
Adu Sentimen dari AS dan China, IHSG Berpeluang Bergerak Liar

IHSG masih akan dipenuhi volatilitas pada perdagangan hari ini karena investor masih menanti sejumlah data dari Amerika Serikat, tertama pekerjaan, yang berpengaruh terhadap ekspektasi kebijakan moneter bank sentral.
Sinyal positif datang dari data lowongan pekerjaan AS yang turun pada periode Oktober.
Jumlah lowongan pekerjaan mengalami penurunan sebesar 617.000 dari bulan sebelumnya menjadi 8,73 juta pada Oktober 2023, menandai level terendah sejak Maret 2021 dan berada di bawah konsensus pasar sebesar 9,3 juta.
Selama bulan tersebut, lowongan pekerjaan menurun di bidang layanan kesehatan dan bantuan sosial (-236.000), keuangan dan asuransi (-168.000), serta real estate dan persewaan (-49.000).
Di sisi lain, lowongan pekerjaan meningkat di bidang informasi (+39.000). Mengenai distribusi regional, lowongan pekerjaan turun di wilayah Selatan (-289,000), wilayah Barat Tengah (-193,000), wilayah Barat (-83,000) dan Timur Laut (-52,000).
Kemudian investor mencermati data pekerjaan dari ADP yang turun di bawah ekspektasi.
![]() ADP EMployment Change |
Bisnis swasta di AS mempekerjakan 103 ribu pekerja pada November 2023, di bawah revisi turun 106 ribu bulan Oktober dan ekspektasi sebesar 130 ribu.
Sektor jasa menambah 117 ribu pekerjaan, dipimpin oleh perdagangan, transportasi & utilitas (55 ribu); pendidikan & kesehatan (44K); kegiatan keuangan (11K) dan informasi (4K) sedangkan kehilangan pekerjaan terjadi di bidang rekreasi dan perhotelan (-7K) dan jasa profesional/bisnis (-5K).
Sementara itu, sektor barang kehilangan 14 ribu pekerjaan, karena sektor manufaktur (-15 ribu) dan konstruksi (-4 ribu).
Sementara itu, pertumbuhan upah terus melambat, dengan mereka yang tetap bekerja mengalami kenaikan gaji sebesar 5,6%, yang merupakan kenaikan gaji terkecil sejak September 2021.
Para pekerja yang berpindah pekerjaan mengalami kenaikan gaji sebesar 8,3%, yang merupakan peningkatan terendah sejak Juni 2021.
"Restoran dan hotel merupakan pencipta lapangan kerja terbesar. selama masa pemulihan pascapandemi. Namun peningkatan tersebut sudah berlalu, dan kembalinya tren sektor rekreasi dan perhotelan menunjukkan perekonomian secara keseluruhan akan mengalami pertumbuhan perekrutan dan upah yang lebih moderat pada tahun 2024", kata Nela Richardson, kepala ekonom, ADP.
Kemudian investor juga akan mencermati data klaim awal tunjangan pengangguran.
Berdasarkan proyeksi Trading Economics, akan terjadi kenaikan menjadi 225 ribu pada pekan yang berakhir pada 2 Desember 2023.
Pada periode sebelumnya angka menunjukkan 218 ribu, naik 7 ribu dari jumlah revisi yang dilaporkan pada minggu sebelumnya yaitu 211.000.
Angka pekerjaan yang cenderung melandai membuat potensi inflasi AS yang dapat ditekan ke depan mengingat jumlah lowongan kerja yang tersedia semakin berkurang sehingga kesempatan bekerja bagi tenaga kerja semakin sedikit.
Inflasi AS yang melandai dan terus mendekati target bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yakni 2% mengindikasikan bahwa suku bunga The Fed berpotensi tidak mengalami kenaikan ke depan.
Saat ini suku bunga The Fed berada di level 5,25-5,5%. Sementara survei pelaku pasar CME FedWatch menunjukkan bahwa pertemuan Desember 2023 dan Januari 2024 berpotensi The Fed menahan suku bunganya dan pasar berekspektasi cut rate akan dilakukan pada Maret 2024 sebesar 25 basis poin (bp).
Ketika suku bunga The Fed melandai, maka selisih antara BI rate dengan The Fed akan semakin jauh sehingga rupiah berpotensi semakin terapresiasi.
![]() Ekspektasi Suku Bunga The Fed |
