Newsletter

Kabar Gembira! The Fed Tahan Suku Bunga, Saatnya RI Pesta?

mae, CNBC Indonesia
02 November 2023 06:00
US-ECONOMY-BANK-RATE-INFLATION
Foto: Ketua The Fed Jerome Powell. (AFP/SAUL LOEB)

Pasar keuangan Indonesia diharapkan mampu mengakhiri perdagangan di zona hijau hari ini dengan banyaknya sentimen positif. Menghijaunya Wall Street dan keputusan The Fed menahan suku bunga akan menjadi kabar gembira.
Namun, sentimen dari dalam negeri justru leih mengarah ke negatif dengan kenaikan inflasi serta anjloknya PMI Manufaktur.

The Fed Tahan Suku Bunga
Keputusan The Fed menahan suku bunga akan menjadi kabar gembira bagi pelaku pasar hingga investor. Dengan tidak adanya kenaikan maka dana asing diharapkan bisa kembali ke Emerging Market seperti Indonesia.
Dipertahankannya suku bunga juga diharapkan bisa membuat dolar AS melemah serta imbal hasil US Treasury melandai.
Indeks dolar masih terbang tinggi ke 106,88 pada perdagangan Rabu (1/11/2023), dari 106,66 pada hari sebelumnya. Namun, imbal hasil US Treasury 10 tahun sudah melandai ke 4,73% dari 4,88% pada hari sebelumnya.

Sesuai ekspektasi pasar, The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

Dengan demikian, The Fed sudah menahan suku bunga dalam dua pertemuan terakhir. The Fed terakhir kali menaikkan suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) 25 Juli 2023.
Keputusan menahan suku bunga juga sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar. 
Namun, The Fed menegaskan jika inflasi belum berjalan secepat keinginan mereka sehingga potensi kenaikan suku bunga masih ada.

Chairman The Fed Jerome Powell juga mengingatkan jika The Fed belum membuat keputusan apapun terkait suku bunga untuk Desember mendatang. Semua keputusan akan sangat bergantung pada perkembangan data.

"Komite tetap menetapkan target inflasi di kisaran 2%. Dalam menetapkan kebijakan moneter, komite akan mempertimbangkan dampak kumulatif dari pengetatan moneter, dampak ekonomi, dan perkembangan sektor keuangan," tulis The Fed dalam keterangan resminya.
Powell pada saat konferensi pers usai rapat FOMC menjelaskan jika upaya untuk membawa inflasi kembali ke kisaran 2% masih jauh.
Sebagai catatan, inflasi AS mencapai 3,7% (yoy) pada September 2023. Inflasi inti masih bergerak di 4,1%.
"Proses untuk menurunkan inflasi ke kisaran 2% masih jauh dari selesai. Kami akan menentukan kebijakan dari pertemuan ke pertemuan," tutur Powell, dikutip dari CNBC International.

Dalam pernyataan resminya, The Fed mengatakan jika indikator terbaru menunjukkan aktivitas ekonomi AS masih kuat pada kuartal III-2023 tetapi data tenaga kerja sudah bergerak moderat. Tingkat pengangguran juga masih rendah dan inflasi masih tinggi.

Pernyataan The Fed sedikit berbeda dengan September di mana mereka mengatakan pertumbuhan ekonomi AS 'solid' dan data tenaga kerja 'sudah melambat tetapi masih dalam fase kuat". Sebagai catatan, ekonomi AS tumbuh 4,9% (year on year/yoy) pada kuartal III-2023, dari 2,1% pada kuartal II-2023. Tingkat pengangguran ada di 3,8% pada September.

Sebagai catatan, ekonomi AS tumbuh 4,9% (year on year/yoy) pada kuartal III-2023, dari 2,1% pada kuartal II-2023. Tingkat pengangguran ada di 3,8% pada September.
Powell mengatakan kondisi keuangan dan kredit kini makin ketat dan kemungkinan akan membebani aktivitas ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan inflasi.

"Kelanjutan dari dampak ini masih belum pasti. Sangat masuk akal jika kemudian kami bertanya "apakah kami perlu menaikkan suku bunga kembali"? imbuhnya.

Peter Cardillo, kepala ekonom market Spartan Capital Securities, juga menilai pernyataan The Fed lebih dovish.
"Pernyataan The Fed kini lebih dovish. Fakta bahwa The fed menahan suku bunga dua kali beruntun mengindikasikan ada kemungkinan The Fed juga akan melakukan hal sama di Desember. Jika memang demikian maka siklus kenaikan suku bunga memang sudah berakhir," ujar Cardillo, kepada CNN Busines.

Data terbaru tenaga kerja AS menunjukkan pasar tenaga kerja AS masih panas.

AS kemarin melaporkan data tenaga kerja Job Openings and Labor Turnover Summary (JOLTS). Data terbaru menunukan penciptaan lapangan kerja naik 56.000 menjadi 9,55 juta pada September, level tertingginya dalam empat ulan terakhir. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar di 9,25 juta.

Hari ini, AS akan mengumumkan data klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir pada 28 Oktober. 
Setelah The Fed, hari ini bank sentral Inggris akan mengumumkan kebijakan suku bunga. Bank sentral Inggris (BoE) diperkirakan akan menahan suku bunga acuan di 5,25% pada hari ini.
 

(mae/mae)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular