedung Putih vs The Fed
Kepala Anggaran Presiden Donald Trump mengatakan bahwa Chairman The Fed, Jerome Powell, telah sangat salah mengelola The Fed dan menyiratkan bahwa Powell telah menyesatkan Kongres terkait proyek renovasi markas besar bank sentral yang dinilai mahal dan mewah.
Pernyataan tajam dari Russell Vought, Direktur Office of Management and Budget (OMB), membuka babak baru dalam perang kata-kata Trump terhadap Powell.
Trump berulang kali menyerukan kepada Powell agar menurunkan suku bunganamun tak berhasil.
Dia bahkan dilaporkan pernah mempertimbangkan untuk memecat Powell, dan baru-baru ini mempertimbangkan untuk mengumumkan pengganti Powell lebih awal, bahkan sebelum masa jabatannya berakhir musim semi tahun depan.
Surat dari Vought ini menimbulkan pertanyaan apakah Trump akan mencoba mencopot Powell dengan alasan tertentu, setidaknya secara formal.
Namun, Mahkamah Agung AS dalam putusan terbarunya menunjukkan bahwa anggota dewan Federal Reserve memiliki perlindungan khusus dari pemecatan oleh presiden.
"Sejak Tahun Anggaran 2023 (Full Year 2023), The Fed terus mengalami defisit untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, dan kini melebihi anggaran untuk renovasi kantor pusatnya," tulis Vought dalam unggahannya di platform media sosial X (sebelumnya Twitter).
Dia menambahkan biayanya tersebut mencapai US$2,5 miliar, atau sekitar US$700 juta lebih tinggi dari perkiraan awal.
(saw/saw)