Newsletter

Debat Capres: IHSG-Rupiah Menunggu Efek Ganjar-Anies-Prabowo

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
12 December 2023 06:00
Tiga pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden (Capres-Cawapres) RI resmi menandatangi Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024 di Kantor KPU RI, Senin (27/11/2023).
Foto: Tiga pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden (Capres-Cawapres) RI resmi menandatangi Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024 di Kantor KPU RI, Senin (27/11/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Pasar keuangan mulai dari bursa saham, nilai tukar rupiah, hingga Surat Berharga Negara (SBN) hari ini tampaknya akan bergerak lebih volatil karena pelaku pasar sedang dalam mode wait and see, mencermati debat capres-cawapres yang akan dimulai pertama kali malam nanti berbarengan dengan rilis inflasi AS yang akan menjadi penentu kebijakan moneter the Fed.

Debat Capres - Cawapres Perdana Dimulai Nanti Malam 

Pertama, dari domestik pada hari ini akan diselenggarakan debat capres cawapres untuk pertama kalinya dari total lima debat yang akan dilaksanakan sebelum pilpres pada Februari 2024.

Komisioner KPU RI August Mellaz menyebutkan bahwa acara debat dijadwalkan akan dimulai pukul 19.00 WIB nanti malam.

Tema yang akan diangkat untuk debat perdana ini yakni Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi. Nantinya debat akan ditayangkan di stasiun TV nasional dengan total durasi 150 menit. Debat akan dapat dibagi menjadi enam segmen.

Pada segmen pertama adalah pembukaan, pembacaan tata tertib dan penyampaian visi, misi, dan program kerja. Di segmen kedua bakal ada pendalaman visi, misi, dan program kerja.

Lalu di segmen ketiga, moderator akan menjelaskan kembali pendalaman visi, misi, dan program kerja. Di segmen keempat dan kelima, pasangan capres dan cawapres akan melakukan tanya jawab dan sanggahan.

Diperkirakan acara debat perdana nanti malam akan dihadiri oleh 225 anggota tim suskes (timses) dari ketiga pasangan calon (paslon). Selain itu KPU juga mengundang jajaran Kementerian, TNI, Polri, Bawaslu, DKPP, dan pemangku kepentingan lainnya. Sementara untuk panelis dan moderator telah ditentukan KPU dan sudah menjalani karantina sejak hari Minggu guna merumuskan pertanyaan pada debat pilpres.

Bagi pelaku pasar keuangan, debat menjadi penting karena setidaknya bisa memberi petunjuk kemana arah kebijakan masing-masing bacapres. Hal ini akan berdampak besar terhadap kebijakan ekonomi Indonesia ke depan.

Seperti pada debat-debat periode sebelumnya, debat akan menjadi bahan perbincangan masyarakat karena mereka ingin mengetahui visi dan misi bacapres sekaligus melihat kemampuan bacapres dalam menguji gagasan.

Debat perdana juga penting bagi capres karena dijadikan ajang untuk menjaring pemilih yang belum menentukan pilihan. Survei Indikator Politik Indonesia berjudul Swing Voters, Efek Sosialisasi, dan Tren Elektorial Jelang Pilpres 2024 pada September 2023 mennjukkan 30,5% dari total responden mengaku masih mungkin mengubah pilihannya terhadap capres tertentu.

Artinya, peluang capres mencari pendukung masih sangat besar. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih.

Debat capres-cawapres untuk pilpres 2024 digelar sebanyak lima kali, dengan tema sebagai berikut:

1. Tema debat pertama (Capres): Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik dan Kerukunan Warga

2. Tema debat kedua (Cawapres): Ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan

3. Tema debat ketiga (Capres): Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik

4. Tema debat keempat (Cawapres): Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa

5. Tema debat kelima (Capres): Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi

Tiga pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden (Capres-Cawapres) RI resmi menandatangi Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024 di Kantor KPU RI, Senin (27/11/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Foto: Tiga pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden (Capres-Cawapres) RI resmi menandatangi Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024 di Kantor KPU RI, Senin (27/11/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Tiga pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden (Capres-Cawapres) RI resmi menandatangi Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024 di Kantor KPU RI, Senin (27/11/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)



Patut Dicermati! Nanti Malam Rilis Inflasi AS

Sentimen berikutnya yang bakal mempengaruhi gerak pasar hari ini datang dari sikap wait and see pelaku pasar pada data inflasi negeri Paman Sam yang akan rilis nanti malam pukul 20.30 WIB.

Konsensus berekspektasi bahwa inflasi inti akan tetap di angka 4% yoy pada November. Sedangkan inflasi umum akan sedikit melandai ke angka 3,1% yoy, melandai dibandingkan periode Oktober di angka 3,2% yoy.

Jika inflasi dan inflasi inti AS dapat terkontrol dan terus melandai, hal ini mengindikasikan bahwa suku bunga bank sentral AS (The Fed) tidak perlu dinaikkan dan akan menjadi angin segar bagi pasar keuangan domestik karena capital inflow berpotensi mengalir deras.

 

Namun, perlu dicatat inflasi yang akan rilis malam ini digadang menjadi data terakhir yang bakal menentukan kebijakan moneter the Fed pada pertemuan Rabu pekan ini, setelah sebelumnya ada perubahan data pasar tenaga kerja yang masih panas pada November.

Sebagaimana diketahui, Laporan nonfarm payrolls atau pekerjaan yang tercatat selain sektor pertanian periode November 2023 tidak terduga bertambah 199.000. Nilai tersebut lebih tinggi dari perkiraan Dow Jones sebesar 190.000 dan melampaui penambahan pekerjaan pada bulan sebelumnya sebanyak 150.000.

Peningkatan jumlah pekerjaan juga disertai penurunan tingkat pengangguran pada November menjadi 3,7%, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,9%. Kombinasi dua data tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa perekonomian sedang berjalan terlalu panas sehingga inflasi tidak cukup dingin untuk membuat The Fed mulai menarik kembali kebijakan suku bunga tingginya.

Oleh karena itu, data inflasi kali ini sangat penting untuk melengkapi data pasar tenaga kerja tersebut. Jika inflasi melandai sesuai perkiraan maka the Fed bisa menetapkan kebijakan moneter yang melunak.

Sebagian besar pelaku pasar pada pertemuan akhir tahun ini juga meyakini bahwa the Fed akan menahan suku bunga. Perhitungan CME FedWatch memproyeksikan the Fed akan mempertahankan suku bunga sudah kian meningkat, mencapai lebih dari 95%.

(tsn/tsn)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular