Newsletter

Trump Beri Kabar Gembira: Wall Street Pesta, IHSG-Rupiah Bisa Terbang?

Revo M, CNBC Indonesia
10 April 2025 05:57
new york stock exchange (nyse)
Foto: Donlad Trump & RI /Aristya Rahadian

Pasar saham AS tampak melesat dengan sangat impresif di tengah persoalan tarif dagang Trump yang membuat pasar sangat volatil. Reli yang terjadi pada pasar saham AS ini terjadi usai Trump mengumumkan untuk menunda sebagian tarif "resiprokal" miliknya terhadap sejumlah negara, yang menyebabkan pasar yang sebelumnya berada di bawah tekanan berat selama sepekan terakhir melonjak tajam.

Indeks S&P 500 melonjak 9,52% dan ditutup di angka 5.456,90, menjadi kenaikan harian terbesar sejak tahun 2008. Bagi indeks pasar yang luas ini, itu adalah kenaikan terbesar ketiga dalam sejarah pasca-Perang Dunia II.

Dow Jones Industrial Average naik 2.962,86 poin atau 7,87% dan ditutup di angka 40.608,45, mencatatkan persentase kenaikan harian terbesar sejak Maret 2020. Nasdaq Composite melompat 12,16% ke level 17.124,97, menjadi lompatan harian terbesar sejak Januari 2001 dan hari terbaik kedua sepanjang sejarahnya.

Dilansir dari CNBC International, sekitar 30 miliar saham berpindah tangan, menjadikannya hari dengan volume perdagangan tertinggi dalam sejarah Wall Street, menurut catatan selama 18 tahun terakhir.

"Saya telah mengotorisasi PAUSE selama 90 hari, dan menurunkan secara signifikan Tarif Resiprokal menjadi 10% selama periode ini, yang juga berlaku segera," tulis Trump di platform Truth Social miliknya. Dalam unggahan yang sama, Trump juga mengatakan akan kembali menaikkan tarif terhadap China menjadi 125%.
a

Menteri Keuangan Scott Bessent kemudian mengklarifikasi bahwa semua negara, kecuali China, akan kembali ke tarif dasar 10%, turun dari tarif yang lebih tinggi yang sebelumnya mengguncang pasar, selama proses negosiasi berlangsung. Penundaan ini tidak berlaku untuk tarif sektor tertentu, ujar Bessent.

Saham-saham yang sebelumnya sangat tertekan akibat ketegangan perang dagang memimpin reli pada Rabu sore. Saham Apple dan Nvidia masing-masing melonjak lebih dari 15% dan hampir 19%. Saham Walmart naik 9,6%. Sementara itu, saham Tesla melonjak lebih dari 22% setelah pengumuman penundaan tersebut.

"Melihat betapa rendahnya harga saham dan sentimen pasar akhir-akhir ini, jeda 90 hari ini memicu rebound yang sangat tajam, dan penundaan implementasi tentu menghapus beban besar dari pasar," kata Adam Crisafulli, pendiri Vital Knowledge.

"Namun - tarif-tarif ini belum dihapus. Tarif terhadap China kini berada di angka tiga digit, dan tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dalam 90 hari saat masa jeda ini berakhir."

(rev/rev)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular