Bursa saham Amerika Serikat (AS) kompak mengalami kenaikan saat Wall Street mencoba rebound pasca kerugian tajam yang dialami dalam perdagangan sebelumnya. Pada penutupan perdagangan Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia, indeks S&P 500 naik 0,96% menjadi 5.000,62, sementara Nasdaq Composite melonjak 1,3% dan ditutup pada 15.859,15. Dow Jones Industrial Average menambah 151,52 poin atau 0,4%, berakhir pada 38.424,27.
Saham Lyft melonjak 35% setelah perusahaan ride-hailing ini melaporkan pendapatan kuartal - IV yang melebihi ekspektasi. Sementara itu, saham Airbnb turun 1,7% meskipun perusahaan ini berhasil melampaui ekspektasi pendapatan dalam kuartal terbarunya.
Harga saham Nvidia naik hampir 2,5%, mengirimkan kapitalisasi pasar perusahaan chip ini sejenak melampaui anggota "Magnificent 7" lainnya, Alphabet. Hal ini menyusul penurunan Nvidia sekitar 0,2% pada hari Selasa setelah kenaikan imbal hasil surat utang menekan saham-saham teknologi.
Pergerakan Wall Street Rabu/Kamis waktu Indonesia kemarin berbanding terbalik dengan hari sebelumnya. Pada perdagangan Selasa waktu AS atau Rabu dini hari waktu Indonesia, indeks Dow Jones kehilangan lebih dari 1%, menjadi hari terburuk sejak Maret 2023. S&P 500 dan Nasdaq Composite juga merosot lebih dari 1%.
inflasi AS yang lebih tinggi dari yang diperkirakan pada pagi hari memicu penjualan karena para pedagang khawatir Federal Reserve mungkin tidak akan memangkas suku bunga secepat yang mereka harapkan.
"Pasar sudah overbought dari berbagai pembacaan, tetapi belum masuk ke zona oversold. Masih ada beberapa kerentan di jangka pendek untuk tindakan korektif, menurut pendapat saya, tetapi saya tentu tidak berpikir bahwa kita menuju penurunan lebih dari 10%. Saya pikir itu lebih sebagai koreksi sebelum kita bisa melanjutkan kenaikan kita," kata Sam Stovall, strategis investasi utama di CFRA, dalam wawancara dengan CNBC.
Laporan CPI Januari kemungkinan besar menunda kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Fed hingga paruh kedua tahun 2024, dibandingkan dengan harapan awal investor untuk pemotongan suku bunga secepat Maret.
Pasar keuangan di Indonesia diperkirakan akan mengalami volatilitas pada perdagangan hari ini, seiring dengan euforia positif pelaku pasar pasca hari pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Meskipun demikian, perlu diperhatikan bahwa pasar keuangan dalam negeri akan banyak dipengaruhi oleh sentimen negatif inflasi AS yang kembali menanjak.
Sentimen khusus yang dapat menjadi pendorong laju IHSG juga dapat mengekor Wall Street yang cenderung menguat dengan pasca koreksi signifikan akibat rilisnya data inflasi yang mengecewakan.
Berikut beberapa sentimen pasar keuangan hari ini:
Inflasi AS
Inflasi AS menembus 3,1% (year on year/yoy) pada Januari 2024. Inflasi hanya melandai tipis dibandingkan Desember 2023 yang ada di angka 3,4%. Inflasi bahkan jauh di atas ekspektasi pasar yang hanya memperkirakan di angka 2,9%.
Secara bulanan, inflasi bahkan meningkat 0,3% pada Januari 2024, dari 0,2% pada Desember 2023. Inflasi melonjak karena kenaikan harga di sektor perumahan dan makanan.
Inflasi inti yang tidak menghitung energi dan makanan mencapai 3,9% (yoy) pada Januari 2024 atau sama dengan Desember 2023.
Harga konsumen AS naik lebih dari perkiraan pada Januari di tengah lonjakan biaya sewa rumah, namun kenaikan inflasi tidak mengubah ekspektasi Federal Reserve akan mulai memotong suku bunga pada paruh pertama tahun ini.
Kenaikan harga yang dilaporkan oleh Departemen Tenaga Kerja pada hari Selasa merupakan yang terbesar dalam empat bulan dan terjadi dengan latar belakang kekuatan pasar tenaga kerja dan ketahanan ekonomi.
Januari biasanya merupakan bulan yang kuat untuk pembacaan inflasi karena dunia usaha mendorong kenaikan harga pada awal tahun, yang menurut beberapa ekonom tidak sepenuhnya ditangani oleh model yang digunakan oleh pemerintah untuk menghilangkan fluktuasi musiman dari data.
Mereka juga menunjukkan bahwa tidak semua pendorong inflasi bulan lalu akan dimasukkan ke dalam perhitungan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), yang merupakan ukuran yang dilacak oleh bank sentral AS untuk mengukur kemajuan menuju target inflasi 2%.
Inflasi melambat, namun mungkin tidak cukup cepat untuk mendorong pejabat Fed untuk segera mulai menurunkan suku bunga.
"Penting untuk tidak bereaksi berlebihan dan langsung berasumsi bahwa kebangkitan inflasi sedang terjadi," kata Seema Shah, kepala strategi global di Principal Asset Management, kepada Reuters.
"Inflasi sebagian didorong oleh segmen-segmen yang kurang penting bagi ukuran PCE inti yang akan menjadi pertimbangan The Fed, sementara indikator-indikator ke depan menunjukkan bahwa hal tersebut akan berkurang dalam beberapa bulan mendatang." imbuhnya.
Harga pangan naik 0,4%, yang terbesar dalam setahun, yang sebagian disebabkan oleh badai musim dingin. Inflasi bahan pangan juga meningkat 0,4%, kenaikan terbesar sejak Januari 2023, didorong oleh harga gula dan permen yang lebih mahal serta lemak dan minyak, buah-buahan dan sayur-sayuran.
Harga minuman non-alkohol melonjak 1,2%. Namun produk sereal dan roti lebih murah. Harga daging, telur, dan ikan tidak berubah. Harga bensin turun 3,3%.
Polling Reuters memperkirakan IHK akan naik 0,2% pada bulan ini dan naik 2,9% pada basis tahun ke tahun. Kenaikan harga konsumen tahunan telah melambat dari puncaknya sebesar 9,1% pada Juni 2022.
Revisi tahunan terhadap data CPI yang diterbitkan Jumat lalu secara umum menunjukkan inflasi berada dalam tren menurun setelah melonjak pada tahun 2022. Inflasi adalah salah satu isu utama kampanye dalam pemilihan presiden AS pada 5 November.
Presiden Joe Biden dalam pernyataannya berfokus pada moderasi inflasi tahunan, namun mengakui bahwa "kita tahu masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk menurunkan biaya."
Pasar keuangan memundurkan ekspektasi penurunan suku bunga ke bulan Juni dibandingkan bulan Mei setelah rilis laporan CPI.
Saham-saham di Wall Street diperdagangkan melemah. Dolar menguat terhadap sekeranjang mata uang. Harga Treasury AS turun.
Para pengambil kebijakan mengatakan mereka tidak terburu-buru untuk mulai menurunkan biaya pinjaman dan menginginkan bukti yang meyakinkan bahwa inflasi berada pada jalur yang lambat dan berkelanjutan. Sejak Maret 2022, The Fed telah menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 525 basis poin ke kisaran saat ini 5,25%-5,50%.
Inflasi inti (month to month/mtm) naik 0,4% bulan lalu. Itu merupakan kenaikan terbesar sejak Mei lalu dan menyusul kenaikan 0,3% di Desember. Inflasi inti didorong oleh lonjakan 0,6% pada sektor shelter, naik dari 0,4% pada Desember. Sewa setara pemilik (OER), yang mengukur jumlah yang akan dibayar pemilik rumah untuk menyewa atau memperoleh penghasilan dari menyewakan properti mereka, melonjak 0,6%. Itu merupakan kenaikan terbesar dalam sembilan bulan dan menyusul kenaikan 0,4% di bulan Desember.
Pembobotan baru yang diterbitkan minggu lalu meningkatkan pangsa perumahan dan memangkas pangsa mobil baru dan bekas. Data tersebut digunakan untuk menghitung data CPI bulan Januari, bersama dengan faktor musiman yang diperbarui. Inflasi sewa tetap tinggi meskipun terdapat bukti bahwa harga permintaan sewa menurun.
Pemilu dan Pilpres 2024
Pencoblosan Pemilu 2024 yang telah terlaksana dapat menjadi sentimen positif pasar keuangan. Hal ini diperkuat dari hasil quick count yang menunjukkan Prabowo - Gibran sebagai pasangan dengan suara terkuat.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih terus memproses perhitungan suara pemilu 2024. Dari data Kamis (15/4/2024) pagi, pukul 05:30 WIB, sebanyak 37% suara sudah masuk ke lembaga itu.
Khusus pemilihan presiden (pilpres), real count KPU menunjukkan pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming Raka mendominasi keunggulan. Di mana pasangan nomor urut 2 itu memperoleh 55,95% suara atau total 11.175.522 pemilih.
Di posisi kedua, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memperoleh 24,53% suara. Pasangan nomor urut 1 tersebut memperoleh 4.899.030 suara pemilih.
Sementara, di posisi ketiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memperoleh 19,52% suara. Di mana pasangan nomor urut 3 itu, mendapat 3.898.701 suara pemilih.
Hasil quick count bisa menjadi angin segar terhadap pasar keuangan mengingat pasangan ini merupakan kandidat terkuat dalam melanjutkan program Joko Widodo (Jokowi).
Artinya, pasar keuangan dapat mengalami penguatan seiring dengan lebih sedikitnya perubahan dan banyak program yang akan dilanjutkan. Meski demikian, terdapat kemungkinan pasar keuangan malah memburuk jika terdapat isu hasil Pemilu yang penuh kontroversi dan menimbulkan kericuhan seperti pada 2019 silam.
Jika dilihat dari historis pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada masa kampanye Pemilu 2014 yang digelar pada 4 Juni hingga 5 Juli, trennya cenderung mengalami kenaikan.
Kemudian pada saat puncak Pemilu 2014, trennya juga kembali mengalami kenaikan. Untuk diketahui,pasca Jokowi diumumkan menjadi calon presiden pada 14 Maret 2014 telah terjadi inflow dana asing ke pasar saham sebesar Rp 4,3 triliun dalam tiga hari terakhir perdagangan bursa.
Kemudian di Pemilu 2019, hal yang sama juga terjadi di masa kampanye yang digelar cukup panjang yakni dari 23 September 2018 hingga 13 April 2019, di mana IHSG mengalami kenaikan.
Berbeda dengan Pemilu 2014, saat puncak gelaran Pemilu 2019, IHSG cenderung menurun. Tetapi penurunannya tidak terlalu besar.
Namun pada saat diumumkannya pemenang capres-cawapres Pemilu 2019, IHSG sempat ambles. Hal ini karena banyak polemik yang muncul, mulai dari penolakan hasil dari salah satu pasangan calon (paslon) hingga penolakan tersebut berujung aksi unjuk rasa.
Pada 21-22 Mei 2019 lalu terjadi aksi demo di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Thamrin, Jakarta Pusat. Aksi tersebut mengungkapkan kekecewaan pendukung Prabowo-Sandiaga Uno selepas pengumuman hasil Pemilu 2019 oleh KPU.
Awalnya berjalan dengan kondusif dan berakhir ricuh. Bentrokan terjadi antara aparat kepolisian dengan sejumlah massa yang diduga oknum perusuh.
Selanjutnya, pada 27 Juni 2019 Mahkamah Konstitusi menolak seluruh gugatan hasil Pilpres 2019 yang diajukan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.KPU menetapkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, sebagai capres-cawapres terpilih. Ketetapan dalam sidang pleno pada Minggu 30 Juni 2019 sekaligus mengakhiri tahapan pilpres 2019.
Saham yang terimbas dengan sentimen hasil quick count yang cenderung pada kubu Prabowo - Gibran diperkirakan akan menjadi euforia untuk emiten yang memiliki hubungan dengan pasangan tersebut. Saham yang dimiliki Kaesang, adik kandung Gibran dapat menguat akibat sentimen ini, seperti PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP).
Selain itu, saham konglomerat Garibaldi 'Boy' Thohir juga dapat terimbas positif meningat dukungannya yang kencang pada pasangan nomor urut 02 ini. Saham grup Thohir diantaranya PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA), dan berbagai saham lainnya.
Selain itu, beberapa saham yang related pada kubu lain seperti grup Saratoga milik Sandiaga Uno yang berpihak pada Ganjar - Mahfud dapat menerima imbas negatif akibat sentimen jangka pendek ini.
Neraca Dagang RI Januari
Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data perdagangan internasional Indonesia periode Januari 2024 pada Kamis (15/2/2024). Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari sembilan lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Januari 2024 akan mencapai US$ 2,42 miliar.
Surplus tersebut lebih rendah dibandingkan Januari 2024 yang mencapai US$ 3,31 miliar. Jika neraca perdagangan kembali mencetak surplus maka Indonesia sudah membukukan surplus selama 43 bulan beruntun. Catatan panjang ini menjadi tersendiri bagi Presiden Jokowi karena belum pernah terjadi di Era Reformasi.
Namun, surplus terus mengecil menjelang akhir tahun lalu.
Konsensus juga menunjukkan bahwa ekspor akan terkontraksi 4,9% (year on year/yoy) sementara impor tumbuh 1,63% pada Januari 2024.
Sebagai catatan, nilai ekspor Desember 2023 terkoreksi 5,8% (yoy) tetapi naik 1,89% (month to month/mtm) menjadi US$ 22,41 miliar. Nilai impor Desember 2023 turun 2,52% (mtm) dan menyusut 3,85% (yoy) menjadi US$ 19,11 miliar.
Ekspor diperkirakan melandai pada Januari 2024 seiring dengan melandainya harga komoditas.
Berdasarkan catatan Refinitiv, rata-rata harga batu bara pada Januari 2024 di angka US$ 124,97 per ton. Harga tersebut jauh lebih rendah dibandingkan Desember 2023 tercatat US$ 141,8 per ton. Harganya juga jauh lebih rendah dibandingkan Januari 2023 (US$ 320,88 per ton).
Agenda ekonomi:
* Presiden Joko Widodo akan membuka pameran International Motor Show (IIMS) 2024 (09:00 WIB)
· Rilis data pertumbuhan ekonomi Jepang periode kuartal-IV 2023 (06.50 WIB)
· Rilis data pertumbuhan ekonomi Singapore periode kuartal-IV 2023 (07.00 WIB)
· Rilis data neraca perdagangan dan ekspor-impor Indonesia periode Januari 2024 (11.00 WIB)
· Rilis data klaim pengangguran Amerika Serikat periode Januari 2024 (20.30 WIB)
Agenda korporasi:
· Cum Date Stock Split PT Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS)
· Perdagangan pertama IPO dan waran PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK)
· Paparan publik (pubex) PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI)
Berikut indikator ekonomi terbaru: