CNBC Indonesia Ratings

Ini 5 Perusahaan Green Business Terbaik 2024

Tim Riset, CNBC Indonesia
29 May 2024 08:45
INFOGRAFIS, Deretan 6 Negara Topang Transaksi Global BNI
Foto: Infografis//Edward Ricardo

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terus berkomitmen menjadi agen transformasi dalam penerapan prinsip lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola yang baik (governance) atau ESG. BNI mendorong sejumlah program penerapan ESG sebagai standar kinerja operasional Perusahaan yang berkelanjutan.

Tekad besar BNI dalam meningkatkan pembiayaan hijau serta meningkatkan prinsip ekonomi hijau dalam bisnisnya ini menurut CNBC Indonesia sangat layak diapresiasi dan dianugerahi Green Ratings.

Dalam beberapa tahun terakhir, BNI juga telah menunjukkan upaya besar untuk membentuk ekosistem industri hijau di Indonesia, khususnya melalui permodalan berbasis Green Bond dan pendanaan Sustainability Linked Loan (SLL), serta skema pembiayaan khusus yang disertai dengan pricing yang menarik untuk green financing.

Kebijakan dan Inisiatif Internal Green BankingFoto: BNI
Kebijakan dan Inisiatif Internal Green Banking

 

BNI mencatat kredit hijau tumbuh dengan rata-rata 23% setiap tahun (CAGR) dengan nilai Rp 67,4 triliun pada kuartal I-2024, dibandingkan akhir Desember 2020 sebesar Rp 29,5 triliun. Penyaluran kredit hijau tersebut memiliki porsi 14,2% dari keseluruhan wholesale loan, sementara pada Desember 2020 porsinya baru sebesar 7,8%.

"Salah satu bentuk penyaluran kredit hijau tersebut adalah pembiayaan akuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap di Sulawesi Selatan dengan kapasitas 75 Megawatt Peak (MwP) senilai Rp1,6 triliun," ungkap Direktur Risk Management, David Pirzada saat paparan kinerja perusahaan, Senin (29/4/2024).
Kemudian, untuk green bond BNI berhasil menyalurkan Rp5 triliun ke sektor energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, pengolahan sampah, bangunan berwawasan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam.

Melalui penyaluran green bond tersebut, BNI telah berhasil memberikan kontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, memproduksi energi bersih, menghemat energi, mendaur ulang sejumlah limbah, serta memelihara keberlanjutan sumber daya alam.

Tepatnya pada 21 Juni 2022 lalu, BNI diketahui menjadi bank nasional pertama yang telah menerbitkan green bond atau obligasi hijau dalam denominasi rupiah.

Pada waktu itu, BNI menerbitkan obligasi berwawasan lingkungan dengan jumlah pokok Rp5 triliun. Surat utang ini diputuskan untuk dibagi dalam 2 seri yakni Seri A jumlah pokok Rp 4 triliun dengan jangka waktu 3 tahun, dan Seri B jumlah pokok Rp 1 triliun dengan jangka waktu lima tahun.

Penyaluran Green Bond BNI dilakukan 100% kepada 10 sektor Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) sesuai dengan POJK 60/2017, dimana 77,06% penyaluran Green Bond dilakukan kepada 3 sektor yang memenuhi kriteria dalam Framework Green Bond BNI.

BNI juga memiliki perhatian khusus pada risiko transisi yang dihadapi debitur dan telah menerapkan Sustainability Linked Loan (SLL) untuk mendorong pelaksanaan prinsip ESG termasuk di dalamnya transisi energi debitur.

Sampai dengan akhir Maret 2024, BNI telah menyalurkan SLL senilai Rp 4,9 triliun kepada perusahaan-perusahaan top tier di sektor industri pengolahan semen, baja, dan agroindustri.

"Sebagai bukti pencapaian BNI dalam pengelolaan keuangan berkelanjutan, pada akhir Maret 2024 BNI juga berhasil mempertahankan Rating A dari MSCI dan Rating Medium Risk dari Sustainalytics dengan skor 21,4," pungkas David.

Dampak obligasi hijau BNIFoto: BNI
Dampak obligasi hijau BNI

 

 




(mae)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular