Saham-saham di bursa saham AS berakhir sedikit lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa (4/6/2024) menyusul data pasar tenaga kerja yang lebih lemah dari perkiraan yang menegaskan kembali ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed.
Dow Jones Industrial Average naik 140,26 poin, atau 0,36%, menjadi 38.711,29, S&P 500 naik 7,94 poin, atau 0,15%, menjadi 5.291,34 dan Nasdaq Composite naik 28,38 poin, atau 0,17%, menjadi 16.857,05.
Total volume saham yang diperdagangkan di bursa AS adalah sekitar 10,6 miliar, dibandingkan dengan rata-rata 12,6 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
Saham teknologi menguat, termasuk Amazon.com, Alphabet, Nvidia dan Microsoft, berakhir lebih tinggi setelah melemah di awal sesi.
Raksasa minyak Exxon Mobil dan Chevron masing-masing turun 1,6% dan 0,8%, karena kekhawatiran permintaan membebani harga minyak mentah.
Bath & Body Works merosot 12,8% setelah revisi perkiraan laba kuartalan yang lebih rendah. Axos Financial turun setelah Hindenburg Research mengungkapkan posisi short di pemberi pinjaman .
Paramount Global turun 4,4% setelah konglomerat media tersebut mengatakan sedang menjajaki opsi strategis atau usaha patungan untuk layanan streaming Paramount+.
Data pada hari Selasa menunjukkan bahwa lapangan kerja di AS turun ke level terendah dalam lebih dari tiga tahun pada bulan April, menandakan berkurangnya ketatnya pasar tenaga kerja yang mendukung penurunan suku bunga Fed tahun ini. Imbal hasil Treasury AS merosot setelah laporan tersebut.
"Apa yang kami lihat dalam data minggu ini adalah bahwa data tersebut relatif lemah, dimulai dengan PMI manufaktur dan lowongan pekerjaan hari ini," kata James St. Aubin, kepala investasi di Sierra Mutual Funds di Santa Monica, California.
"Hal ini mempunyai dampak total dalam membantu reli di pasar obligasi; namun bagi pasar saham, ini adalah pedang bermata dua karena mereka menantikan pengumuman penurunan suku bunga, yang memiliki probabilitas meningkat dengan data yang lebih lemah," St. .Aubin menambahkan.
Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga di bulan September kini berada di sekitar 65%, menurut perangkat FedWatch CME. Data non-farm payrolls yang diawasi ketat untuk bulan Mei akan dirilis pada Jumat (7/6/2024).
IHSG saat ini berada di persimpangan untuk menjaga trend mendatar atau malah bearish. Sebab meskipun IHSG menguat dalam dua hari perdagangan terakhir, masih ada tekanan jual di pasar.
Selain itu, penguatan IHSG masih terbentur resisten dan belum mampu breakout dari garis moving average (MA) 200.
 Foto: Refinitiv IHSG |
Sementara rupiah terlihat mulai menembus ke bawah garis rata-rata selama 20 jam atau MA20. Jika penguatan berlanjut, maka potensi menguji support di Rp16.211/US$, ini diambil dari garis rata-rata selama 50 jam atau MA50.
Meski begitu, pelaku pasar tetap perlu mengantisipasi jika ada pelemahan lanjutan dengan mencermati resistance terdekat di Rp16.277/US$ yang bertepatan dengan garis horizontal dari high candle intraday 30 April 2024.
Penguatan terbatas di pasar saham terkait investor yang masih memiliki sikap wait and see mencermati berbagai rilis data-data penting makro AS, terutama data tenaga kerja.
Data-data tenaga kerja menjadi petunjuk awal mengenai inflasi AS yang merupakan faktor utama The Fed dalam menentukan arah kebijakan moneter. Asal tahu saja, The Fed menargetkan inflasi AS 2% agar penurunan suku bunga terjadi.
Sementara Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 2,7% year-on-year (yoy) pada April. Sedangkan inflasi dari indeks harga konsumen (CPI) per April tercatat 3,6% yoy.
Adapun harapan para pelaku pasar angka pengangguran semakin besar atau lowongan pekerjaan tersedia sedikit. Saat pengangguran banyak, tingkat penghasilan warga AS lebih sedikit dan menekan daya beli. Sehingga inflasi bisa turun dan dapat meyakinkan The Fed untuk mulai menurunkan suku bunga,
Mengutip perangkat FedWatch, probabilitas The Fed mempertahankan suku bunga pada pertemuan bulan ini sebesar 99,9%.
Para pelaku pasar melihat kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini terjadi dua kali, yakni pada pertemuan September dan Desember.
Pada pertemuan 18 September 2024, pasar melihat kemungkinan The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Sehingga target suku bunga menjadi 5,00%-5,25%. Kemudian, The Fed akan sekali lagi menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%-5,00% pada pertemuan 18 Desember 2024.
Keyakinan pasar saat ini lebih optimis dibandingkan kemarin. Terutama sebelum data PMI manufaktur dan rilis pembukaan lowongan pekerjaan baru AS.
Aktivitas manufaktur AS melambat untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Mei karena pesanan barang baru turun terbesar dalam hampir dua tahun, tetapi ukuran inflasi input turun kembali dari level tertinggi sejak pertengahan tahun 2022, menurut survei bulanan yang dirilis pada Senin (3/6/2024).
Indeks manajer pembelian manufaktur Institute for Supply Management untuk Mei turun menjadi 48,7 dari 49,2 pada April. Penurunan tersebut merupakan penurunan kedua berturut-turut dan merupakan bulan kedua di bawah level 50 yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi.
Kemudian, tingkat lowongan kerja kembali menurun pada bulan April dan mendorong jumlah lapangan kerja terbuka yang tersedia untuk setiap pengangguran turun menjadi 1,24 juta, yang merupakan level terendah sejak Juni 2021. Kini, angka tersebut sudah kembali normal. seperti pada tahun-tahun sebelum pandemi COVID-19.
Ketua Fed Jerome Powell terus mencermati Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTs) Departemen Tenaga Kerja AS untuk mendapatkan informasi mengenai ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan tenaga kerja, dan lonjakan jumlah pekerja di era pandemi menjadi lebih dari 2 berbanding 1.
Segalanya telah mendingin secara substansial. Aspek-aspek lain dari survei ini, seperti tingkat berhenti bekerja, juga telah kembali ke tingkat sebelum pandemi, yang menurut para pejabat The Fed adalah keseimbangan antara pasokan dan permintaan yang muncul di pasar tenaga kerja secara keseluruhan.
Rilis dua data di awal Juni memberi sinyal bahwa kondisi ekonomi AS masih rentan dan sinyal awal konsumsi rumah tangga akan tertekan dan membuka peluang inflasi makin mendingin. Inflasi untuk periode Mei akan diumumkan minggu depan, Rabu (12/6/2024).
Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS turun ke level terendah hampir tiga minggu pada hari Selasa setelah data menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan turun lebih dari perkiraan pada bulan April, sebelum data pekerjaan yang sangat dinanti pada Jumat ini mungkin memberikan petunjuk baru mengenai kebijakan The Fed
Imbal hasil obligasi 10 tahun terakhir turun 5 basis poin pada 4,353% dan berada pada level 4,324%, terendah sejak 16 Mei.
Rilis utama perekonomian AS minggu ini adalah data pekerjaan non farm payrolls pada Mei yang akan dirilis pada hari Jumat (7/6/2024).
Pemberi kerja diperkirakan menambah 185.000 pekerjaan pada Mei. Hal ini terjadi setelah laporan April menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja melambat lebih dari yang diperkirakan, dengan penambahan 175.000 lapangan kerja. Paling sedikit dalam enam bulan.
Berikut sejumlah agenda ekonomi dalam dan luar negeri pada hari ini:
Caixin PMI Manufaktur China periode Mei (08.45 WIB)
Komisi V DPR menggelar Rapat Kerja dengan Menteri Perhubungan di ruang rapat Komisi V DPR (10.00 WIB)
International Tourism Investment Forum (ITIF) 2024 (10.00 WIB)
Badan Anggaran DPR menggelar rapat kerja dengan para menko di ruang rapat Banggar DPR (10.00 WIB)
- S&P Global PMI Manufaktur AS periode Meri (21.00 WIB)
Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:
Jadwal cum date dividen: EURO, MSTI, PGEO, SKRN, TCID, UCID, VICI
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST): ANJT, CHEM, CHIP, CUAN, DSNG, ENZO, IOTF, JKON, MIRA, MMIX, MPIX, PADI, PNBS, PPRE, PPRO, SMAR, SPTO, TSPC, VISI, WIDI
- Peluncuran Smartphone Redmi 13 oleh Xiaomi Indonesia
- Peresmian Vending Machine UMKM PT Pegadaian
Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.