Newsletter

Fed Rate Diramal Turun 2 Kali Tahun Ini, IHSG & Rupiah Lanjut Pesta?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
20 May 2024 06:00
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, (1/4/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
  • The Fed masih menjadi katalis utama dalam pergerakan pasar keuangan Indonesia
  • Dow Jones catat posisi tertinggi sepanjang sejarah
  • Bank Indonesia (BI) akan merilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal I-2024

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia mampu menorehkan performa ciamik sepanjang pekan lalu. Nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kompak menguat.

Lantas bagaimana dengan proyeksi pasar keuangan hari ini?

Beragam sentimen yang dapat memengaruhi gerak IHSG dan rupiah pada hari ini dan sepanjang pekan lebih lengkap diulas di halaman tiga.

IHSG ditutup melesat 0,97% ke posisi 7.317,7 pada sesi perdagangan terakhir minggu lalu, Jumat (17/5/2024). Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari itu mencapai Rp13 triliun dengan melibatkan 21 miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 1,2 juta kali.

Secara mingguan, kinerja IHSG tercatat menguat 3,22%. Kinerja sebaik ini terakhir terjadi pada 67 minggu yang lalu, tepatnya pada pekan yang berakhir pada 20 Januari 2023. Saat itu IHSG mampu mencatatkan kenaikan kinerja mingguan sebesar 3,51%.

IHSG juga akhirnya berhasil kembali menyentuh level psikologis 7.300, di mana terakhir indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut menyentuh level psikologis ini pada akhir Maret lalu.

Berdasarkan statistik Bursa efek Indonesia (BEI), sektor material dasar memiliki kinerja terbaik sepanjang pekan. Sektor material dasar ditopang oleh dua saham milik taipan Prajogo Pangestu yakni Chandra Asri Pacific (TPIA) dan Barito Pacific (BRPT) yang masuk ke jajaran Top Leaders.

Harga saham TPIA menguat 14,11% sepanjang pekan dan berkontribusi sebesar 40,20 poin terhadap laju IHSG. Sedangkan harga saham BRPT melompat 36,73% sepanjang pekan dan menyumbang 25,26% terhadap kenaikan IHSG.

Di sisi lain, pada sesi perdagangan terakhir nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Refinitiv, rupiah ditutup terdepresiasi sebesar 0,19% di angka Rp15.950 per dolar AS pada perdagangan penutupan pekan ini, Jumat (17/5). Pelemahan ini terjadi setelah rupiah menguat selama dua hari berturut-turut sejak 15 Mei 2024.

Meskipun melemah pada perdagangan kemarin, secara mingguan mata uang garuda masih mencatat apresiasi sebesar 0,56%.

Kinerja mingguan pasar keuangan yang impresif sepanjang pekan lalu tidak lepas dari harapan para pelaku pasar akan penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat The Federal reserve/The Fed pada 2024.

Harapan patahnya tren suku bunga tinggi pada 2024 melambung kala inflasi AS periode April mendingin.

Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan bahwa inflasi berdasarkan Indeks Harga Konsumen (consumer price index/CPI) naik 3,4%(year-on-year/yoy), lebih rendah dibandingkan periode bulan sebelumnya 3,5%.

Inflasi inti AS juga ikut mendingin pada periode April yakni 3,6% yoy. Dibandingkan dengan Maret yang tumbuh 3,8% yoy.

Inflasi menjadi tolak ukur bagi The Fed dalam kebijakan moneter. The Fed mematok target inflasi 2% untuk lebih yakin dalam menurunkan suku bunga yang tinggi.

Sehingga saat inflasi dalam tren mendingin, rasa optimisme para pelaku pasar semakin meningkat.

Menurut perangkat FedWatch, kemungkinan The Fed memangkas suku bunga akan terjadi pada pertemuan 18 September 2024 senilai 25 basis poin menjadi 5%-5,25%.

Kemudian terjadi satu kali lagi pada pertemuan 18 Desember 2024 sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%-5%.

Indeks saham AS Dow Jones Industrial Average mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni ditutup di atas level 40.000 untuk pertama kalinya.

Mengutip data Refinitifv pada perdagangan Jumat (17/5/2024) Indeks Dow Jones naik 134,21 poin, atau 0,3%, menjadi 40.003,59.

Kemudian indeks S&P 500, bertambah 6,17 poin, atau 0,1%, menjadi 5.303,27. Harga tersebut berakhir hanya 0,1% lebih rendah dari rekor pada Rabu (15/5/2024) dan menutup kenaikan minggu keempat berturut-turut. Sementara indeks Nasdaq tergelincir 12,35 poin, atau 0,1%, menjadi 16.685,97.

Pekan kemarin adalah periode yang baik bagi pasar secara umum setelah sebuah laporan menghidupkan kembali harapan bahwa inflasi akhirnya kembali ke arah yang benar.

Hal ini pada gilirannya menghidupkan kembali harapan bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga utamanya setidaknya sekali pada tahun ini.

Semakin banyak pelaku pasar yang yakin pada pemotongan suku bunga The Fed akan terjadi sebanyak dua kali pada tahun ini, atau bahkan lebih.

Akan tetapi, beberapa ekonom memperingatkan bahwa optimisme tersebut mungkin terlalu berlebihan.

Indeks saham utama Wall Street juga menguat karena perekonomian AS dan laba perusahaan berhasil bertahan meskipun inflasi tinggi dan kekhawatiran terhadap resesi yang tampaknya tak terelakkan namun belum terjadi.

Selain Itu,penguatan indeks saham di AS ditopang oleh beberapa aksi korporasi perusahaan besar.

Harga saham Reddit melonjak 10% setelah mengumumkan kemitraan, di mana OpenAI akan menghadirkan konten perusahaan media sosial tersebut ke ChatGPT dan menjadi mitra periklanan.

Di sisi lain, harga saham GameStop dan AMC Entertainment turun tajam. GameStop turun 19.7% setelah memperkirakan akan melaporkan kerugian hingga US$37 juta selama tiga bulan hingga 4 Mei. Gamestop juga mengatakan akan menjual hingga 45 juta lembar saham untuk mendapatkan uang tunai. Langkah tersebut dapat melemahkan kepemilikan pemegang saham saat ini.

Aksi korporasi serupa juga dilakukan oleh AMC Entertainment. Setelah harga saham jaringan bioskop tersebut juga ikut melonjak, AMC mengatakan awal pekan ini pihaknya akan menerbitkan hampir 23,3 juta lembar saham untuk mendapatkan dana segar yang digunakan untuk menghapus sebagian utang.

 

Pasar keuangan, saham maupun nilai tukar rupiah, dibanjiri beragam sentimen penting meskipun sesi perdagangan hanya akan buka tiga hari hingga Rabu (22/5/2024).

Berdasarkan indikator teknikal, IHSG saat ini memiliki potensi menguat menuju resisten terdekat yakni 7.378. Potensi ini didukung oleh IHSG yang mampu breakout dari indikator garis simple moving average 50 dan 100.

Kondisi ini sekaligus menjadi sinyal kuat IHSG keluar atau perubahan tren dari tren pelemahan jangka pendek yang terjadi sejak awal April.

Moving average adalah indikator saham yang biasa digunakan dalam analisis teknikal dengan menghitung rata-rata pergerakan suatu saham. Indikator ini dihitung untuk mengidentifikasi arah tren suatu harga saham atau untuk menentukan level support dan resistance.

IHSGFoto: Refinitiv
IHSG

Sentimen pekan ini

Pada Senin (20/5/2024), bank sentral China (PBoC) akan merilis suku bunganya (LPR) tenor satu dan lima tahun yang diperkirakan konsensus masih akan stay di angka 3,45% dan 3,95%.

Dikutip dari Reuters, China diperkirakan menahan suku bunganya meskipun ekspektasi terhadap penurunan suku bunga acuan hipotek semakin meningkat seiring dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perumahan.

Survei terhadap 33 pengamat pasar, yang dilakukan minggu ini, menemukan 27, atau 82% dari seluruh responden, memperkirakan LPR satu tahun dan lima tahun tidak akan berubah.

Jika LPR masih akan ditahan di level yang sama, maka hal ini tidak akan memberikan dampak yang cukup signifikan bagi Indonesia yang merupakan mitra dagang China, kecuali terdapat stimulus atau hal lainnya yang dapat mendorong perekonomian China khususnya dalam hal properti.

Selain itu, dari dalam negeri Bank Indonesia (BI) akan merilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal I-2024 yang terdiri dari transaksi berjalan (CA), transaksi modal dan finansial, dan lainnya.

Sebelumnya, Indonesia mencatat defisit transaksi berjalan sebesar US$1,29 miliar pada triwulan IV-2023 (0,4% PDB), meningkat dibandingkan dengan defisit US$1,0 miliar (0,3% dari PDB) pada kuartal III-2023.

Transaksi berjalan Indonesia jika dilihat secara setahun penuh, maka 2023 mengalami defisit US$1,6 miliar (0,1% dari PDB). Ini adalah kali pertama transaksi berjalan mengalami defisit sejak 2020 atau dalam tiga tahun terakhir. Kondisi ini juga berbanding terbalik jika dibandingkan akhir 2022, ketika transaksi berjalan RI mencatat surplus US$13,2 miliar.

Defisitnya transaksi berjalan menjadi sinyal akan pemburukan pada dua hal yakni melemahnya ekspor serta melebarnya defisit pendapatan primer.

Jika defisit transaksi berjalan terus-menerus terjadi, maka dikhawatirkan rupiah akan terus tertekan sehingga BI harus mengerek suku bunga. Bila suku bunga meningkat, maka aktivitas ekonomi bisa diperlambat. Harapannya impor barang bisa turun dan mengurangi beban pada transaksi berjalan.

Keesokan harinya pada Selasa (21/5/2024) dan Rabu (22/5/2024), BI akan melakukan Rapat Dewan Gubernur (RDG). Hal ini akan menjadi perhatian pelaku pasar salah satunya yang ditunggu yakni suku bunga acuan.

Sebelumnya pada April 2024, BI cukup mengejutkan pasar dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke level 6,25%.

"Rapat dewan Gubernur memutuskan menaikkan BI rate," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (24/4/2024).

BI mengungkapkan alasan kenaikan suku bunga tersebut karena untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari kemungkinan memburuknya risiko global serta sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk pastikan inflasi sesuai sasaran 2,5 plus minus 1% 2024 2025 sejalan dengan stance kebijakan prostabilitas.

Diketahui rupiah melemah tajam dalam beberapa waktu terakhir. Dolar AS sempat menyentuh Rp16.200.

Kemudian pada Kamis (23/5/2024), bank sentral AS (The Fed) akan menyelenggarakan Federal Open Meeting Committee (FOMC) minutes.

Pelaku pasar membutuhkan banyak wawasan tentang pemikiran pejabat Fed seputar kebijakan moneter sambil menunggu pertemuan berikutnya di bulan Juni.

Menjelang FOMC minutes tersebut, beberapa pejabat The Fed akan menyampaikan pernyataan, termasuk bos The Fed Jerome Powell.

Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic mengatakan laporan inflasi bulan April mungkin telah memberikan petunjuk penting tentang arah inflasi, khususnya perlambatan kenaikan biaya perlindungan, namun masih terlalu dini untuk mengatakannya.

"Satu titik data bukanlah sebuah tren. Satu perubahan tidak menentukan...tiga bulan ke depan," kata Bostic dalam komentarnya di sebuah acara di Jacksonville.

Namun mengingat besarnya peran shelter dalam mendorong inflasi baru-baru ini, perlambatan pada bulan April "merupakan perkembangan yang cukup signifikan dan patut untuk diperhatikan."

Setiap pernyataan yang disampaikan pejabat The Fed ini akan memberikan dampak bagi pasar keuangan global, termasuk mata uang.

Menurut perangkat FedWatch, kemungkinan The Fed memangkas suku bunga akan terjadi pada pertemuan 18 September 2024 senilai 25 basis poin menjadi 5%-5,25%.

Kemudian terjadi satu kali lagi pada pertemuan 18 Desember 2024 sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%-5%.

 

Berikut sejumlah agenda ekonomi dalam dan luar negeri pada hari ini:

  • Presiden membuka World Water Forum 2024 di Bali (09.000 WIB)
  • Rilis data transaksi berjalan Indonesia periode kuartal-I 2024 (10.00 WIB)

  • Launching Roadmap Pengembangan dan Penguatan Industri BPR-BPRS (RP2B) 2024-2027 (13.30 WIB)

  • RDP Komisi VIII DPR RI dengan antara lain Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI dan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI (14.00 WIB)
  • Pernyataan pejabat The Fed Barr (20.00 WIB)

  • Pernyataan pejabat The Fed Waller (20.00 WIB)

Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:

  • Jadwal cum date dividen: ANTM, BDKR, HILL, JSMR, LPIN, MAHA, PTBA, TEBE, TPIA,

  • Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST): BBLD, DAYA, IMPC, PRAY, WEGE

  • Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB): IMPC

Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

 

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular