Newsletter

Investor Berdebar Tunggu Sabda Powell, IHSG Bisa Jungkat Jungkit

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
04 March 2024 06:00
Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York
Foto: Reuters

Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street dibuka cenderung beragam pada penutupan perdagangan Jumat (1/3/2024), karena investor mengambil jeda setelah reli di sesi sebelumnya, didorong oleh pembacaan inflasi yang memperkuat perkiraan penurunan suku bunga pada Juni mendatang.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup turun tipis 0,02% ke posisi 38.989,51, sedangkan S&P 500 naik 0,04% ke 5.098,51, dan Nasdaq Composite terapresiasi 0,11% menjadi 16.109,83.

Wall Street mendapat dukungan lebih lanjut karena laporan pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) sesuai dengan ekspektasi pada Kamis kemarin dan menunjukkan pertumbuhan inflasi tahunan adalah yang terkecil dalam tiga tahun.

Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan AS melaporkan inflasi PCE pada Januari lalu naik tercatat 2,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan mencapai 0,3% secara bulanan (month-to-month/mtm). Angka bulanan lebih tinggi dari periode Desember 2023 yang tumbuh 0,1%, namun secara tahunan lebih rendah dari Desember 2023 yang tumbuh 2,6%.

Angka ini juga sudah sesuai dengan ekspektasi pasar, yang memperkirakan inflasi PCE tumbuh 0,3% (mtm) dan 2,4% (yoy).

Tak hanya itu saja, data klaim pengangguran mingguan terbaru juga cenderung positif.

Laporan terpisah dari Departemen Tenaga Kerja pada hari ini menunjukkan klaim awal tunjangan pengangguran negara naik 13,000 menjadi 215,000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 24 Februari. Para ekonom memperkirakan 210,000 klaim untuk minggu terakhir.

Dengan dua data tersebut yang tumbuh cenderung wajar membuat pasar sempat bergembira kemarin, sebelum akhirnya mulai merealisasikan keuntungannya pada hari ini.

Di lain sisi, data aktivitas manufaktur AS terbaru yang dirilis pada hari ini cenderung mengecewakan, membuat pasar kembali skeptis meski tidak terlalu besar.

Institute for Supply Management (ISM) melaporkan PMI manufaktur AS pada Februari lalu turun menjadi 47,8, dari sebelumnya di angka 49,1 pada Januari lalu.

Ini adalah bulan ke-16 berturut-turut dimana PMI tetap berada di bawah 50, yang mengindikasikan adanya kontraksi di sektor manufaktur.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu artinya kontraksi.

 

(ras/ras)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular