Dialog Apindo Capres 2024

Ganjar: Hukum Tegak, APBN Kuat, Ekonomi Tumbuh 7%

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
11 December 2023 17:32
Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo memberikan pemaparan dalam acara Dialog Apindo Capres 2024 di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (11/12/2023). (CNBC Indonesia/Muhamad Sabki)
Foto: (CNBC Indonesia/Muhamad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon Presiden Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo masih optimis ekonomi bisa tumbuh 7% agar tercapai Indonesia Emas 2045. Syaratnya adalah pembenahan hukum dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Hukum tegak, APBN kuat untuk ekonomi tumbuh 7%," kata Ganjar dalam acara Dialog Apindo-Debat Capres 2024 di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (11/12/2023).

Dengan pertumbuhan ekonomi 7%, pendapatan per kapita Indonesia bisa menembus US$ 30.000 pada 2045. Sementara kini pendapatan per kapita Indonesia baru sebesar US$ 4.100.

"Kalau kita di tahun 2045 kita mau jadi negara maju jangan ditawar 7%-nya," ujarnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta W. Kamdani dan Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo (Tengah) dalam acara Dialog Apindo Capres 2024 di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (11/12/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta W. Kamdani dan Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo (Tengah) dalam acara Dialog Apindo Capres 2024 di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (11/12/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Selain penegakan hukum, menurut Ganjar langkah selanjutnya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) lewat pendidikan..

"Maka kalau kita bicara kita mau tumbuh ekonomi 7%. Termasuk di dalamnya kita punya program agar bagaimana si miskin disabilitas bisa melompat dengan pendidikan, maka jangan ditawar pendidikan ini," terang Ganjar.

Ganjar mengatakan, masalah dunia usaha di Indonesia masih besar. Terutama dalam perizinan. "Siapa yang bilang di Indonesia ini sudah efektif dalam seluruh pengurusan usahanya. High cost selalu muncul karena mulai dari awal kita sudah menghadapi kesulitan itu," ujarnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Negara dengan Pertumbuhan Tercepat Dunia, Dulu Miskin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular