Foto: Ketua Dewan Federal Reserve Jerome Powell hadir di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR di Capitol Hill, 6 Maret 2024, di Washington. (AP/Mark Schiefelbein)
Pasar keuangan Indonesia bergerak beragam kemarin, IHSG menguat sementara rupiah melemah
Bursa Wall Street kembali kebakaran di tengah wait and see investor menunggu The Fed
Kebijakan suku bunga The Fed serta lonjakan harga emas dan batu bara akan menjadi penggerak pasar hari ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia ditutup variatif pada Selasa (06/05/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis, dan Surat Berharga Negara (SBN) kembali dilepas investor.
Pasar keuangan domestik diproyeksikan masih akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal khususnya dari AS pada Rabu (07/05/2025). Selengkapnya mengenai proyeksi bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.
Pada penutupan perdagangan kemarin (06/05/2025), IHSG ditutup terbang 0,97% ke posisi 6.898,19. Hal ini memperpanjang apresiasi IHSG yang telah menguat selama tujuh hari berturut-turut.
Nilai transaksi indeks kemarin mencapai sekitar Rp16,71 triliun dengan melibatkan 23,19 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,25 juta kali. Sebanyak 333 saham menguat, 268 saham melemah, dan 205 saham stagnan.
Sementara dari sisi investor asing, tampak net sell dalam jumlah sebesar Rp202,09 miliar.
Kendati IHSG terpantau melonjak nyaris 1%, namun empat dari 11 sektor ditutup di zona merah dengan penurunan terdalam pada sektor teknologi sebesar 0,93%. Kemudian sektor healthcare yang terdepresiasi 0,37% dan sektor properties & real estate yang turun 0,28%.
Sedangkan sektor basic material meroket 3,27%, sektor energy menguat 1,96%, dan sektor consumer cyclicals menanjak 1,27%.
Sentimen positif datang bertepatan dengan melonjaknya harga emas setelah investor mengantisipasi potensi terjadinya resesi usai kontraksi ekonomi AS dan harga minyak mentah dunia yang terus jeblok usai OPEC+ menaikkan produksi dan kekhawatiran permintaan dari ekonomi raksasa berkurang.
Saham emiten tambang emas kongsi Salim-Bakrie, Bumi Resources Minerals (BRMS), melesat 5,88% pada perdagangan kemarin. Sementara itu tambang emas Grup Saratoga (MDKA) melonjak 5,95%.
Lalu emiten tambang emas Peter Sondakh (ARCI) melejit 8,52%. Selanjutnya emiten tambang emas dan perdagangan emas lainnya juga kompak menguat, termasuk PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) naik 6,12%, PT United Tractor (UNTR) naik 0,33% dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) terapresiasi 6,82%.
Kendati telah melesat secara signifikan, perlu dicatat jika melihat secara historis, IHSG selama 10 tahun terakhir (2015-2024) pada periode Mei dominan mencatatkan pelemahan, hanya di tahun 2015, 2017, dan 2020 IHSG menguat di periode Mei.
Sementara itu, sentimen yang akan memengaruhi pasar keuangan Tanah Air pekan ini datang dari dalam maupun luar negeri. Sentimen dari dalam negeri datang dari data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 yang di bawah ekspektasi consensus yang hanya tumbuh 4,87% (year on year/yoy).
Melambatnya pertumbuhan dapat berdampak ke banyak hal atau dengan kata lain memiliki multiplier effect dan spill over yang besar.
Apabila dampak ini tidak ditindaklanjuti dengan baik atau pun tidak diantisipasi oleh pemerintah, maka perekonomian Indonesia berpotensi mengalami kemunduran. Kondisi ini dapat menjadi sentimen buruk karena investor asing memiliki perspektif yang negatif terhadap Indonesia.
Beralih ke pasar mata uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau sedikit melemah sebesar 0,09% ke posisi Rp16.445/US$.
Dolar diperdagangkan stabil karena investor mempertimbangkan perkembangan tarif AS terbaru dan menantikan keputusan suku bunga bank sentral AS (The Fed) berikutnya.
Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump pada Minggu mengumumkan tarif 100% untuk semua film asing. Hal ini merupakan "eskalasi penting dalam kisah perdagangan" yang sebelumnya terbatas pada barang tetapi tampaknya meluas hingga mencakup jasa, kata ahli strategi Pepperstone Michael Brown dalam sebuah catatan.
Sementara itu, Fed kemungkinan akan menekankan risiko yang meningkat terhadap prospek ekonomi pada pertemuan hari Rabu, katanya. Ia juga dapat mencatat kemungkinan meningkatnya mandat gandanya untuk memaksimalkan lapangan kerja dan harga yang stabil yang saling bertentangan sambil menegaskan kembali "pendekatan wait and see."
Selanjutnya, beralih pada imbal hasil SBN yang bertenor 10 tahun terpantau naik tipis dari 6,865% ke 6,870%.
Perlu diketahui, hubungan yield dan harga pada SBN ini berbanding terbalik, artinya ketika yield naik berarti harga obligasi turun, hal ini menunjukkan investor cenderung untuk keluar dari pasar SBN untuk sementara waktu.
Dari pasar saham AS, bursa Wall Street kembali kebakaran pada perdagangan Selasa atau Rabu dini hari waktu Indonesia.
Bursa ambruk setelah Presiden AS Donald Trump kembali melontarkan pernyataan yang tidak meyakinkan mengenai kesepakatan perdagangan global, memupus harapan akan adanya kemajuan dalam isu tarif dalam waktu dekat. Para investor juga menanti keputusan kebijakan dari bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).
Dow Jones Industrial Average turun 389,83 poin atau 0,95% dan ditutup di 40.829,00.
Indkes S&P 500 turun 0,77% dan ditutup di 5.606,91, sementara Nasdaq Composite melemah 0,87% ke 17.689,66. Ketiga indeks utama mencatatkan penurunan untuk dua hari berturut-turut.
Saham Tesla turun 1,8% setelah penjualan mobil baru perusahaan tersebut di Inggris dan Jerman pada April mencapai level terendah dalam lebih dari dua tahun. Penjualan turun di tengah permintaan kendaraan listrik meningkat.
Saham Goldman Sachs turun 1,8% dan menyeret Dow lebih rendah. Raksasa teknologi seperti Nvidia dan Meta Platforms juga mengalami penurunan.
Saham-saham berfluktuasi setelah Trump bertemu dengan Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, pada Selasa sore, menandai dimulainya perundingan antara kedua pemimpin sejak Carney menjabat awal tahun ini.
Dalam pertemuan tersebut, Trump mundur dari janjinya bahwa kesepakatan perdagangan sudah dekat, dan mengatakan jika AS tidak harus menandatangani kesepakatan.
Pernyataan ini bertentangan dengan pernyataan Menteri Keuangan Scott Bessent sebelumnya. Bessent mengatakan kepada CNBC pada hari Senin bahwa AS sangat dekat dengan beberapa kesepakatan. Pernyataan Bessent sejalan dengan pernyataan Trump pada Minggu bahwa perjanjian bisa saja tercapai minggu ini.
Bessent kembali menegaskan hal ini dalam kesaksiannya di hadapan komite anggaran DPR pada Selasa, dengan mengatakan sekitar 97 atau 98% dari defisit perdagangan AS berasal dari 15 negara. Delapan belas persen negara merupakan mitra dagang utama AS.
AS akan menyelesaikan lebih dari 80 atau 90% dari defisit pada akhir tahun ini, bahkan mungkin jauh lebih cepat.
Namun demikian, belum ada kesepakatan perdagangan resmi antara AS dan mitra dagangnya yang diumumkan.
Meskipun data dari Institute for Supply Management pada Senin menunjukkan aktivitas sektor jasa pada April lebih kuat dari yang diperkirakan, kekhawatiran terkait tarif tetap membayangi.
"Kita mungkin akan menyentuh level terendah baru, bahkan ketika Trump mengurangi tarif terhadap China menjadi 50%," kata manajer hedge fund miliarder Paul Tudor Jones kepada CNBC International.
"Dia mungkin menurunkannya menjadi 50% atau 40%, terserah. Tapi bahkan ketika dia melakukan itu... itu tetap akan menjadi kenaikan pajak terbesar sejak tahun 60-an. Jadi Anda bisa mengurangi pertumbuhan sebesar 2% hingga 3%." imbuhnya.
Fluktuasi pasar keuangan domestik pada hari ini bakal dipengaruhi oleh sentimen dari luar negeri khususnya dari AS soal penantian rapat Federal Open Meeting Committee (FOMC) The Fed yang digelar Selasa-Rabu waktu AS atau Rabu malam hingga Kamis dini hari waktu Indonesia.
FOMC Meeting
Keputusan FOMC dari The Fed memiliki pengaruh besar terhadap pasar keuangan Indonesia. Salah satu dampaknya terlihat pada nilai tukar rupiah, yang dapat mengalami penguatan jika suku bunga The Fed diturunkan.
Hal ini terjadi karena investor global cenderung mencari peluang investasi dengan imbal hasil lebih tinggi di negara berkembang. Namun, ada pula risiko arus modal keluar yang bisa menyebabkan pelemahan rupiah jika investor merasa ketidakpastian ekonomi meningkat.
Selain itu, pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh keputusan FOMC. Ketidakpastian terkait kebijakan suku bunga dapat memicu volatilitas pasar saham, di mana investor menyesuaikan strategi investasi mereka berdasarkan proyeksi kebijakan moneter Amerika Serikat. Meskipun penurunan suku bunga sering kali memberikan dorongan positif bagi pasar saham dalam jangka panjang, efek jangka pendeknya bisa cukup fluktuatif.
Selain itu, arus modal asing sangat dipengaruhi oleh perubahan kebijakan The Fed. Investor global cenderung menyesuaikan portofolio mereka berdasarkan tingkat suku bunga di Amerika Serikat, yang bisa berdampak pada peningkatan atau penurunan investasi di Indonesia. Ketika The Fed menaikkan suku bunga, aset berdenominasi dolar menjadi lebih menarik, sehingga investor asing cenderung menarik dananya dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. Sebaliknya, jika suku bunga diturunkan, potensi arus modal masuk ke Indonesia bisa meningkat.
The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya pada kisaran 4,25-4,50%, sama seperti sejak Januari. Hanya ada peluang 3,1% bahwa Komite Pasar Terbuka Federal akan memangkas suku bunga, menurut alat FedWatch milik CME Group, yang memperkirakan pergerakan suku bunga berdasarkan data perdagangan berjangka dana federal.
Mantra The Fed tahun ini adalah "wait and see." Para pejabat mengatakan bahwa sikap tersebut tidak mungkin berubah sampai ada cukup bukti nyata mengenai dampak ekonomi dari perombakan cepat kebijakan perdagangan AS oleh Presiden Donald Trump.
Para ekonom memperkirakan tarif Trump, yang mulai berlaku pada April, akan menaikkan harga dan merugikan lapangan kerja, yang akan berdampak pada " mandat ganda " Fed untuk menekan inflasi dan pengangguran dengan menggunakan kebijakan moneter .
Namun, data terbaru menunjukkan bahwa inflasi tetap terkendali pada bulan Maret, dan pasar kerja tetap stabil pada April.
"Data tersebut cukup kuat untuk memungkinkan Federal Reserve tetap berada di pinggir lapangan saat memantau dampak tarif terhadap inflasi dan ekspektasi inflasi," tulis Nancy Vanden Houten, kepala ekonom AS di Oxford Economics, dalam sebuah komentar.
IHSG Juara di ASEAN
Performa IHSG dibandingkan bursa saham lainnya di ASEAN terpantau paling impresif dengan kenaikan 0,97%. IHSG mampu mengalahkan Filipina dan Singapura yang masing-masing naik 0,93% dan 0,19%.
Beberapa bursa saham lainnya di ASEAN bahkan berada di zona merah, seperti Thailand dan Malaysia yang masing-masing tertekan sebesar 0,93% dan 0,18%.
Jika dilihat lebih rinci, sektor basic industry meroket 3,27% dengan Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) yang menguat 0,58% dengan kapitalisasi pasar terbesar di sektor tersebut yakni Rp752 triliun.
Beberapa saham di sektor basic industry dengan kapitalisasi pasar terbesar juga berada di zona hijau, seperti Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN), Barito Pacific Tbk. (BRPT), Aneka Tambang Tbk. (ANTM), Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), dan lainnya.
Respon Ekonom Soal PDB RI yang Tumbuh 4,87% yoy
Kepala Ekonom BCA, David Sumual mengatakan, ekonomi Indonesia yang hanya tumbuh 4,87% pada kuartal I-2025 atau merosot dari laju pertumbuhan kuartal IV-2024 yang sebesar 5,02% dan bahkan anjlok lebih dalam dibanding pertumbuhan kuartal I-2024 sebesar 5,11%, salah satunya dipicu oleh daya beli masyarakat yang tak mampu pulih, setelah tertekan sepanjang 2024.
David mengatakan, penciptaan lapangan kerja yang minim terutama karena deindustrialisasi dini menjadi masalah utama yang menyebabkan ambruknya data kelas menengah, yang berujung pada lemahnya daya beli masyarakat.
Kondisi deindustrialisasi ini tercermin dari distribusi industri pengolahan atau manufaktur terus merosot terhadap produk domestik bruto (PDB). Pada 2014, berdasarkan catatan BPS peranan sektor industri manufaktur terhadap PDB masih 21,02%. Pada 2019 tersisa 19,7%, dan pada 2024 kian merosot menjadi hanya 18,98% dengan pertumbuhan hanya 4,43%.
"Pertumbuhan lapangan kerja yang tertinggal di sektor tersebut menghalangi populasi kelas menengah yang bercita-cita untuk meningkatkan taraf hidupnya secara sosial-ekonomi," tegas David.
Oleh sebab itu, untuk menangani masalah itu, tak ada pilihan lain bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk kembali menggalakkan industrialisasi di Indonesia sebagai sarana penciptaan lapangan kerja. Industrialisasi akan tercipta bila investasi marak masuk ke tanah air.
Selain itu, David juga menekankan, investor akan teratarik untuk terus berinvestasi di Indonesia bila perlindungan hak kekayaan intelektual diperkuat, seiring dengan upaya peningkatan pendidikan yang berkualitas, dan terus berkembangnya riset, maupun inovasi teknologi.
Defisit Perdagangan AS Melebar
Defisit perdagangan Amerika Serikat melebar menjadi US$140,5 miliar pada Maret 2025, mencetak rekor tertinggi baru, melampaui perkiraan sebelumnya sebesar $137 miliar. Kenaikan ini didorong oleh lonjakan impor sebesar 4,4% menjadi $419 miliar, juga merupakan rekor tertinggi, karena para pelaku pasar mengantisipasi pengumuman tarif tambahan pada bulan April.
Peningkatan impor terutama terjadi pada produk farmasi, mobil penumpang, dan aksesori komputer, sementara terjadi penurunan pada bentuk logam jadi, emas non-moneter, dan minyak mentah.
Sementara itu, ekspor hanya naik tipis 0,2%, tetapi juga mencapai rekor baru sebesar $278,5 miliar. Kenaikan dipimpin oleh ekspor mobil penumpang, gas alam, emas non-moneter, dan aksesori komputer, namun turun untuk pesawat sipil.
Secara geografis, defisit perdagangan AS melebar tajam dengan:
Uni Eropa ($-48,3 miliar vs $-30,9 miliar sebelumnya), khususnya:
Irlandia ($-29,3 miliar vs $-14 miliar)
Vietnam ($-14,1 miliar vs $-12,4 miliar)
Lonjakan defisit ini tentu saja akan menjadi perhatian Trump dan bisa semakin meningkatkan ambisi Trump mengurangi defisit dengan memberlakukan bea impor lebih tinggi.
Harga Emas dan Batu Bara Terbang Harga emas kembali terbang pada perdagangan kemarin, Selasa (6/5/2025).Emas ditutup menguat 2,91% di posisi US$ 3.430,83 per troy ons sekaligus kembali ke level US$ 3.400.
Emas terbang lebih hampir 6% dalam dua hari terakhir.
Namun, emas ambruk lagi apda hari ini, Rabu (7/5/2025) pukul05.45 WIB denganmelemah 1% ke US$ 3.395 per troy ons.
Lonjakan harga emas ini tentu akan berdampak positif ke emiten emas sepert PT Aneka Tambang (ANTM), PT Hartadinata Abadai (HRTA), hingga Bumi Mineral Resources (BRMS).
Pesta juga berlanjut ke batu bara.
Harga batu bara menguat 2,5% pada perdagangan Selasa kemarin ke US$ 104,9 per ton. Harga batu bara tak pernah turun selama 10 hari terakhir dan sudah menguat 11,5%.
Harga hari ini adalah yang tertinggi sejak Maret 2025 atau lebih dari sebulan.
Kenaikan harga batu bara ini menjadi kabar baik bagi sejumlah emiten seperti PT Bukit Asam (PTBA), PT Bayan Resources (BYAN), PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) hingga PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:
Jibun Bank Composite PMI Final April 2025 (07:30 WIB)
Retail Sales YoY Euro Area March 2025 (16:00 WIB)
Cadangan Devisa Singapura April 2025 (16:00 WIB)
Presiden menerima kunjungan Bill Gates di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Komisi V DPR menggelar rapat kerja dengan Menteri Pekerjaan Umum di ruang rapat Komisi V DPR, Senayan, Jakarta Pusat.
Halal Bihalal Asosiasi Real Estate Broker Indonesia di Menara Sentraya, Jakarta Selatan.
Konferensi pers KKP dengan tema "Diplomasi Indonesia di OOC dan APEC 2025: Kolaborasi Global untuk Keberlanjutan Laut di Masa Depan" di Media Center KKP, Jakarta Pusat.
Taklimat Media Bank Indonesia yang akan membahas Asesmen Perekonomian Terkini dan Efektivitas Kebijakan Moneter Pro-market untuk Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah di Press Room, Gedung Thamrin Lantai 1, Kantor Pusat BI, Jakarta Pusat.
Komisi XI DPR menggelar rapat kerja dengan Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan di ruang rapat Komisi XI DPR, Senayan, Jakarta Pusat.
Komisi XI DPR menggelar rapat kerja dengan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan di ruang rapat Komisi XI DPR, Senayan, Jakarta Pusat.
Fitch on Indonesia 2025: Risks and Opportunities in a New Era di The St Regis, Jakarta Selatan. Turut hadir antara lain Wakil Menteri Keuangan dan Managing Director Danantara Indonesia.
Bill Gates meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Jati 05 Pagi, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Kolaborasi Google, YouTube dan Kemendikdasmen merayakan Hari Pendidikan Nasional di Gedung A, Kompleks Kemendikbud, Jakarta Selatan. Turut hadir antara lain Mendikdasmen dan Country Director Google Indonesia.
JF3 Talk! membahas perkembangan terkini industri mode Indonesia di Teras Lakon, Summarecon Serpong, Banten.
Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini: