- Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunganya untuk pertama kali sejak Covid-19
- Pasar memproyeksikan The Fed akan mengikuti jejak ECB dalam memangkas suku bunga
- Hari ini rilis cadangan devisa Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia banjir kabar baik dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa sebagai bekal perdagangan hari ini.
Beragam sentimen positif menyertai pasar pada perdagangan hari ini. Mulai dari data tenaga kerja yang mendukung pemangkasan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve. Hingga Bank Sentral Eropa (ECB) yang sudah memangkas suku bunganya.
Adapun kabar baik dari Negeri Paman Sam tersebut dibahas lengkap pada halaman ketiga. Ditambah dengan beragam agenda penting dari dalam negeri, luar negeri, dan aksi korporasi emiten di halaman empat.
Kabar positif ini diharapkan dapat melanjutkan kinerja positif pasar saham dan rupiah pada perdagangan kemarin, Kamis (6/6/2024).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,39% ke posisi 6.974,9. IHSG sempat melesat lebih dari 1% dan juga sempat menyentuh kembali level psikologis 7.000. Namun sekitar pukul 10:00 WIB, IHSG langsung turun hingga nyaris menyentuh zona merah.
Dari perdagangan pada pukul 11:00 WIB hingga awal sesi II, pergerakan IHSG cenderung mendatar. Kemudian pada pukul 14:00 WIB, IHSG berhasil bangkit perlahan hingga akhir perdagangan hari ini. Meski menguat, tetapi IHSG masih bertahan di level psikologis 6.900
Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan kemarin mencapai sekitar Rp8 triliun dengan melibatkan 15miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 814.661 kali. Sebanyak 290 saham menguat, 265 saham terkoreksi, dan 230 saham cenderung stabil.
Secara sektoral, sektor bahan baku menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 1,23%.
Saham perbankan Himbara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi penopang IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 16,1 indeks poin.
Sementara itu, rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,15% di angka Rp16.255/US$ pada hari ini, Kamis (6/6/2024). Apresiasi rupiah ini berbanding terbalik dengan pelemahan yang telah terjadi kemarin (5/6/2024) sebesar 0,4%.
Rupiah terpantau cukup mengejutkan hari ini setelah sebelumnya terpantau mengalami pelemahan hingga nyaris mencapai Rp16.300/US$, hingga akhirnya BI masuk ke pasar untuk stabilkan rupiah.
"Terkait NTR kami terus berupaya di tengah gejolak global kami terus menjaga nilai tukar melakukan intervensi di pasar valas," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat kerja dengan Komisi XI, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (5/6/2024).
Lebih lanjut, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) BI Edi Susianto mengungkapkan bahwa BI tentunya selalu mengawal dengan masuk pasar untuk memastikan keseimbangan supply demand pasar valas di market, dan rupiah ditutup lebih rendah dari posisi opening hari ini. Hal ini terbukti mampu membuat rupiah berada di zona positif.
Indeks komposit S&P 500 dan Nasdaq berakhir melemah pada hari Kamis (6/6/2024) menjelang laporan utama pasar tenaga kerja, mundur dari rekor tertinggi yang dicapai di sesi perdagangan sebelumnya.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq sempat naik lebih awal dan mencapai rekor tertinggi intraday baru, namun kemudian turun dibebani saham teknologi yang merosot.
Dow Jones Industrial Average naik 78,84 poin, atau 0,20%, menjadi 38.886,17, S&P 500 kehilangan 1,07 poin, atau 0,02%, menjadi 5.352,96 dan Nasdaq Composite kehilangan 14,78 poin, atau 0,09%, menjadi 17.173,12.
Investor akan mengamati laporan penting nonfarm payrolls AS pada hari Jumat. Laporan klaim pengangguran mingguan merupakan data terbaru yang menunjukkan pelonggaran pasar tenaga kerja, yang memungkinkan Bank Sentral AS untuk mulai memangkas suku bunga . Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga pertamanya sejak 2019.
"Ini sedikit jeda sebelum non-pertanian," kata Bill Strazzullo, kepala strategi pasar di Bell Curve Trading di Boston. "Ini bukan hal yang aneh. Kami mengalami hari besar kemarin dan hari ini orang-orang mendapatkan posisi yang mereka inginkan sebelum angka gaji diumumkan," katanya.
Pedagang melihat peluang 68% penurunan suku bunga pada bulan September, menurut alat FedWatch CME, dan telah memperkirakan sekitar dua pemotongan tahun ini, berdasarkan data dari LSEG.
"Kita berada dalam kekosongan informasi antara sekarang dan besok," kata Thomas Hayes, ketua Great Hill Capital di New York. "Tetapi secara umum kita telah memasuki kebijakan pelonggaran global yang terkoordinasi oleh bank sentral di negara-negara Barat, tidak termasuk Jepang, yang akan melakukan pengetatan, " tambahnya.
Saham Nvidia turun 1,1% dan kembali menjadi perusahaan paling bernilai ketiga di dunia sehari setelah melampaui Apple untuk menempati posisi kedua.
Keuntungan di Nvidia dan pemain lain yang terkait dengan AI telah mendorong reli di pasar saham AS tahun ini dengan pembuat chip tersebut menyumbang sekitar sepertiga dari kenaikan S&P 500 tahun ini sebesar lebih dari 12%.
Beragam sentimen positif akan mewarnai pergerakan pasar keuangan Indonesia pada hari ini (7/6/2024).
Dari dalam negeri hari ini akan diumumkan cadangan devisa Indonesia. Menurut konsensus yang dihimpun tradingeconomics, cadangan devisa Indonesia diperkirakan stabil di US$135 miliar pada periode Mei.
Bank Sentral Eropa (ECB) menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk pertama kalinya sejak 2019 dari level tertingginya sebesar 4,5%.
Suku bunga utama diturunkan menjadi 4,25%, suku bunga fasilitas simpanan menjadi 3,75%, dan suku bunga pinjaman marjinal menjadi 4,5%. Namun, tekanan harga dalam negeri masih tetap tinggi, yang menunjukkan masih adanya tantangan inflasi.
Inflasi di 20 negara yang menggunakan mata uang euro telah turun dari lebih dari 10% pada akhir 2022 menjadi sedikit di atas target ECB sebesar 2% dalam beberapa bulan terakhir, sebagian besar disebabkan oleh rendahnya biaya bahan bakar dan normalisasi pasokan setelah beberapa kendala paska pandemi.
Namun kemajuan tersebut terhenti baru-baru ini dan apa yang tampak seperti dimulainya siklus pelonggaran ECB beberapa minggu yang lalu kini tampak lebih tidak pasti karena tanda-tanda bahwa inflasi zona euro mungkin akan stagnan, seperti yang terjadi di Amerika Serikat.
"Meskipun ada kemajuan dalam beberapa kuartal terakhir, tekanan harga domestik tetap kuat karena pertumbuhan upah meningkat, dan inflasi kemungkinan akan tetap di atas target hingga tahun depan," kata ECB, Kamis (6/6/2024).
Para pelaku pasar juga mengharapkan The Fed mengikuti jejak dari ECB yang memangkas suku bunganya pada tahun ini.
Mengutip perangkat FedWatch, probabilitas The Fed mempertahankan suku bunga pada pertemuan bulan ini sebesar 99,9%.
Para pelaku pasar melihat kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini terjadi dua kali, yakni pada pertemuan September dan Desember.
Pada pertemuan 18 September 2024, pasar melihat kemungkinan The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Sehingga target suku bunga menjadi 5,00%-5,25%. Kemudian, The Fed akan sekali lagi menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%-5,00% pada pertemuan 18 Desember 2024.
Harapan ini didukung oleh sejumlah data tenaga kerja dan performa manufaktur Amerika Serikat yang terlihat lesu.
Terbaru, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat minggu lalu dan biaya unit tenaga kerja naik lebih kecil dari perkiraan sebelumnya pada kuartal pertama, menunjukkan pasar tenaga kerja sedang mendingin tetapi tidak cukup untuk menghilangkan keraguan Federal Reserve terhadap kebijakan tersebut. mulai memotong suku bunga.
Klaim awal tunjangan pengangguran negara bagian naik 8.000 menjadi 229.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 1 Juni, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada hari Kamis. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 220.000 klaim pada minggu terakhir.
Klaim berkelanjutan yang melacak mereka yang mengumpulkan manfaat setelah minggu pertama meningkat 2.000 menjadi 1,792 juta yang disesuaikan secara musiman selama pekan yang berakhir pada 25 Mei.
 Foto: Refinitiv Klaim Pengangguran AS |
"Tingkat (klaim pengangguran mingguan) masih dalam kisaran yang menunjukkan pasar tenaga kerja masih ketat," kata Thomas Simons, ekonom AS di Jefferies. "Klaim yang berlanjut masih sangat rendah dibandingkan standar historis apa pun, dan kami masih melihat data tersebut mendukung gagasan bahwa orang yang kehilangan pekerjaan dapat menemukan pekerjaan baru dengan relatif mudah."
Sebelumnya pada hari Kamis, perusahaan-perusahaan di AS mengumumkan PHK paling sedikit pada bulan lalu sejak Desember dan pengumuman PHK sejauh ini pada tahun 2024 berjalan di belakang laju tahun lalu, menurut data dari perusahaan penempatan tenaga kerja Challenger, Gray dan Christmas.
Pengusaha mengumumkan 63.816 pemotongan pada bulan Mei, penurunan 1,5% dari 64.789 pemotongan yang diumumkan pada bulan April dan turun sekitar 20% dari 80.089 pemotongan yang diumumkan pada tahun sebelumnya. Pengumuman PHK tahun ini 7,6% lebih rendah dibandingkan lima bulan pertama tahun 2023.
Berikut sejumlah agenda ekonomi dalam dan luar negeri pada hari ini
- Neraca Dagang, Ekspor, dan Impor China periode Mei (10.00 WIB)
- Cadangan Devisa Indonesia (10.00 WIB)
- Konferensi Pers Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan topik "Redistribusi IUP kepada Masyarakat untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Inklusif dan Berkeadilan" (10.30 WIB)
- Data Non Farm Payroll AS (19.30 WIB)
- Data Pengangguran AS (19.30 WIB)
Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini
Jadwal cum date dividen: TBIG, STAA, SILO, PSGO, PGAS, NAYZ, MEDC, IDEA, GRPM,CLEO, BOLT, BMHS
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST): WIRG, SEMA, RODA, PTSP, PNGO, PLAN, OMED, OILS, NETV, MGRO, MCOR, LPPS, KING, KEEN, KBLI, IFII, HRUM, GMTD, CRAB, ACES
Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.