
Optimisme Pasar Diuji! Pekan Ini Banjir Kabar Genting dari China - AS

Dari pasar saham AS, bursa Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Senin waktu AS atau Selasa dini hari waktu Indonesia (10/6/2025). Indeks ditutup beragam di tengah pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan utusan China dalam upaya menyelesaikan masalah perdagangan antara dua raksasa ekonomi tersebut.
Indeks S&P naik 0,09% dan ditutup pada level 6.005,88. Nasdaq Composite menguat 0,31% menjadi 19.591,24. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average turun tipis 1,11 poin dan ditutup pada 42.761,76.
Pejabat dari AS dan China mengadakan pembicaraan perdagangan pada Senin di London, dIInggrs dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer mewakili pihak AS.
Direktur Dewan Ekonomi Nasional, Kevin Hassett, mengatakan kepada AS sedang mencari kepastian bahwa China akan kembali mengekspor mineral kritis.
"Tujuan pertemuan hari ini adalah untuk memastikan bahwa mereka benar-benar serius... untuk secara harfiah berjabat tangan... dan menyelesaikan ini," kata Hassett dalam program "Squawk Box" di CNBC International.
"Harapan kami adalah... segera setelah jabat tangan terjadi, segala bentuk pembatasan ekspor dari pihak AS akan dilonggarkan, dan rare earth akan dilepas dalam volume besar, lalu kita bisa kembali menegosiasikan hal-hal yang lebih kecil." Imbuhnya.
Pembicaraan akan berlanjut pada Selasa pagi hari ini. Pertemuan di London ini berlangsung setelah Presiden Trump dan Presiden China Xi Jinping mengadakan panggilan telepon panjang pekan lalu.
Bulan lalu, kedua negara sepakat untuk sementara menurunkan tarif sambil negosiasi perdagangan berlanjut.
Saham beberapa perusahaan semikonduktor naik pada Senin. Qualcomm melonjak lebih dari 4% setelah perusahaan chip tersebut mengumumkan akan mengakuisisi perusahaan semikonduktor Alphawave senilai $2,4 miliar.
Saham Advanced Micro Devices naik 4,8% dan Texas Instruments naik 3,5%, sementara saham Nvidia juga menguat tipis. Alibaba naik 1,8%.
"Investor hari ini mengambil posisi bullish pada saham-saham big cap China dan saham semikonduktor AS, yang keduanya mendapat manfaat dari pembicaraan dagang AS/China," kata Larry Tentarelli, Kepala Strategi Teknis Blue Chip Daily Trend Report, kepada CNBC International.
Secara terpisah, saham Apple turun 1,2% saat perusahaan tersebut menggelar Konferensi Pengembang Dunia (WWDC) 2025, di mana mereka mengumumkan desain ulang sistem operasi iPhone pertama sejak 2013.
Data inflasi diperkirakan akan menjadi fokus utama akhir pekan ini. Indeks harga konsumen terbaru akan dirilis pada Rabu, diikuti oleh indeks harga produsen pada Kamis. Para pelaku pasar akan mencari petunjuk mengenai bagaimana tarif saat ini memengaruhi perekonomian.
(rev/rev)